[32]

236 40 13
                                    

"Apa kembang api yang sebenarnya adalah aku? Kau bersenang-senang denganku hanya untuk sesaat."
-Moon Gang Tae-

...

Mun Yeong terdiam di beranda kamarnya. Gang Tae tak pulang ke rumah, artinya dia benar-benar marah. Mun Yeong pun tak mengerti harus melakukan apa sekarang ini. Jika Gang Tae marah karena ada Dong Cheol, tidak mungkin juga ia mengusir Dong Cheol.

Mendengar perjuangan lelaki itu mampu membuatnya berdosa, diatas kegetiran Dong Cheol yang mencarinya, selama ini ia malah menari dengan Gang Tae di atas kesedihannya dengan diiringi lagu penuh cinta.

Bukankah sangat tak adil bagi Dong Cheol?

Tapi, baru satu malam Gang Tae tak ada di dekatnya, rasanya benar-benar kosong. Ia kehilangan. Sangat kehilangan.

Mun Yeong turun, setelah mandi dan mengganti pakaiannya. Ia akan menemui Gang Tae yang diyakininya sedang berada di rumah sakit. Dia harus menjelaskan pada Gang Tae yang sebenarnya ia rasakan. Ia tak mau hubungannya dan Gang Tae merenggang hanya karena salah paham.

"Kau mau kemana?" Tanya Dong Cheol berpapasan dengannya di belokan tangga.

"Aku... aku harus menemui Gang Tae."

"Gang Tae?" Mun Yeong mengangguk, "aaaa, lelaki kemarin?"

"Iya, kau mau ikut?" Mun Yeong harap Dong Cheol menolak.

"Tidak, kau saja." Mun Yeong tersenyum sumringah.

"Kalau begitu aku pergi ya? Jika kau butuh sesuatu hubungi saja aku. Araeso?"

Dong Cheol tersenyum. "Areoso."

Mun Yeong pun menuruni tangga dan berjalan menuju pintu rumah. Dong Cheol hanya memandangi tubuh Mun Yeong yang menghilang di balik pintu.

Sebenarnya ada keraguan dalam diri Mun Yeong untuk menemui Gang Tae. Lelaki itu meski sering melakukan hal konyol, namun sangat menyeramkan jika sudah marah.

-klik-

"Aissshh... teganya kau tidak membalas pesanku." Mun Yeong menutup ponselnya kasar karena Gang Tae mengabaikan pesannya.

Disanalah mereka bertemu. Di lobby dekat meja informasi. Mun Yeong yang bersandar sembari memegang tas kertas segera menghadapi pria dengan tatapan dingin itu.

"Oh.. lihatlah wajamu ini, persis dengan buah yang mengering." Mun Yeong memegang pipi pria yang sangat tak suka dengan kedatangan Mun Yeong.

Gang Tae menyingkirkan tangan Mun Yeong dari wajahnya.

"Kenapa kesini?" Tanya Gang Tae dingin.

"Kau tidak pulang semalam, jadi aku membawakan pakaian dalammu. Ada banyak jenisnya aku bawa semua karena tidak tahu mana yang kau suka." Ucapan Mun Yeong membuat perawat yang ada di meja informasi sedikit terbelalak kaget.

"Ikut aku." Gang Tae berlalu pergi minta diikuti untuk berbicara hal penting dengan Mun Yeong. Mengabaikan dua perawat yang mungkin kembali menggosipkan mereka setelah gosip mereka berdua akan menikah kemarin.

Mereka kini berada di bibir pantai melihat laut yang mendeburkan ombak. Gang Tae masih diam menatap laut di depannya.

"Setelah kufikir, memang lebih baik begini." Mun Yeong membuka percakapan. "Kau akhiri saja hidupmu yang bagai tahanan itu." Mun Yeong berfikir bahwa Gang Tae akan menenggelamkan diri ke laut.

"Tahanan?" Gang Tae tersinggung.

"Berhentilah membatasi diri seperti tahanan. Kau ingin bermain dan bersenang-senang denganku kan?" Mun Yeong bertanya penuh percaya.

Behind The SceneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang