09 : End of The Day

210 39 20
                                    

BGM : Misiryung Sunset (p.s. baca chapter ini sambil denger lagu ini deh)

Eunbi hampir saja meninggalkan studio, bahkan setelah semua lampu ia matikan. Pintunya sudah hampir tertutup ketika panggilan telepon dari Suji membuatnya kembali masuk dan duduk di dalam ruangan studio.

"Ini indah sekali," ucap Suji dari seberang sana, suaranya terdengar lebih ceria dari biasanya. "Sekarang bahwa aku di sini, aku bertanya-tanya mengapa aku hidup seperti itu. Semua kekhawatiranku seakan hilang."

"Suji? Kau dimana?"

"Di jalan yang dulu aku lalui dengan Jungkook."

Eunbi tersentak tidak percaya, "Kau ada di Norway?"

Kemudian Eunbi bisa mendengar Suji menghirup nafas dalam-dalam, "Bagaimana aku bisa melupakan tempat ini?"

Eunbi tahu Suji sedang menikmati pemandangan di tempatnya sekarang.

"Apa kau selalu memiliki suara yang ceria seperti ini? Suaramu terdengar sangat berbeda," ucap Eunbi sambil tertawa kecil, "Aku senang bahwa kau pergi."

"Aku bisa mengatasinya," balas Suji, "Aku sangat senang aku datang sendiri."

Suji menghentikan langkahnya di tengah jalan yang penuh salju itu, "Eunbi. Bisakah kau bilang pada Jungkook untuk tidak menunggu di kafe? Aku pergi sendiri, tapi kurasa dia akan tetap menunggu di kafe."

Eunbi menghela nafas, "Kubilang aku tidak kenal orang itu."

Suji tertawa di seberang telepon, "Itu mudah sekali."

Terpikir suatu ide, ia menambahkan, "Anggap ini kuis, aku akan menghubungimu lagi nanti. Pecahkan kuisnya, ok?"

Eunbi menghela nafas selagi menggeleng tidak mengerti. Suji melanjutkan, "Ah, aku akan memberimu petunjuk. Dia adalah seseorang yang sudah kau termui."

Eunbi hanya diam, tidak tahu harus mengatakan apa. "Pikirkan baik-baik. Aku akan meneleponmu lagi," ucap Suji sebelum menyelesaikan panggilannya.

Eunbi beralih menyilangkan kedua lengannya di depan tubuhnya, "Siapa Jungkook?" ucapnya frustrasi. "Seseorang yang sudah aku temui.."

Tiba-tiba saja runtutan kejadian muncul di pikirannya.

"Bukankah itu mungkin jika dia orang berharga baginya? Aku rasa itu mungkin jika dia adalah pusat hidupnya."

Eunbi sontak berdiri dari duduknya. Ia menutup mulutnya yang terbuka dengan tangan.

"Apa mungkin.."


"Aku hancur, tapi aku tidak menghubunginya."

"Apa dia bilang dia sudah hancur?"

Eunbi berlari ke luar ruangan studio, menggelengkan kepalanya tidak percaya. Kakinya sibuk menuruni anak tangga, lalu berhenti tiba-tiba.

"Tinggallah."

"Dia bilang untuk tinggal. Tetaplah di studio."

"Aku harap kau bekerja sangat lama di tempat yang memintamu untuk tinggal."


Eunbi menghembuskan nafasnya kasar, "Apa itu juga dia?"

Eunbi membuka pintu ruangan di lantai satu, berharap ada Yerin di sana, tetapi tidak ada orang, yang ada hanyalah tanaman-tanaman.

half of a half ㅡ jungkook;sinb ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang