taeyong

117 13 2
                                    


"Bahagia itu adalah bagaimana kamu mensyukuri apa yang ada padamu sekarang. Kamu tak akan pernah bahagia jika tak pernah merasa cukup dengan apapun"

Sebenarnya bagaimana wujud cinta yang sebenarnya? Bagaimana rasa bahagia yang sesungguhnya? Bagaimana ketulusan yang benar benar nyata?

Banyak orang berkata jika kebahagiaan ada disuatu tempat maka bumi akan berat sebelah karna orang orang akan memilih tinggal di tempat kebahagiaan itu.

Lantas saat ini Taeyong tidak tahu apakah dia bahagia atau tidak karna dia sendiri tidak tahu apa itu bahagia.

Jika kebahagiaan itu adalah popularitas maka seharusnya Taeyong bahagia. Jika kebahagiaan itu uang maka seharusnya Taeyong bahagia. Jika kebahagiaan itu adalah dikejar banyak wanita maka Taeyong mendapatkan nya.

Pertanyaannya, apakah dia bahagia?

Tidak.

Taeyong mendapatkan semuanya. Orang orang mengaguminya dan di banjir pujian. Mendapat posisi terbaik dalam grup yaitu leader dan center.

Orang orang menganggap hidupnya sempurna tapi Taeyong merasa hampa. Hidupnya adalah skenario. Apapun yang dia lakukan adalah skenario yang telah dibentuk. Ia tinggal mengikutinya dan mengecoh orang orang tentang bagaimana dia yang sebenarnya.

Mungkin di otak orang lain Taeyong dan Doyoung adalah persahabatan impian mereka. Tanpa mereka tahu kalau itu adalah skenario di depan kamera.

Ia peduli dan sayang dengan Doyoung. Menghapus rasa persaingan yang sedari dulu berkibar diantara mereka berdua. Tapi itu Taeyong, bukan Doyoung.

Setelah malam dimana Mark bunuh diri Taeyong dan Doyoung kembali ke mode awal. Dimana hanya ada duniamu dan duniaku. Seolah mereka hidup didunia masing masing.

Seolah kejadian malam itu tak pernah terjadi. Mungkin mereka merasa canggung karna untuk pertama kalinya mereka duduk bersama. Hanya berdua di bawah samudra  gelap dengan bintik bintik bintang.

Pembicaraan mereka seolah tak pernah terjadi. Aura persaingan diantara mereka kembali terkuat.

Jika bisa maka sudah dia serahkan posisinya sebagai leader pada Doyoung karna sekarang Taeyong sudah merasakan sulitnya diposisi sebagai Leader. Tapi apakah itu tidak terlalu kejam karna menyerahkan sebuah posisi kepala seseorang karna sudah tahu bagaimana rasanya?

Taeyong tidak ingin menambah dosanya dengan merebut posisi yang seharusnya milik Doyoung.

Kini dia duduk diantara ribuan bunga Dandelion. Sibuk mencari tahu apa bahagia yang sebenarnya. Ketika dia sudah mendapatkan semua yang mereka sebut kebahagiaan kenapa dia tidak merasakan apa itu bahagia?

"Chan"

"Napa bang? "

"Bahagia itu—sebenarnya apa?"

Hening. Mungkin Haechan sedang berpikir untuk mendapat jawaban yang paling pas.

"Berdamai dengan masa lalu dan tidak menyabotase masa depan"

"Chan"

"Iya bang?"

"Lo bahagia?"

Tuut!!

Taeyong menghela napas. 'Berdamai dengan masa lalu dan tidak menyabotase masa depan'

Apa maksudnya?

Mengingat Haechan yang memutuskan sambungan telponnya begitu pertanyaan yang sedang Taeyong cari jawabannya meluncur dari bibir Taeyong.

"Apa Haechan tidak bahagia?" Gumam Taeyong. Tapi anak itu selalu terlihat bahagia. Semua tingkahnya menggambarkan dia tidak ada pikiran maupun beban yang harus dipikul.

NCT V [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang