Sore harinya penurunan bendera juga berlangsung dengan khidmat dan lancar tanpa halangan suatu apapun. Tapi anehnya tangis haru sudah tidak seperti yang pagi. Mereka hanya tersenyum lega karena tugas yang mereka emban sudah selesai.
Seperti tadi pagi semua anak menemui orang tuanya begitupun dengan Asyiela. Dengan langkahnya yang tegas, ia menemui keluarganya yang sudah menunggu dirinya.
" Mama, Papa,Kak Zahril?" Panggilku.
" Selamat ya nak. Kamu udah berhasil dalam menjalankan tugas." Ujar papanya Asyiela.
" Kamu lihai sekali dalam membawa baki." Ucap mama Asyiela.
" Iyalah Ma kan udah dididik selama 3 bulan. Makasih buat mama, papa dan Kak Zahril. Tanpa kalian Asyiela nggak mungkin berada disini." Jawab Asyiela.
" Selamat ya,Dek. Kamu udah berhasil. Nih kakak beri untuk kamu." Ujar Zahril sambil menyodorkan sebuah bucket menarik.
" Makasih kak."
" Sama-sama."
Tak berselang lama Rizky datang menghampiri Asyiela dan keluarganya. Masih dengan jas berwarna hitam dan juga dasi berwarna biru, ia terlihat sangat gagah.
" Syila? Selamat ya kamu pokoknya the best dah. Nggak rugi kan waktu itu udah aku suruh buat ikut seleksi."
" Iya kak. Makasih banyak ya kak."
" Iya sama-sama."
" Om, Tante sama Zahril nunggu sampe acara selesai nggak? Soalnya ini selesai mungkin jam 9 apa jam 10. Kalau nggak nanti biar Asyiela aku antar pulang. Kebetulan aku bawa mobil."
" Emang nggak ngrepotin? Kayaknya om nggak bisa. Yaudah kalau gitu om titip Asyiela ya."
" Iya,Om."
—🌹—
Malam hari telah tiba. Setelah shalat berjamaah semua berkumpul di pendopo. Masih ada acara nostalgia selama 3 bulan mereka bersama. Raut bahagia terpancar dari wajah mereka semua. Hingga di pertengahan acara Asyiela disuruh maju ke depan.
" Asyiela silahkan maju ke depan." Ujar pembina paskib.
Asyiela pun dengan pasrah mengayunkan kakinya menuju ke arah pembina tersebut.
" Kamu tau salahmu apa?" Tanya seseorang itu dengan tegas.
" Siap tidak." Jawab Asyiela tak kalah tegas.
" Tidak tau? Jadi selama ini kamu udah ngerasa paling pinter. Bawa baki masih tumpah kanan tumpah kiri aja udah berlagak sok pinter. Push up sekarang satu seri."
Asyiela langsung mengambil posisi push up. Satu seri sudah ia mendapatkan hukuman malam ini. Tiba-tiba lampu mati. Tapi anehnya semua bernyanyi lagu selamat ulang tahun.
" Asyiela silakan berdiri." Ujar pembina paskib tersebut.
Saat Asyiela berdiri semua lampu udah nyala lagi. Didepannya berdiri sosok yang selama ini dia kagumi membawa sebuah kue.
" Selamat ulang tahun ya,Syil. Semoga kedepannya lebih sukses lagi." Ujar Rizky. Asyiela terharu, ia meteskan air matanya tatkala mendapat kejutan di hari spesialnya. Lengkap sudah kebahagiannya hari ini.
" Makasih kak." Ucap Asyiela masih dengan menahan tangisnya.
" Selamat ulang tahun ya,Syil. Maaf tadi udah marah-marahin gitu. Ini semua idenya Rizky.
" Iya gapapa kok kak. Makasih ya kak ucapannya."
"Kue nya dipotong gih. Nih pisaunya." Perintah Rizky.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASYIELA ( Tahap Revisi )
Short Story" Yakinlah, ada sesuatu yang menantimu setelah banyak kesabaran ( yang kau jalani ), yang akan membuatmu terpana hingga kau lupa betapa pedihnya rasa sakit. - Ali bin Abi Thalib. Rizky Hariz Pratama adalah cowok yang dingin dengan seseorang yang bel...