"Jangan menilai seseorang hanya dari satu sisi. Seorang mafia pun diciptakan dengan hati yang sama dengan seorang pengajar agama"—Depressed, Jeremy Zucker—
"Hendery?!"
"Hadir!"
"Lucas?!"
"BAB!"
Senja menghela nafas. Ada ada saja kelakuan mereka semua. Disaat absen begini sempat sempatnya mereka ke toilet. Kalau tertinggal pesawat gimana?
"Sungchan?!"
"Nemenin Lucas!!"
"Haechan?!"
"Nemenin Sungchan!"
"Renjun?!"
"Nemenin Haechan!!"
"Ini gimana ceritanya sih?!"
Lama lama senja gemas sendiri. Awalnya semua berjalan lancar sebelum ia absen yang sialnya keabsurdan ini dimulai dari Lucas.
Doyong mengangkat tangan sebelum ia berbicara. Tujuannya agar ia terlihat karna orang orang yang tak lain adalah member NCT itu bertubuh raksasa. Belum lagi mereka yang banyaknya mintak ampun. "Jadi gini, Lucas tadi mau ke toilet. Tapi dia nggak tau toiletnya dimana. Nah, dia minta tolong ke Sungchan buat nemenin"
Sampai disini Senja mengangguk paham. " Si Sungchan minta ditemenin sama Haechan. Nah, pas mereka bertiga mau pergi si Renjun muncul. Terus Haechan bilang mau ke toilet. Yaudah dia minta si Renjun buat nemenin."
Senja menggaruk kepala tak lupa alisnya yang sudah terangkat tinggi. "ini sebenarnya siapa yang nemenin siapa sih?!"
Mereka semua diam membiarkan Senja mengomel sendiri. Senja menghitung jumlah mereka semua. Tiga puluh empat orang. Berarti tinggal mereka berempat yang belum ditempat.
Senja kembali melihat arlojinya. 15 menit lagi pesawat mereka lepas landas. Mereka bahkan belum check in tapi keempat biang kerok itu sudah berulah. Senja tak habis pikir. Apa salahnya jika BAB dipesawat!
Mau tak mau Senja menghampiri seorang wanita yang dia yakini adalah salah seorang pegawai. Senja membisikkan sesuatu padanya yang ditanggapi dengan anggukan disertai senyuman dari wanita cantik itu.
"Lucas! Huang Xuxi, Wong Yukhei, Jung Sungchan, Lee Haechan, Lee Donghyuck, Huang Renjun mohon segera kembali untuk melakukan check in. Sekali lagi...."
Sontak semua member menatap Senja cengo. Tak lama keempat orang itu sudah datang tergopoh-gopoh. Untung saja mereka dibandara jadi mereka tidak akan terkena tampolan surga dari Senja.
Sungchan dapat melihat sebuah buku seperti makalah yang sudah digulung. Tampaknya Senja sangat ingin memukul mereka tapi urung karna mereka ditempat umum. Apalagi banyak paparazi disini. Bisa bisa mereka terkasus.
"Kenapa harus semua namaku yang dipanggil!" Keluh Lucas yang masih ingin bersikap sok cool. Padahal terlihat segera ia habis lari sehingga napasnya memburu.
Senja memutar bola mata malas. " Siapa tau kalian hilang ingatan dan lupa nama sendiri. Jadi aku antisipasi dengan menyebut nama kalian semua. Agar jika lupa nama yang satu, masih ada nama lainnya yang mungkin masih diingat"
Mereka menggeleng serentak mendengar jawaban Senja. Ternyata Senja tak kalah aneh dari Lucas dan Haechan.
Senja mengulangi memanggil nama mereka satu persatu agar tertib untuk melakukan check in. Mereka lebih mirip anak sekolah yang akan melakukan studi tour daripada orang dewasa yang akan melakukan perjalanan bisnis.
KAMU SEDANG MEMBACA
NCT V [END]
Fanfiction"Hari ini sulit. Dan aku yakin besok juga pasti lebih sulit" Sungchan menatap video yang dia rekam di ponselnya dengan berlinang air mata. Video bayinya yang masih ada diperut Senja ketika menemani istrinya itu periksa ke rumah sakit. Jantung Sungch...