Curhat

375 26 4
                                    

Minggu berganti. Hari ini keluarga Asyiela akan pergi ke Jawa Tengah. Setelah siap dengan segalanya mereka berangkat dari rumahnya. Setelah kurang lebih 4 jam perjalanan mereka sudah sampai di kos Zahril. Terlihat Zahril sedang memainkan laptop di teras tak tahu sedang mengerjakan tugas atau apa. Asyiela yang sudah tak sabar pun langsung berlari menghampiri kakaknya.

" KAK ZAHRILLLLL" teriaknya tatkala telah keluar dari mobil. Asyiela langsung memeluk erat kakaknya itu.

" Kangen."

" Kakak juga kangen sama kamu." Jawab Zahril sambil membalas pelukan adiknya itu.

" Gimana kuliahnya, lancar?" Tanya Zahril setelah melepas pelukan dengan adiknya.

" Iya lancar kok. Kakak baru ngapain?"

" Ngerjain laporan PKL. Kamu udah PKL?"

" Udah selesai. Terus sekarang baru libur makanya bisa kesini."

" Oh gitu."

" Tapi aku cuma sehari disini. Sekarang yuk main."

" Mau kemana?"

" Ya jalan-jalan aja. Ngga papa kan? Ganggu Kak Zahril nggak?"

" Nggak lah. Apapun buat adek kakak. Yaudah yuk."

" Yuk."

"Ma, Pa Zahril ajak Syila jalan-jalan dulu ya."

" Iya, ini mama sama papa juga mau main-main di daerah sini."

" Yaudah kalau gitu Zahril duluan. Assalamualaikum."

Asyiela dan Zahril pun langsung pergi mengendarai mobil milik Zahril.

Awalnya mereka hanya keliling-keliling Purwokerto dan berakhir di alun-alun Purwokerto. Asyiela asyik jalan-jalan santai di daerah alun-alun karena kebetulan hari itu ahri libur jadi banyak pengunjung di alun-alun. Setelah puas bermain di alun-alun, Asyiela dan Zahril makan siang di cafe yang tak jauh dari situ.

Hanya membutuhkan waktu 5 menit mereka sudah sampai di cafe itu. Gelak canda dan tawa terlihat sepanjang perjalanan saat mengungkit beberapa kejadian konyol di alun-alun tadi. Beberapa pengunjung yang datang dibuat iri oleh keakraban mereka berdua. Bagaimana tidak, mereka datang bergandengan tangan layaknya sepasang kekasih.

Zahril dengan postur tubuh yang tinggi, berkulit putih, dengan hidung mancung dan wajah rupawan. Laki-laki itu memakai kaos t-shirt dibalut dengan jaket dnim dan dipadukan dengan celana jenas biru dan sneakers putih yang membuatnya lebih menawan siang ini. Outfit yang mereka gunakan pun terlihat kompak dan serasi.

Asyiela menghentikan tawanya. Ia mengedarkan pandangannya ke seluruh tempat. Matanya kontan menyorot ke salah satu meja yang berada di luar restoran, ia merasa tak asing dengan postur tubuh laki-laki itu dan juga kemeja yang digunakannya.

Laki-laki itu duduk berhadapan dengan seorang perempuan yang memakai jilbab biru Dongker. Ia terlihat akrab dengan perempuan yang berada di depannya. Saat laki-laki itu menoleh ada perasaan sakit yang langsung menyambar dada Asyiela.

" Syil,ayo."

Asyiela tersentak saat kakaknya menepuk bahunya." Eh i...iya."

" Lihat apaan sih?"

" Nggak lihat apa-apa kok."

Zahril menyipitkan matanya dan mengedarkan pandangannya ke sekitar tak percaya dengan ucapan adiknya.

" Aku nggak liat apa-apa. Udah ayo katanya mau makan."

" Bentar aku nggak percaya deh."

" Udah ayo. Nggak ada."

ASYIELA ( Tahap Revisi )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang