pogihajima

261 33 0
                                    

"kasihanilah musuhmu dan orang yang menganiaya kamu. Jika kamu hanya mengasihi orang yang mangasihi kamu,lantas apa upahmu?"

-Seventeen, don't wanna cry-

Senja menghempaskan tubuhnya keatas kasur. Sudah pukul 8 malam dan mereka baru saja sampai di dorm.

Senja kembali mengingat ingat jadwal member malam ini dan ada yang harus merekam konten jam 9 nanti. Berarti Senja harus masak sekarang suapaya mereka masih sempat mengisi perut sebelum pergi.

Senja bergegas ke dapur, melewati para member yang ada di ruang tengah. Ada yang berbaring disofa dan ada yang dilantai. Mereka pasti sangat lelah, jadi Senja berinisiatif membuat makanan enak untuk mereka.

"Jaehyun! Mark! Mandi sekarang! Nanti kalian terlambat!" Teriak Senja dari arah dapur.

"Hah?!" Terdengar suara berat Jaehyun dari ruang tengah. Senja berdecak pelan, sangat malas berteriak disaat tenaganya sudah menipis.

"Ada apa?"

"Oh? Mandilah sekarang agar kalian tidak terlambat nanti. Kalian bisa terlambat, belum mandi, makan dan di perjalanan juga pasti memerlukan waktu" Senja ngoceh panjang lebar. Untung saja Mark mau melangkahkan kakinya ke dapur. Jadi Senja tidak perlu teriak lagi.

"Baiklah! Mark mengerti!" Mark membuat tanda hormat dan berujar dengan lantang. Setelahnya ia kembali ke ruang tengah dan menyeret Jaehyun untuk mandi.

Mandi bersama.

"Jaemin! Cepat mandi! Jeno akan marah jika kau terlambat" Senja benar benar seperti ibu dengan 10 orang anak.

"Dia sedang mandi" Sungchan tiba tiba datang dari belakang Senja dan mengambil gelas di rak kecil samping Senja.

Senja memilih bungkam. Berada didekat Sungchan tidak baik untuk tekanan darahnya. Terlalu sering emosi di usia muda tidak baik.

" Wahhh! Kau masak apa??" Haechan datang dengan teriakan melengking dan jangan lupakan bajunya yang tidak menempel di tempatnya.

"Pakai bajumu dengan benar!" Senja mengarahkan sendok di tangannya ke arah Haechan.

"Tidak mau! Aku ingin pamer sebentar. Dunia harus tau kalau Echan sudah besar dan sudah memiliki Roti" Haechan menaik turunkan alisnya percaya diri.

"Pamer Abs saat perform, bukan disini!" Sungchan menyahut.

"TAEYONG HYUNG!!! KAU MEMATAHKAN STEACK GAME KU?!!"

Perdebatan Sungchan dan Haechan bahkan belum selesai tapi sudah terdengar suara Jaemin yang berteriak sangat kencang dari arah kamarnya.

Taeyong yang mendengar tanda tanda bahaya pun berlari ke dapur. Ia sembunyi di belakang Senja.

"Curang! Jangan bersembunyi di belakang Manager!" Jaemin terlihat sangat kesal. Ia hanya memakai handuk di pinggangnya tak lupa rambutnya yang acak acakan. Acara mandi Jaemin tertunda begitu menyadari steack gamenya patah ketika dia melewati komputer dikamarnya.

"Kalau kau berani menyerang ku saat ada perempuan seperti ini, berarti kau bukan lelaki!" Ujar Taeyong yang masih setia menjadikan Senja benteng.

"Aku mau masakk!!!!" Sungguh Senja stres jika begini setiap hari.

"Cih! Kaya bocah!" Doyong berujar dengan nada sinisnya. Ia mengambil gelas dan minum air putih di samping Sungchan.

"Wah! Kau cari mati ya?" Taeyong keluar dari persembunyiannya. Begitu juga Haechan yang ikut memeriahkan suasana pertempuran antara Taeyong dan Doyoung.

NCT V [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang