CON-31

43.7K 4.4K 1K
                                    

"Thanks."

Sambil menenteng cup holder berisikan satu Frapuchinno dan Freshly Brewed Coffee, aku berjalan ke luar dari outlet Starbuck. Sudah lima belas menit setelah beberapa staf Ruang Khusus yang tadinya melakukan meeting denganku di Mr. Fox harus kembali ke kantor karena urusan mendadak, akibatnya rencana lunch yang sempat aku usulkan terpaksa gagal, padahal mereka cukup antusias dengan ideku tadi sebab sudah lama tidak menghabiskan waktu di luar kantor. Yang aku tahu dari Dewa, Ruang Khusus saat ini sedang di sibukkan dengan project baru hasil kerja sama dengan Kemendikbud. Jadi, tidak aneh kalau beberapa staf Dewa sempat berkeluh kesah tentang kurangnya waktu istirahat mereka akhir-akhir ini karena atasan yang super perfectsionist—Dewa—ikut langsung turun tangan dalam memonitor semua pekerjaan yang berhubungan dengan project baru Yayasan mereka itu. Setidaknya setelah melihat sendiri bagaimana reaksi mereka setelah mendapatkan pesan dari Dewa, aku bisa percaya kalau Dewa memang se menyeramkan itu sebagai seorang atasan.

Menghentikan langkah di depan salah satu outlet, aku merogoh clutch bagku begitu mendengar suara panggilan masuk dari iPhoneku. Senyumku refleks terulas tipis melihat nama siapa yang terlihat dari layar iPhone. "Ya, Wa?"

Bukannya balas menyapa, suara ketus yang sepertinya bukan diarahkan untukku terdengar lewat sambungan telpon. Sempat mendengar apa yang dibicarakan Dewa dengan seseorang dan merasa kalau topik pembicaraan mereka termasuk sangat sensitif dan akan terlihat sangat lancang kalau aku diam ikut mendengarkan hanya karena Dewa menghubungiku duluan, aku memutuskan sambungan telpon sepihak dan berjanji akan mengirimkannya pesan singkat nanti.

Aku kembali melangkahkan kakiku begitu selesai memasukkan iPhone ke dalam clutch bag. Masih sambil menenteng cup holder, kuperlambat langkah agar bisa mengamati beberapa outlet hig-end sampai aku melihat antrian yang cukup panjang di salah satu outlet tidak jauh dari tempatku berdiri sekarang. Sebenarnya, aku cukup penasaran, melihat dari banyaknya orang dan juga beberapa karangan bunga yang berjejer rapi di sekitarnya hanya saja dering panggilan masuk berhasil menghentikan langkahku untuk kedua kalinya.

Sebelum menjawab, aku lebih dulu menyambungkan earbuds dan memasangkan salah satunya ke telinga. "Hai, Wa?"

Berbeda dengan sebelumnya, kali ini sapaanku dibalas oleh Dewa. Suara berat pria itu terdengar tidak jelas di seberang. "Na, kamu masih di Tunjungan Plaza?" Helaan napas berat Dewa menyela obrolan saat aku membalas pertanyaannya dengan dehaman singkat. "I'm sorry. I didn't know that you asked them out for lunch. Aku pikir kalian cuma ketemuan biasa since Mega juga tetep di kantor... Kalau tahu, aku bisa postpone jadwal meeting di sini karena nggak terlalu urgent juga," jelasnya cukup panjang.

Sambil mendengarkan, aku memasuki outlet Michael Kors yang memang tidak jauh dari tempatku tadi berhenti untuk mengangkat telpon dari Dewa. "It's okay, Wa. Aku mikirnya sekalian aja karena bentar lagi udah lunch juga. They said something as bos galak dan semacamnya. So, I can do nothing but let them back to the office without having their lunch." Setengah bercanda berharap kalau Dewa akan menanggapi guyonanku, jelas salah cara!

Bukannya tertawa, pria itu malah berdecak dengan suara yang cukup keras. "I should talk to them later." Lewat nada suaranya, aku sadar kalau Dewa gagal menerima leluconku tadi.

Berdiri di depan barisan blazer, kepalaku menggeleng cepat. "Itu tadi bercanda, Wa." Meskipun perasaanku khawatir kalau Dewa akan benar-benar merealisasikan perkataannya tadi, tanganku tidak bisa tidak terulur untuk mengambil salah satu blazer dan mengangkatnya sejajar dengan pandangan mata. "Kalau memang urusan kerjaan, mau urgent atau nggak, bagusnya dikerjain secepatnya. Don't be sorry for me, Wa. But make sure to treat them to dinner. Aku denger kalian harus lembur malam ini," kataku mengutip perkataan dari salah satu staf Dewa tadi.

CONNECTED (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang