"Apa kau percaya dengan takdir?"
-Ko Mun Yeong-...
(Republish ya.. ada yang salah dengan karakternya^^)
Di sebuah restoran dengan interior mewah di berbagai sudut ruangan, seorang perempuan berpenampilan anggun nan glamour membuat beberapa orang terperangah tak percaya.
Bahkan seorang ibu rela meminta perempuan itu agar membolehkannya mengambil gambarnya dengan sang anak, meski berujung dengan tangisan anak kecil yang melengking memenuhi restoran.
Perempuan ini mungkin terlihat tidak normal, mana ada seorang manusia yang berniat melukai tangannya sendiri dengan tajamnya pisau hanya untuk melihat darahnya yang mengucur dengan keren-katanya.
Bahkan CEO yang sudah menemaninya bertahun-tahun pun tak paham dengan pemikirannya yang diluar akal manusia. Perempuan itu pergi dari restoran dengan pisau yang ia bawa pergi sebagai oleh-oleh dari restoran.
-klik-
Panggung Ko Mun Yeong berhenti setelah menuruni tangga restoran. Ia menghela nafasnya lelah dengan kelakuan peran yang ia dapatkan.
"Astaga Ko Mun Yeong, apa yang kau lakukan?" Mun Yeong mengeluarkan pisau itu dan diletakkannya di meja kasir.
"Wah, Ko Mun Yeong drama ini sangat cantik." Puji CEO yang bernama Lee Sang In itu saat berhasil menyusul Mun Yeong yang masih berdiri di depan meja kasir.
"Ah, kansahamnida."
"Semoga Sang In dan Mun Yeong mempunyai hubungan baik dalam drama ini. Aku suka peranmu." Mun Yeong tersenyum mendengar harapan Sang In untuk mereka.
"Aku juga berharap begitu." Jawab Mun Yeong ramah, ia pun berjalan mendahului Sang In untuk keluar dari restoran, sembari mengusap darah yang keluar dari jarinya dengan tisu.
...
Kini panggung telah dimulai kembali, Mun Yeong dengan kaca mata hitamnya dan dress hitam bordir bunga yang ia kenakan sedang duduk sembari merokok di rooftoap rumah sakit.
Karakter Mun Yeong memang bertolak belakang dengan Sang Mi. Bahkan Sang Mi tak pernah berniat untuk minum alkohol walau semua orang meminumnya. Bagi Sang Mi mabuk sangat berbahaya untuknya.
Tangan lentik Mun Yeong mengambili kelopak-kelopak bunga dan ia jatuhkan ke bawah kakinya. Hari ini, Mun Yeong mendapat jadwal mendongeng di bangsal anak-anak. Sembari menunggu waktunya datang, Mun Yeong masih asik merokok di kawasan bebas rokok ini.
"Rokokmu!" Seorang lelaki dengan pakaian perawat mendekat sembari menunjuk rokok yang diapit oleh Mun Yeong di sela jarinya.
"Aku hanya punya satu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind The Scene
Romance"Setelah meninggalkan Sang Mi, aku mulai memasuki panggung baru." -Ko Mun Yeong Ini cerita tentang tokoh dalam drama yang takdir hidupnya ditetapkan oleh para penulis. Jo Young, penulis It's Okay to Not Be Okay menciptakan dua tokoh bernama Ko Mun Y...