Jungkook yakin sekali ada yang tidak beres dengan Eunbi. Sesuatu terjadi dan ia tidak tahu apa itu.
Rumah itu sedikit gelap, hanya mendapat terang dari beberapa lampu meja, baik di ruang tengah maupun di kamar.
"Bulan purnama penuh," ucap Eunbi. Ia melihat ke luar jendela selagi duduk memeluk lututnya.
Jungkook ikut duduk di samping Eunbi, tapi Eunbi tak bereaksi.
Jungkook hanya memandang Eunbi sampai akhirnya wanita itu tiba-tiba menghadap padanya dan memeluknya dalam diam.
"Kau tidak terganggu oleh apa yang Jung Jaehyun katakan, bukan?"
Jungkook akhirnya membuka suara.
Tak ada suara selama beberapa saat. Eunbi menutup matanya sementara kepalanya bersandar pada bahu Jungkook.
"Aku tidak terpengaruh hanya oleh apa yang orang lain katakan. Itu tidak menggangguku."
Jungkook melepas pelukan mereka, kemudian berdiri dan menarik Eunbi masuk ke kamar.
Ia naik ke atas tempat tidur dan menepuk tempat di sebelahnya, membuat Eunbi melakukan hal yang sama.
Jungkook merebahkan tubuhnya, mengulurkan lengan kirinya sebagai alas, kemudian Eunbi meletakkan kepalanya di atas lengan Jungkook.
"Tanganmu akan kram," cemas Eunbi.
Jungkook memakai tangan kanannya untuk memegang bahu Eunbi, memeluknya lebih rapat ke arahnya.
"Ini berat yang pas," sahut Jungkook. Dan Jungkook memejamkan matanya, sementara Eunbi masih membukanya.
Ia memastikan Jungkook benar-benar sudah tidur sebelum ia bangkit lagi, duduk kembali di ruang tengah.
Ia membungkus selimut pada tubuhnya dan tetap memandang langit malam di luar jendela. Eunbi memeluk lututnya dan menunduk. Ia bertekad untuk tidak menangis, tapi air matanya turun dengan sendirinya.
Kira-kira selang beberapa waktu ia menyadari Jungkook ternyata bangun lagi dari tidurnya, menatap ke arahnya dengan bingung.
"Eunbi," panggil Jungkook.
"Aku tidak apa-apa," jawab Eunbi, "Aku hanya.. sangat bingung sekarang."
Ia memalingkan wajahnya dan mengusap air matanya cepat.
"Aku merasa orang yang menyelamatkan Jung Jaehyun adalah kau, Jungkook. Dan itu membuatku..."
"Itu untuk kebaikan semuanya," balas Jungkook, "Itu bukan hanya untuk satu orang. Tidak ada gunanya bersedih."
Ah, ya. Untuk kebaikan semuanya, pikir Eunbi.
Tentu saja.. Eunbi tidak bisa berbagi rasa sakitnya dengan Jungkook karena ia takut itu akan menyakiti Jungkook lebih. Ia harus mengatasi pergumulannya sendiri.
Jungkook menepuk lagi tempat di sebelahnya sambil tersenyum, menyuruh Eunbi tidur kembali.
Kali ini wanita itu menenggelamkan wajahnya di dalam pelukan Jungkook.
Mendekap kuat Eunbi menjadi pilihan Jungkook saat ini, ia semakin merapatkan tubuh Eunbi ke tubuhnya.
Tangannya menepuk-nepuk punggung Eunbi, menenangkannya dalam diam.
Kemudian keduanya memejamkan mata. Tidak ada yang berbicara lagi, karena saat ini tidak ada kata-kata penting yang dapat diucapkan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
