Rapat

218 23 0
                                    

Hello semuanya. Aku comeback. Setelah nggak tau udah berapa lama nggak update akhirnya aku update juga. Maklumlah baru sibuk ngurusin ini itu. Maaf juga part kemarin harus dihapus karena ada kesalahan. So dibaca terus ya kisah mereka jangan lupa vote.

Setelah 1,5 jam melewati trek yang sangat licin, akhirnya mereka sampai di bawah. Banyak pedagang yang menawarkan dagangan mereka. Asyiela yang melihat ada seorang penjual kentang rebus pun ia hampiri. Ia mengajak rombongannya untuk membeli kentang rebus.

" Bu, kentang rebus ya 4 ya."

" Iya, ditunggu dulu."

Setelah kurang lebih 5 menit menunggu, akhirnya kentang rebus sudah jadi.

" Nih dek kentang rebusnya."

" Jadinya habis berapa ya?"

" 20 ribu."

" Oh iya. Ini uangnya,Bu."

" Makasih."

Mereka pun meninggalkan pedagang tersebut dan langsung menuju parkiran. Parkiran mobil masih penuh, terbukti dengan banyaknya mobil yang masih berjajar rapi di area parkir. Beruntung mobil Zahril parkir di bagian paling belakang.

" Ini langsung pulang apa mau mampir kemana gitu. Biar sekalian wisata." Zahril membuka percakapan.

" Ngikut aja." Jawab Rizky.

" Tuh yang cewek-cewek mau mampir ngga?" Tanya Zahril.

" Ngga usah." Jawab Asyiela dan Aisyah hampir bersamaan.

" Yaudah yuk langsung pulang aja." Ujar Zahril.

" Siap." Jawab Asyiela.

Mobil mulai meninggalkan area parkir pendakian Prau. Matahari sudah naik, tetapi hawa dingin belum hilang. Titik-titik embun membasahi kaca mobil tersebut. Zahril sudah berusaha menghilangkan dengan alat penyeka kaca, tetapi embun belum juga hilang.

Hal tersebut membuat mereka harus berhenti di lahan yang agak luas untuk membersihkan sisa-sisa embun yang masih menempel. Sisa air mineral yang mereka bawa kemarin menjadi alternatifnya. Mereka guyurkan sebotol air mineral di kaca bagian depan. Setelah dirasa cukup mereka kembali melanjutkan perjalanan.

" Kak, nanti boleh mampir ke rumah makan ngga. Laper soalnya." Ujar Asyiela.

" Hmm iya deh." Jawab Zahril.

" Nah sip."

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 15 menit, akhirnya mereka sampai di rumah makan. Setelah memarkirkan mobil, mereka langsung masuk ke rumah makan tradisional di lereng bukit Dieng.

" Kalian cari tempat duduk dulu aja biar aku yang pesen. Kalian pada suka bakso semua kan?"

" Oke." Jawab mereka serempak.

" Iya bakso aja." Ujar Rizky.

" Siap." Jawab Zahril.

" Nah sekarang kita duduk disana aja." Ucap Rizky sambil menunjuk meja yang berbatasan langsung dengan kebun sayuran.

" Siap kak." Jawab Aisyah dan Asyiela serempak.

Setelah menunggu 10 menit akhirnya pesanan mereka datang.

" Silahkan." Ucap pelayan rumah makan sambil menurunkan bakso dari nampan.

" Makasih."

Pelayan itu langsung meninggalkan tempat duduk mereka.

" Syil, pakai sambalnya jangan banyak-banyak. Kalau disini cabainya pedas ngga seperti di Jogja." Ujar Rizky memperingatkan Asyiela.

" Iya kak." Jawab Asyiela sambil tersenyum.

ASYIELA ( Tahap Revisi )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang