Jogging

433 34 0
                                    


Untuk mengobati rasa rindu kalian dengan Rizky dan Asyiela, nih aku kembali membawa cerita mereka berdua yang mampu membuat kita baper.

Keesokan harinya Rizky sudah siap dengan celana training yang memang sudah disiapkannya di bagasi mobil sebelum berangkat ke rumah Zahril.

Ia memakai setelan training bawahan biru dan atasan kaos oblong berwarna putih, sangat cocok dengan kulitnya yang putih. Berbeda dengan Asyiela, ia memakai bawahan celana training berwarna hitam dan atasan warna pink.

Mereka berdua menunggu Zahril sambil mengobrol.

" Issh Kak Zahril mana sih, lama banget. Katanya suruh bangun pagi eh malah dianya yang molor."

" Kenapa sih dek, daritadi kok ngomel terus?"

" Itu sih Kak Zahril lama. Kan ntar keburu panas."

" Udah tungguin aja dulu, lagian ini juga masih jam 07.30."

" Hehe iya sih kak. Tungguin di teras aja yuk kak."

" Ayo."

Mereka berdua pun duduk di kursi yang memang sudah disediakan di teras rumah. Mereka berdua tampak begitu akrab layaknya teman yang sudah mengenal selama belasan tahun.

" Dek, kamu di sekolah selain tonti ikut organisasi apa lagi?"

" Cuma ikut tonti sama OSIS aja kok, kak."

" Adek kakak sama aja ya, sama-sama suka berorganisasi."

" Kakak sendiri ikut apa?"

" Aku cuma tonti aja dek. Ikut satu aja udah kewalahan udah pingin buru-buru lepas jabatan."

" Lah kenapa kak? Bukannya kakak masih kelas 11 ya?"

" Iya sih dek, tapi itu buat aku nggak bisa konsentrasi belajar. Kalau rapat aja bisa sampai malam gitu."

" Hmm, aku itu juga sebenarnya capek ikut OSIS tapi ya mau gimana lagi. Udah cocok sama organisasi itu dari jaman SMP."

" Oalah, berarti kamu itu anak organisasi ya?"

" I....." Belum sempat Asyiela menjawab sudah terdengar teriakan Zahril.

"RIZKY......SYILA..... Kalian nunggunya dimana sih? Apa kalian udah ninggalin gue?"

" Nunggu disini kak."

" Owh disitu, kirain udah duluan."

" Nggak lah, lu mah tidurnya molor."

" Ya maaf, yuk berangkat sekarang."

"Okee siap."

Mereka bertiga pemanasan dahulu di halaman rumah Zahril biar otot tidak kaget ketika berlari. Setelah dirasa cukup, mereka mulai berlari kecil-kecil menuju taman kompleks.

Di sepanjang jalan kenangan (eh kok malah jadi nyanyi sih), maksudnya sepanjang jalan yang mereka lalui banyak orang berlalu lalang mulai dari yang bersepeda dan tidak sedikit pula yang jogging seperti yang mereka lakukan saat ini.

Sepanjang jalan, mereka saling bertegur sapa dengan tetangga kompleksnya. Jarang kan di kompleks banyak yang kenal satu dengan yang lain, tapi berbeda dengan komplek perumahan " PERMAI INDAH", karena disana tiap minggunya pasti diadakan  event, dan disana banyak dimanfaatkan untuk berkenalan satu sama lain. Karena pepatah mengatakan " tak kenal maka tak sayang" ( udah kenal belum tentu sayang). Nggak bercanda:v

—🌹—

Sesampainya di taman, mereka segera duduk di kursi yang memang disediakan untuk pengunjung. Terlebih dahulu Zahril izin untuk ke toilet. Rizky izin ke Asyiela untuk membeli minum.

" Dek, izin bentar ya."

" Mau kemana kak?"

" Nggak jauh kok, bentar kok."

" Yaudah, nanti selesai langsung balik sini lagi."

" Iya panda bawel."

" Apa? Kak Rizky panggil aku panda? Emang aku mirip panda? Ish ada-ada aja." Monolog Asyiela dalam hati. Sedangkan Rizky sudah hilang dari pandangan, entah kemana perginya cowok itu.

Asyiela mengeluarkan ponselnya untuk menghilangkan rasa gabutnya. Ia memilih membuka aplikasi instagram. Dilihatnya beberapa notifikasi yang masuk ke ponselnya, tapi yang paling menarik adalah notifikasi dari Rizky.

Rizkyprtm_ mulai mengikuti Anda.

Setelah bermain aplikasi instagram, Asyiela berpindah haluan menjadi bermain kamera. Asyiela membidik sana-sini dengan gaya sok fotografernya. Tiba-tiba saat ia baru membidik foto, di pipinya terasa dingin. Ia tahu bahwa itu adalah ulah Rizky.

" Isssh kak, dingin tau."

" Hahaha iya iya maaf. Nih ambil."

" Makasih kak."

" Iya sama-sama. Oh iya habis ini mau kemana? Apa mau pulang aja? Zahril tadi mana sih?"

" Woy, pulang yuk."

" Nggak mau disini dulu, kak?"

" Nggak, udah langsung pulang aja. Kan besok juga udah UAS, waktunya buat belajar."

" Oh iya, yaudah yuk kak pulang aja. "

" Okee."

Mereka bertiga langsung meninggalkan area taman komplek.

—🌹—

Sesampainya di rumah Asyiela langsung membersihkan dirinya dari rasa lengket yang sedari tadi telah mengganggunya. Rizky sudah berpamitan pulang setelah sampai di rumah Asyiela.

Selesai ritual mandinya sekalian shalat dhuhur ia bergegas ke ruang makan untuk acara makan siang bersama. Kebetulan hari ini semua keluarganya baru free, so mereka makan siang berempat. Dibantu dengan asisten baru yang bernama Mbok Ijah, Asyiela menyiapkan makan siang di meja makan.

" Mbok, biar Syila bantu ya?"

" Eh nggak usah non, mbok bisa kok."

" Gapapa mbok, Asyiela bantu. Ini Asyiela bawa sayurnya ya mbok."

" Iya non."

Makanan sudah siap tersaji di meja. Tak lama kemudian Papa Asyiela pulang dari masjid bersama dengan Zahril. Berbeda dengan Mamanya Asyiela yang keluar dari kamarnya. Mereka kemudian menuju ke meja makan.

" Mboh Ijah ikut makan disini aja." Ucap Reina.

" Nggak usah Bu, saya makan di dapur aja."

" Oh yaudah kalau gitu."

"Ril, pimpin doa." Ujar papanya.

" Okee Pa. Berdoa dimulai."

Setelahnya mereka berempat fokus dengan makannya masing-masing. Tak ada yang berbicara sama sekali hanya terdengar dentingan sendok yang beradu dengan piring. Memang di keluarga tersebut sudah ada perjanjian selama makan nggak boleh ada yang ngomong meskipun itu hal yang sangat penting.

Setelah selesai makan, Raihan bertanya dengan kedua anaknya perihal UAS yang akan mereka hadapi besok pagi.

" Kak, dek besok kalian udah UAS kan?"

" Iya Pa."

" Belajar sungguh-sungguh ya. Nilainya harus bagus. Besok kalau bagus papa janji mau ngajakin liburan kemanapun kalian mau."

" Siap papa." Jawab Syiela.

" Okee pa." Jawab Zahril.

" Yaudah sekarang kakak sama adek belajar gih."

" Siap ma."

Zahril segera meluncur ke kamarnya begitupun dengan Asyiela. Di dalam kamar mereka sangat konsentrasi untuk belajar demi prestasi yang unggul.

Tahun kemarin Zahril menjadi peringkat pertama seangkatannya, beda dengan Asyiela yang baru akan menerima raport SMA nya tahun ini. Asyiela akan berusaha semaksimal mungkin agar kelak ia bisa mendaftar universitas dengan jalur SNMPTN.

💠💠💠
Akhirnya selesai juga
Gimana dengan part nya?
Disini aku mau tau dong pembaca cerita ini dari daerah mana nih?
Boleh dong jawab di kolam komentar
Juga jangan lupa vote nya

ASYIELA ( Tahap Revisi )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang