it's the day

90 14 0
                                    

"maa...." Sungchan memanggil mamanya yang tengah menonton televisi.

"Kalau Sungchan nikah, reaksi mama gimana?"

"Emm mama seneng dong! Masa anak mama nikah mama nggak seneng." Mama tersenyum manis pada Sungchan lalu mengelus rambut lelaki itu.

"Kalau Sungchan nikah besok?"

Tak!

Sungchan meringis mendapat jitakan di kepalanya. Mamanya benar-benar kejam. "Ngawur kamu! Emang kamu ada calon?!"

"Sungchan....hamilin anak orang ma"

"Chan, kamu bohongin mama ya? Kamu lagi ngeprank? Mana kameranya?" Mama Sungchan menerawang ke sekeliling ruangan. Berharap menemukan kamera yang disembunyikan Sungchan.

Sungchan sudah menitikkan air matanya. Merasa kalau dia adalah manusia paling brengsek didunia. "Sungchan hamilin anak orang ma, Sungchan hamilin Senja"

Mama Sungchan menatap anaknya itu tanpa berkedip. Kaget sekaligus tidak menyangka. "Senja dimana?" Tanya nya dengan sangat tenang.

Sungchan segera mendongak. "Mama nggak marah?"

"Mau marah gimana lagi? Udah terlanjur kan?"

Sungchan tersenyum senang. Memeluk sang mama tercinta dengan begitu erat. "Sekarang Senja dimana?"

Sungchan menggaruk tengkuknya. "Itu dia masalahnya ma"

"Apa?"

"Senja lagi tunangan sama laki-laki lain"

"HAH?? GIMANA BISA DIA TUNANGAN SAMA LAKI-LAKI LAIN KALAU BAPAKNYA ITU KAMU!!"

PUK! PUK!

Mama Sungchan memukulinya dengan bantal. Sungchan ingin berlari maka dia akan terbebas dari mamanya. Berhubung mamanya masih diinfus jadi tenaganya tidak banyak.

Tapi Sungchan tidak ingin curang. Ia menerima semua pukulan mamanya tanpa perlawanan.

"Sudah berapa bulan?"

"En-nam"

"SUNGCHAN!!"

"ampun ma ampun!"

;

Setelah keadaan mamanya lumayan tenang, akhirnya mereka mengobrol dengan hati dan pikiran dingin. Sungchan menjelaskan semua kronologi nya. Tak ketinggalan resiko yang selama ini dia pikirkan yang membuatnya sembunyi.

Dia takut haters.

Pada akhirnya mereka berdua menangis berderai air mata. Mamanya tidak menyangka kalau Sungchan sangat menyayanginya hingga berpikir di jalan yang salah.

"Sungchan, kamu jangan memikirkan hari esok nak. Beban hari ini cukup dipikirkan untuk hari ini. Beban di hari esok menjadi bagian untuk hari esok"

"Terus Sungchan harus apa ma? Sungchan cuman punya 10.000 won. Nggak bakal cukup buat nikahin anak orang"

"Itu jadi urusan mama. Sekarang kejar Senja sebelum ia sah jadi milik orang"

"Mama ada uang?" Tanya Sungchan penuh harap pada mamanya.

"Mama nggak ada uang tapi temen mama ada"

"Maksud mama?"

"Mama bisa pinjem uang temen mama. Urusan bayarnya kita pikirin belakangan. Sekarang kamu kejar Senja sebelum dia sah jadi istri orang!"

Sungchan mengangguk semangat. Setidaknya dia tidak perlu ragu lagi untuk bertindak. Ia berlari keluar rumah sakit. Pikirannya hanya satu, yaitu sampai di dorm tepat waktu.

NCT V [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang