Siang & malam
Kau hanya begitu jauh
Tapi menyakitkan untuk melihatmu
Untuk malam yang tidak terhitung jumlahnya
Dan bahkan lebih banyak hari
Aku mencintaimu
Aku harap kau tahu
Aku harap kau akan mengatakannya-Jung Seung Hwan
Day and night-Sungchan meraba wajahnya. Memastikan maskernya masih menempel di tempatnya.
Ia segera bangun. Tidak boleh membuang-buang waktu dengan berlarut dengan rasa sakit di tubuhnya. "Hei! Aku akan mengantarmu kerumah sakit!"
Seorang wanita yang kemungkinan pemilik mobil yang menabrak Sungchan turun dan berusaha membujuk Sungchan agar mau kerumah sakit.
Sungchan menolak niat baik gadis itu. Ia memilih untuk lanjut memasuki gedung walau dengan keadaan tertatih-tatih.
Di lift Sungchan menepuk-nepuk bajunya yang berdebu. Tiba-tiba ia merasa maskernya basah. Ketika Sungchan menempel tangannya dimaskernya, yang menempel di jarinya adalah noda merah.
Segera ia buka masker lalu membersihkan darah yang mengalir dari hidungnya. Tidak memperdulikan rasa sakit di sekujur tubuhnya yang terasa sangat remuk dan juga pusing dikepalanya.
Sungchan masuk ke ruangan dimana terdapat direktur perusahaan itu. Menandatangani sebuah kontrak dengan tangan gemetar.
Setelahnya mereka berjabat tangan sebagai akhir.
Sungchan keluar dari perusahaan itu sambil terus membersihkan darah yang keluar dari hidungnya. Untungnya ketika menandatangani kontrak hidungnya tak berdarah.
Sungchan duduk dihalte bus. Tidak mempunyai tenaga untuk berjalan lebih jauh. Tak lama Sungchan merasa ponselnya bergetar.
Tertera nama 'kiyopta Ten' disana. Ah Sungchan tak pernah merubah nama itu. "Ada apa?" Tanyanya.
"Su-sungchan kecil sudah lahir kedunia"
Sungchan merasa tangannya gemetar. Ia mematikan panggilan itu sepihak. Senyumnya tak bisa dia sembunyikan. Ia berteriak girang!
Untungnya bus segera datang. Tanpa menunggu lebih lama lagi, Sungchan segera naik. Mengucap syukur entah untu keberapa kalinya atas apa yang dia alami hari ini.
***
Senja menggendong bayinya yang sudah lahir ke dunia. Menangis untuk pertama kalinya. Menangis karna datang ke dunia yang menghakimi ini.
"Kakak udah bilang sama Sungchan?" Tanya Senja pada Ten yang duduk di samping ranjangnya.
"Udah kok, dia lagi di jalan mau kesini" jawab Ten sambil tersenyum
"K-kak-" Senja tersedak sesuatu di tenggorokannya yang membuatnya susah untuk bicara. Ten yang melihat itu segera memeluk Senja.
Dia menangis.
"T-tadi-" ucapannya kembali terputus oleh tangisannya.
"Tadi kenapa?" Tanya Ten dengan lembut. Bukankah seperti itu cara memperlakukan seorang wanita?
"Tadi Renjun Dateng dan ceritain semuanya"
Flashback on
Tok! Tok!
Senja menatap heran ke arah pintu. Ten sudah pamit untuk pergi syuting. Lalu siapa itu? Apa mungkin Sia? Ah tidak mungkin! Ia make up artist nya Ten. Jadi dimana Ten disitu Sia.
"Masuk!" Perintah Senja. Daripada dia menebak tak jelas lebih baik memastikannya secara langsung.
Tiba-tiba Senja merasa darahnya terkuras habis. Wajahnya memucat dan tangannya menjadi dingin.
KAMU SEDANG MEMBACA
NCT V [END]
Fanfic"Hari ini sulit. Dan aku yakin besok juga pasti lebih sulit" Sungchan menatap video yang dia rekam di ponselnya dengan berlinang air mata. Video bayinya yang masih ada diperut Senja ketika menemani istrinya itu periksa ke rumah sakit. Jantung Sungch...