[37]

235 36 11
                                    

"Tapi aku lebih menyukaimu."
-Moon Gang Tae-

...

Episode 12.

Kalian tahu bukan bahwa episode itu adalah episode yang menguras kesedihan, meski di awal episode justru pemanis drama bermunculan.

Roti bakar yang gosong dengan keributan pagi hari ciptaan Mun Yeong dan Sang Tae menyambut pagi Gang Tae hari itu. Mereka berdebat hingga mengabaikan Gang Tae yang memamerkan hari liburnya, dan berujung membuat Gang Tae menghampiri teman karibnya.

Gang Tae benar-benar pergi, dia menuruni tangga dan berpapasan dengan Dong Cheol yang usai dari kamar mandi bawah.

"Kau mau pergi?" Tanya Dong Cheol perhatian.

"Ouh, apa kau membutuhkan sesuatu?"

"Tidak. Hati-hati di jalan," Dong Cheol menepuk pundak Gang Tae dan hendak berlalu, namun Gang Tae menahan tangan Dong Cheol yang ada di pundaknya tersebut.

"Dong Cheol-shi," Dong Cheol hanya mengangkat kedua alisnya serentak.

"Apa kau dan Mun Yeong masih belum mengobrol?" Tanya Gang Tae yang sebenarnya sedikit ragu.

"Belum, aku tahu bahwa Sang Mi juga butuh waktu. Aku akan meninggalkan drama ini setelah Sang Mi bisa aku ajak bicara untuk yang terakhir kalinya." Jawaban Dong Cheol itu membuat Gang Tae sedih, perkataan lelaki itu meski sembari tersenyum malah terlihat menyedihkan.

Gang Tae menganggukan kepala, "aku yakin cepat atau lambat Mun Yeong akan siap berbicara denganmu."

Gang Tae pun pergi, namun dia memilih untuk memesan taksi karena bisa jadi Dong Cheol dan Mun Yeong membutuhkan mobil, dan tidak mungkin mereka menggunakan mobil yang sama.

Di dalam taksi ia terus melamun, di pikirannya terus terbayang wajah yang menyorot luka milik Dong Cheol. Jika Mun Yeong tak berani bicara karena terus merasa bersalah melihat wajah Dong Cheol yang menggambarkan luka goresannya itu, maka Gang Tae memilih untuk melayani lelaki itu sebagai tebusan dosanya.

Sama halnya Mun Yeong, Gang Tae juga dihantui rasa bersalah pada Dong Cheol. Dia juga sebab Mun Yeong berpaling, padahal dia dulu juga membenci lelaki yang membuat Cindy-nya berpaling.

Gang Tae merasa bahwa dirinya telah meminum ludahnya sendiri.

-klik-

Di restoran Jae Soo itulah Gang Tae menjadi pusat perhatian pelanggan yang kebanyakan seorang perempuan. Gang Tae yang melamunkan nasibnya di kastil terkutuk tadi pagi abai pada bisikan-bisikan wanita penggoda itu.

Sedangkan Jae Soo malah geram melihatnya. Tanpa segan menghubungi Mun Yeong dengan sedikit melebih-lebihkan ucapannya pada kolom chat.

Kepada nona Ko yang terhormat, bagaikan permen manis yang dikerubungi semut. Gang Tae yang terlihat kesepian menjadi perhatian para wanita. Segeralah datang ke restoranku.

Ya... sekiranya seperti itu, dan tentu saja perkataan itu membuat Mun Yeong menyulut emosi untuk menghardik para semut-semut yang kini membuatnya melajukan mobil kencang di jalanan.

Suara pintu terbuka, membuat beberapa orang menghadap ke pintu, termasuk Gang Tae yang heran dengan kedatangan Mun Yeong yang tiba-tiba itu.

Behind The SceneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang