true love

215 30 0
                                    

"memiliki mu adalah halusinasi. Kau adalah objek yang nyata tapi terasa fatamorgana"


—Park won, Try—




Senja membuka pintu ruangan nomor 127b. Betapa terkejutnya dia melihat siapa yang ada didalam sana.

"Dia siapa?" Tanya seorang wanita yang kira-kira sudah berusia 50 tahun.

Sungchan menghampiri Senja dan menarik tangannya masuk. "manager Sungchan Ma"

"Mama?" Cicit Senja. Pasalnya wanita yang dipanggil Sungchan mama itu masih terlihat sangat muda.

Lia tersenyum manis melihat ekspresi terkejut Senja. Lia adalah mama Sungchan. " Saya mamanya Sungchan. Panggil mama aja ya" Lia menarik Senja ke dalam pelukannya. Senja terkejut, tapi lama kelamaan dia nyaman dengan pelukan hangat yang mama Lia berikan. Senja menyebutkan namanya disela-sela pelukan mama Lia.

"Kakak siapa?" Seorang gadis kecil keluar dari kamar mandi. Ia menatap Senja bingung. Tapi ketika melihat ada Sungchan, gadis kecil itu segera berhambur ke dalam pelukan Sungchan.

Senja yakin kalau gadis kecil itu pasti adiknya Sungchan. Wajah mereka sangat mirip. Sayang sekali. Gadis imut sepertinya harus memiliki seorang kakak yang menyebalkan bernama Jung Sungchan. Kalau Senja yang menjadi adiknya—dih! Amit amit jabang bayi!!

Gadis kecil itu mengulurkan tangannya pada Senja. Dengan senang hati Senja menerima gadis itu ke dalam gendongannya. Walau sebenarnya berat.

"Nama kamu siapa?" Tanya Senja.

"Sinchan"

Senja benar benar ingin ngakak sekarang. Tapi Senja tidak seberani itu. Bisa bisa kepalanya ditabok mama Lia karna menertawakan nama anaknya.

Senja jamin yang membuat namanya pasti Sungchan. "yang buat namanya itu Sungchan." Tuh kan. Apa Senja bilang.

"Mama kenapa bisa drop lagi?"

"Nggak papa Chan. Makanya kamu itu jangan kecapean"

"Kok jadi mama yang nasehatin Sungchan"

"Iya ma. Sungchan itu tiap hari makan ramen. Bahkan ada dua dus ramen dikamarnya. Terus dia selalu main game sampe begadang. Jadinya besok paginya dia bangun terlambat padahal jadwal udah padat"

Bisa tidak, Sungchan melempar Senja ke dalam got? Mulutnya minta ditampol. "Sungchan! Kamu kok gitu! Kamu mau kaya mama? Kena penyakit lambung?!"

"Nggak ma. Senja bercanda kok"

"Nggak kok ma. Senja serius. Malah dia ngajak anak anak yang lain buat nemenin dia begadang!"

Sungchan menatap Senja tajam. Sedangkan yang ditatap malah menjulurkan lidah. Mengejek Sungchan yang sebentar lagi akan mendapat ceramah dadakan.

"Kamu awasi Sungchan ya. Kalo dia berani macam macam kasih tau mama. Ini nomor mama. Jadi kalau dia main game atau makan ramen berlebihan tinggal aduin ke mama" begitulah kalimat terakhir yang diucapkan mama Lia setelah menceramahi Sungchan PxL. Yang Senja tanggapi dengan sangat semangat. " Siap ma!!"

***

"Kok dia belum pulang ya" Senja kembali melirik jam di dinding. Sudah pukul 3 pagi. Tapi Mark tak kunjung pulang.

Semua member sudah pulang kecuali Mark. Senja tak bisa tidur. Lebih baik ia kerja sambil nunggu Mark. Tanpa Senja sadari, Sungchan sedari tadi duduk di meja makan. Karna lampu dimatikan jadi Senja tidak melihatnya.

NCT V [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang