BGM : Mr. Dawn and Recording Studio - Nam Hye Seung
Masih pagi buta, tapi Eunbi sudah ada di depan gedung studio. Wanita itu menghela nafas, berusaha mengintip ke dalam gedung studionya, tetapi yang didapatinya hanya kegelapan.
"Boleh tolong minggir?"
Eunbi tersentak dan menoleh, mendapati seorang wanita dengan kacamata hitam dan tangan yang penuh tanaman di dalam pot. Eunbi menatapnya sebentar, kemudian menawarkan untuk membantunya membawa tanaman tersebut ketika ia hendak membuka pintu.
"Oh, tidak usㅡ"
Tanaman tersebut sudah berpindah tangan bahkan sebelum wanita tersebut menyelesaikan kalimatnya.
"Lantai berapa yang kau kunjungi?" tanya wanita itu begitu mereka masuk.
"Lantai dua, aku meninggalkan kaktus disana karena itu ada disana sebelum mereka menutup studionya, tapi mereka mungkin sudah membuangnya ketika membersihkan studionya, jadi aku kesini untuk mengambilnya."
"Oh.. jadi kau bekerja di studio."
Mereka kini masuk ke dalam ruangan di lantai bawah. Eunbi melihat kesana kemari mencari tempat, "Maaf, tapi dimana aku harus menaruh ini?"
Wanita itu menunjuk satu sudut di ruangan itu. "Ah.. disana, terima kasih."
"Omong-omong, apa yang kau lakukan di studio?"
"Aku teknisi suara," jawab Eunbi selagi menaruh tanaman tersebut di lantai.
"Ada seseorang yang aku rasa cocok dengan Suji."
Yerin menurunkan kacamata hitamnya. Ia tersenyum tipis lalu mengulurkan tangannya. "Namaku Yerin."
Eunbi sontak menyambut uluran tangan Yerin. "Aku Eunbi."
"Tapi siapa yang bilang kalau studionya akan ditutup?"
Pupil mata Eunbi membesar mendengar kalimat Yerin. "Jangan bilang.."
"Kami tidak akan menutupnya. Salam kenal, aku manajer baru disini."
"Tidak mungkin.." Eunbi menutup mulutnya.
"Apa yang tidak mungkin?" balas Yerin.
"Aku pikir itu adalah akhirnya tapi ternyata. Kalau begitu aku bisa terus bekerja disini?"
"Kita bicarakan itu nanti," balas Yerin membuat Eunbi menggulung bibirnya.
Yerin kemudian membalikkan tubuhnya kepada Eunbi. "Benar, maukah kau membeli peralatan makan untukku?"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Eunbi mengambil mantel begitu menyelesaikan panggilan teleponnya. Ia berdiri dari kursi sambil menatap wanita yang sedang mencuci di bak cuci piring. "Yewon, ini tidak biasa. Penjualnya datang sendiri kesini."