CON-25

36.9K 4.2K 918
                                        

Do you know what it's like to feel like you're drowning?

Aku tidak pernah tahu rasanya karena berenang adalah salah satu kelebihanku. Sejak kecil Papa mengajarkanku untuk bisa mengayunkan tangan dan kaki dan menahan napas di dalam air. Umurku mungkin masih enam atau delapan tahun, saat aku menangis di tepi kolam renang dengan Papa yang siap menangkap tubuhku di dalam kolam.



"Nana takut tenggelam," kataku saat itu sambil menangis tersedu-sedu.

Tawa Papa bahkan masih bisa kudengar jika ingatan tentang pengalaman pertamaku berenang di kolam renang orang dewasa berputar dalam benakku. "No, I won't let you drown. Kita sudah belajar sebelumnya dan ada Papa disini loh, jadi kamu nggak akan mungkin tenggelam. Ayo, sini," bujuknya dengan merentangkan kedua tangannya.

Dengan kedua mata terpejam, aku akhirnya melompat ke dalam kolam renang. Gelap dan sunyi, itu yang aku rasakan saat pertama kali ada di dalam air sebelum suara Papa yang tertawa dengan raut wajah gembira tertangkap oleh kedua mataku. Denganku di dalam pelukannya, Papa mengatakan "Mbak Nana hebat!" dengan suara yang cukup nyaring sambil mengangkat tubuhku tinggi-tinggi.

Jadi, bagaimana rasanya tenggelam?

"Takut aja, kayak lo itu nggak seharusnya ada di sana. Nggak ada oksigen otomatis nggak bisa napas, lo nggak bakal bisa keluar suara. Bisa lo bayangin seberapa seremnya tenggelam dong?"

Itu yang dikatakan Aline waktu aku mengajaknya untuk ikut kegiatan ekstrakulikuler berenang denganku saat masa sekolah menengah ke atas di Swiss. Saat itu, aku tidak paham dengan apa yang ditakuti Aline. Sekali lagi, karena aku bisa berenang dan kemungkinan untuk tenggelam itu sangat kecil.



Tapi, rasa-rasanya aku mulai tahu perasaan yang dirasakan Aline saat kutanyakan alasannya takut berenang.

Nggak seharusnya lo ada di sana, nggak bisa napas, dan nggak bisa bicara.

That's what I feel right now, bahkan setelah beberapa jam terlewati, perasaanku tidak kunjung membaik. Rasanya, aku tenggelam di dalam air selama dua puluh empat jam selama seharian ini. I don't have any idea at all... situasi ini sudah cukup lucu, kan?

"Bu Najmi?"

Meja besar, kursi-kursi yang penuh, dan pandangan penuh tanya. Aku menegakkan posisi dudukku sementara beberapa mata di dalam ruangan ini masih menatapku keheranan. Sumpah, bisa cari timing lain yang lebih tepat buat ngelamun nggak, Na? Sebuah senyum tipis kuulas, berharap mereka-mereka yang ada di dalam ruangan ini bisa tahu kalau aku sudah kembali memperhatikan.

Sempat kulirik Pak Felix yang duduk di seberang meja, menghela napas kasar sebelum membuang pandangannya ke arah lain. Okay, kali ini aku mengaku salah. Tidak seharusnya aku melamun di saat aku seharusnya jadi orang yang paling memperhatikan rapat yang dilaksanakan panitia khusus untuk memilih beberapa kandidat Kepala Progdi Pendidikan Bahasa Inggris yang akan menggantikanku semester depan nanti.

"Baik, terima kasih atas perhatiannya," ucapnya menatap ke arahku sekilas. "Jadi, setelah memilih dari beberapa kandidat, hanya enam kandidat Ketua Jurusan yang memenuhi persyaratan, ya." Pak Felix yang memang ditunjuk sebagai ketua panitia mulai buka suara. Ia mengangkat satu lembar kertas berisikan nama-nama kandidat yang sudah diketik rapi.

Di antara enam nama itu, nama Adelia ada di barisan paling atas. Salah satu kandidat paling potensial, itu sih yang sempat kucuri dengar saat Pak Felix sedang berbincang dengan Pak Hasan di ruang dosen beberapa hari lalu. Aku sendiri belum tahu bagaimana Adelia menanggapi soal ini, tapi aku yakin kalau dia sedang bahagia sekarang. Tidak ada alasan untuk sedih juga, kan? Apalagi setelah melihat bagaimana Adelia sangat bersemangat saat beberapa dosen menanyainya soal keikutsertaannya menjadi kandidat Ketua Progdi. Dia juga sudah sering menyapaku kalau kami tidak sengaja berpapasan di dalam area kampus, beberapa kali Adelia juga mengajakku bergabung dengan beberapa dosen lainnya untuk makan siang bersama mereka. Sepertinya berita ini mengubahnya menjadi jauh lebih baik.

CONNECTED (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang