[21]

171 33 9
                                    

"Kau bisa melakukan apa yang kau mau, tapi tidak semua orang bisa begitu."
-Moon Gang Tae-

...

Mobil melaju saat panggung dimulai. Hamparan laut lepas seolah menyambut perjalanan mereka dengan dengkuran ombak dan langit biru yang tenang.

Mun Yeong melihat keluar jendela sembari mengalunkan sebuah nada melalui suaranya dengan mulut tertutup.

"Aku suka resepmu," ucap Mun Yeong yang kini menoleh pada Gang Tae dengan senyum merekah.

"Kau mau kemana?"

"Motel."

Mun Yeong menimpali tanpa beban, seolah itu adalah hal biasa. Gang Tae hanya bisa diam tak menuruti.

"Kau mau makan apa?"

"Kau."

Gang Tae menghela nafas lalu membanting stirnya ke kiri, seolah tidak ingin bercanda dengan candaan Mun Yeong yang sensitif itu. Sedang Mun Yeong tersenyum lebar berhasil menjahili Gang Tae.

 Sedang Mun Yeong tersenyum lebar berhasil menjahili Gang Tae

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Areoso. Aku akan menuruti resep dokterku hari ini." Jawab Mun Yeong yang menyerah. Lebih baik dia mengalah daripada Gang Tae membatalkan rencana jalan-jalan mereka.

-klik-

Gang Tae kembali melajukan mobilnya mengulum senyum puas karena ia benar-benar akan berpergian dengan Mun Yeong.

Tangan Mun Yeong mengotak-atik tape mobil. Mencari cara untuk menyalakannya dan mendengarkan musik dari sana.

Alunan musik mengalun indah memenuhi seisi mobil. Memutar lagu milik Red Velvet bertajuk Psycho yang langsung pada reffnya.

Gang Tae menaikan volumenya sembari melihat Mun Yeong yang mulai menyanyi dengan bergumam pelan karena mengetahui lagu yang didengarnya tersebut.

Seperti biasa, bahkan mungkin sudah menjadi kebiasaan Gang Tae, setiap kali melihat tingkah Mun Yeong membuat bibirnya tertarik keatas untuk tersenyum puas.

"Baiklah... nona Ko, kau harus menuruti perjalananku." Gang Tae menaikan kecepatan mobil dengan tatapan tak sabar atas reaksi Mun Yeong akan tempat yang sedang ditujunya.

Mun Yeong hanya tergelak, ia memang sudah menyerahkan semua tujuan mereka pada sopirnya hari ini, yang memang menginginkan berpegian serta bermain. Mun Yeong membuka kaca jendelanya dan menyapa angin beserta dengkuran ombak yang menggulung di sisi kanan mobil.

Hampir lebih dari 30 menit mereka habiskan untuk perjalanan menuju sebuah gerai yang berada di pojok belokan perempatan pusat kota Seogjin yang tetap sepi.

Behind The SceneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang