BGM : Variations on Je te veux - Erik Satie"Omong-omong, siapa yang memberimu ke Eunbi?"
Yerin bicara sambil memegang tanaman eucalyptus yang ia letakkan di dekat jendela.
Daun-daunnya tampak lebih segar sekarang. Memikirkan bahwa tanaman itu hampir mati beberapa hari lalu membuatnya bergidik. Kemudian pintu studio terbuka, menampakkan seorang pria yang berjalan masuk.
"Astaga, Pak Produser," kata Yerin sambil mengangkat tangannnya.
Heechul yang disapa itu pun ikut mengangkat tangannya untuk balas menyapa Yerin.
"Astaga, Bu Manajer."
"Apa yang membawamu ke studio lusuh ini?" tanya Yerin dengan nada bercanda.
"Jaehyun ingin bertemu denganku di sini, mengetahui banyak orang yang dia kenal di sini," ucap Heechul sambil beranjak duduk di sofa, diikuti Yerin yang duduk di sampingnya dengan jarak satu orang. "Kami akan membicarakan beberapa hal buruk, kau tahu."
"Kemampuannya terlihat bagus belakangan ini. Dia merekam album untuk pertama kalinya. Semuanya berjalan baik," lanjut Heechul, "Tapi kemudian dia kehilangan motivasi."
Pintu studio terbuka untuk yang kedua kalinya, Eunbi masuk ke dalam sambil mengucap salam ketika melihat Yerin dan Heechul ada di dalam.
"Selamat siang."
Heechul tersenyum melihat Eunbi masuk, "Halo."
"Aku melihat Pak Jaehyun minum bir di depan minimarket," kata Eunbi, "Aku menyapanya, tapi dia terlihat tidak ingin diganggu."
Eunbi meletakkan tasnya di kursi dan berdiri di sana. Heechul menghela nafas pelan, "Sepertinya dia sedang masalah dengan istrinya."
"Istrinya sangat baik dalam mendukungnya. Dia menyimpan pakaian pertunjukkannya di satu kotak khusus. Dia membuat berbagai macam teh berdasarkan kondisinya. Dia tahu tentang musik, dan mereka dalam hubungan yang baik," jelas Heechul panjang lebar.
Ia kemudian menggelengkan kepalanya, "Tapi dia tidak membawa termosnya lagi sekarang."
Yerin mengelak, "Bagaimana seseorang melakukan itu setiap harinya? Mungkin istrinya terlalu bersemangat."
Heechul tertawa, "Tidak, tidak. Mereka berbeda. Dia bukan terlalu bersemangat. Dia hanya peduli dengan suaminya dengan cara lain, dalam ketenangan."
Yerin mengangguk paham, lalu menoleh pada Eunbi yang hanya berdiri diam, "Hei, kenapa kau menatap Heechul seperti itu? Kau akan membuat lubang di wajahnya."
Eunbi terperangah, terkesan kagum dengan Heechul. "Bagaimana dia mengobservasi setiap pemain musik berbeda, makanya pemahamannya kepada para pemain juga berbeda. Maksudku.. siapa yang akan memperhatikan termosnya? Itu pasti alasan para pemain terkenal menaruh kepercayaan padanya."
Eunbi menghela nafas, "Aku masih punya jalan yang panjang."
"Kau akan segera seperti itu," sahut Heechul sambil terkekeh.
Pintu studio kali ini terbuka untuk ketiga kalinya, menampilkan seorang pria yang berjalan masuk tanpa berkata apapun. Yerin langsung berdiri dari sofa, kemudian beranjak ke luar karena tidak ada kepentingan lagi di dalam ruangan itu. "Selamat bekerja," ucapnya memberi salam.
ㅡ
Alunan musik klasik memenuhi ruangan studio, perpaduan antara cello dan piano yang indah jika didengar oleh orang awam, namun berbeda bagi orang-orang di sana.
Heechul memberi isyarat pada Eunbi untuk menghentikan rekamannya, yang langsung ditanggapi Eunbi dengan menekan tombol berhenti.
Heechul menghembuskan nafas, "Itu menonjol. Kau terdengar sangat berbeda sebelum dan sesudah penurunan ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
half of a half ㅡ jungkook;sinb ✔
Conto"have you fallen in love with someone secretly?" ㅡangst, mellow, healing [kdrama, a piece of your mind] ©sinbunny ㅡ 2021