=================================
Cinta memang membuat kita buta. Tapi yang lebih parahnya adalah cinta membuat kita tidak bahagia.
=============
Bagian 7
::::::::::::::"Kamu gila?" respons Arisen membuatku mengangguk.
"Aku gila, enggak tahu harus gimana."
Dia terlihat kesal. Wajahnya menatapku tidak suka dengan mulut yang membuka dan menutup tidak tentu. Mungkin karena dia tidak lagi bisa berkata-kata.
"Terus kamu pikir aku pelampiasan? Kamu ada masalah apa? Manis banget ganti pangilan aku kamu, tapi perlakuan kamu nakutin aku!"
Arisen pasti marah. Dia pasti juga kecewa dan merasa direndahkan karena aku menawarinya untuk menjadi seorang selingkuhan. Namun, aku pikir ini cara terbaik untuk lepas dari Haru.
"Bantu aku, Sen. Hanya sampai pertunangan aku batal," mohonku kepadanya.
Arisen memegang pergelangan tangan kananku, menarik cepat menuju belakang rumahnya. Di sana ada taman dan kolam renang yang memanjakan mata. Wajahnya menoleh menatapku, senyum lebar terpatri di sana. Entah apa yang dia pikirkan, namun senyumnya semakin lama semakin membentuk seringai.
"Selingkuh? Aku nggak serendah itu buat jadi selingkuhan."
Napasku tercekat mendengarnya. Dia benar-benar merasa-
"Jadi, apa yang aku dapat kalau aku mau, hm?" tanyanya sambil mendongakkan kepalaku.
Sial. Benar apa yang Nayla dan Faya katakan, aku sedang mencari mati karena bermain dengan Arisen.
"Ar-arisen, mak-sud ak-ku...."
"Apa? Aku nggak mau bantu kamu secara percuma, Nad. Kalau kamu akhiri sama dia, balik ke aku bisakan?"
:::::::
Maaf Yang, aku baru nemenin Anya. Aku belum bisa telpon kamu karna takut Anya drop.
Itu pesan manis yang dia tuliskan untukku. Tentunya aku tidak membalas bahkan membukanya saja aku tidak sudi. Aku lebih memilih kembali meminum susu cokelat hangat di cangkirku daripada memikirkannya.
"Calon mantan, ya?"
Mataku melirik Arisen yang menatapku sambil bertanya seperti itu. Aku hanya mendengus untuk memberinya jawaban.
"Tapi kamu jadi turun kelas kalau selingkuh juga, Nadya," komentarnya lagi.
Dari awal setelah dia dan aku sepakat, Arisen tidak hentinya mengoceh dan menghinaku seperti sekarang. Tapi, bagiamana? Aku sudah memberinya kesempatan dengan baik, menyuruhnya berakhir tanpa aku berpaling, sayangnya dia tidak setuju dan aku tidak bisa menerimanya.
"Bagus, lo nggak bakalan mau sama gue," jawabku santai. Mataku kembali fokus menatap film romantis yang entah bagaimana ceritanya Arisen memiliki itu.
Tawanya sangat renyah dan merdu, enak untuk didengar. Dia meletakan cangkirnya di atas meja, kemudian menyandarkan diri. "Aku tetep mau kok, meski kamu manis kalau ada maunya atau bahkan kamu jadi perempuan suka selingkuh."
KAMU SEDANG MEMBACA
Heartbreak Effect [Selesai]
Teen FictionBuku kedua dari Hey Mantan! (disarankan baca dulu buku pertamanya, tapi enggak juga nggak papa sih.) ⚠️ Follow dulu sebelum baca, ya! ......... Ini kisahku, tentang Nadya yang sudah berhasil berdiri selama tujuh tahun lamanya tanpa sosok Arisen di...