Do you ever look back on your life and wonder, "How the hell did I get here?" Yes, I'm talking about myself right now. About what I have done one months ago. Setelah terdiam selama satu jam di ruangan kerja Papa, aku memutuskan untuk kembali ke apartemen. Mama dan Papa mungkin tahu there was something bad happened to me but instead of asking me a lot of questions, mereka membiarkan aku pulang malam itu. Aku tidak habis pikir dengan kepercayaan diriku yang terang-terangan mengatakan hal yang tidak seharusnya pada Algis. So I called him that night, but he declined. Aku lupa kalau malam itu dia ada meeting, jadi kutinggalkan beberapa pesan WhatsApp di handphonenya but he left me on read! ON READ! Sampai saat ini. Satu bulan setelah aku menolak tawarannya untuk menerima jabatan sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Aku sempat menceritakan hal ini pada Aline dan Adelia. "Na, dia masih tertarik sama lo. Belum jatuh cinta. Orang yang cinta aja suka lupa gimana orang yang cuma tertarik doang, hah?" Begitu kata Aline saat menanggapi ceritaku dan bukan itu jawaban yang mau aku dengar sebenarnya.
"Lo dapet kepercayaan diri dari mana coba, Na? Beli di mana sih? Gue juga mau beli satu, deh. Gimana bisa lo ngomong begitu coba ke Algis? Dia ini nanya tentang pekerjaan, terus lo ungkit-ungkit soal perasaan tertariknya dia ke lo. Please girl, wake up! Menurut lo, Algis tergila-gila sampe sebegitunya ke lo?" Itu jawaban dari Adelia saat kuceritakan masalahku dengan Algis.
Berbeda dengan Aline dan Adelia, Nolan jauh lebih bijaksana saat menanggapi ceritaku. Hari itu dia datang ke Surabaya untuk urusan kantornya, dan aku menyuruhnya untuk menyempatkan diri pergi lunch bersamaku. "You harmed his pride. as a man who cares about you and as a professional. Secara nggak langsung lo kelihatan meremehkan dia, Na. But haven't you already apologized? That's fine; I think he needs a break for the time being."
Tapi, aku tidak tahu kalau Algis ternyata butuh waktu se lama ini untuk memaafkanku. Setelah berusaha menghubungi dan mengirim pesan selama satu minggu penuh tanpa balasan, aku memilih menyerah. Sebelumnya Adelia bahkan memuji bagaimana aku yang terlihat bersikeras untuk meminta maaf pada Algis. But, really? Dia sama sekali tidak merespon permintaan maafku.
Aku bahkan harus mendengar sendiri dari Pak Arbitro tentang Algis yang secara tidak langsung menolak undangannya untuk makan siang bersama saat aku datang ke Jakarta bersama Papa untuk membicarakan mengenai tawarannya tentang jabatan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Bagaimana tawarannya? Tentu aku tolak. Well, Pak Arbitro sempat mengatakan kalau aku membuang kesempatan emas untuk berkontribusi sebagai salah satu pemerhati pendidikan. Tapi, dengan obrolan yang baik, akhirnya Pak Arbitro tahu tentang pemikiranku mengenai belum siap dan cukupnya diriku untuk bisa mengemban tugas sebagai seorang 'menteri.'
Dan, empat minggu setelahnya, I heard that news. About him dating someone. Aku tidak berusaha untuk mencari tahu dia dekat dengan siapa tapi yang aku tahu saat itu-kalau aku terlalu naif dalam menanggapi perasaan seseorang. Does the fact that someone expresses his feelings towards you imply that he loves you? Bukannya seharusnya aku lebih tahu soal ini ya? But, it happened to me again.
Being left.
Larasati Arasyiwara is her given name. Putri Indonesia 2019, runner-up and his childhood friend, That's what I learned about her later, thanks to Adelia, because she seems interested in gossip and always has a way of blathering nonsense about my jealousy. Bahkan dia selalu membahas tentang si Laras ini di setiap kesempatan. Pernah sekali aku menegurnya karena terus-terusan membahas orang yang sama jika bersamaku. Rasanya, Adelia memang kelihatan sengaja melakukannya. "Lo nggak lagi insecure ke Laras, 'kan, Na?"
To tell you the truth, sangat sulit untuk membuatku merasa insecure. Aku merasa cukup dengan segala pencapaian dan diriku sendiri untuk saat ini. Yeah, jadi sebenarnya panggilan princess of sass and confidence yang dulu sempat disematkan Adelia dan Aline memang tidak sepenuhnya salah. I mean, apa yang harus membuatku merasa insecure ke Laras? Karena dia pintar, berbakat, runner up salah satu kontes beauty pageant di Indonesia, atau fakta kalau dia ternyata berhasil memenangkan hati pria yang paling diminati oleh kebanyakan wanita di Indonesia? Jelas bukan-

KAMU SEDANG MEMBACA
CONNECTED (COMPLETED)
ChickLitconnected [ kuh-nek-tid ]: having a connection Alfian Djanuar Nandiardji is my first love. He is the only person I wish I could pass the future with. It used to be like that. Without knowing anything, I thought everything is fine. I will have my o...