[08]

293 40 12
                                    

"Aku tidak memintamu untuk mengikutiku,
jadi kau bisa pergi."
-Moon Gang Tae-

...

Satu garis yang mulai membengkok adalah jajaran orang-orang yang berniat mendapatkan tanda tangan milik sang penulis dongeng unik sekaligus meminta berfoto dengan kecantikannya.

Ko Mun Yeong hanya sekedar memberikan senyum paksanya saja kepada kamera, karena ia sama sekali tak berniat melakukannya.

Tiba-tiba saja keributan terjadi di belakang sana, membuat orang-orang bukannya fokus kepada sang penulis yang duduk tenang, malah tertarik melihat keributan.

Ko Mun Yeong yang memang sama sekali tak suka jika diusik pun segera turun menghampiri keributan itu. Tidak, niatnya adalah menolong orang yang ditemuinya beberapa kali belakangan ini.

Ternyata sang perawat dan kakaknya yang kelainan itu terlibat masalah.

"Oi!" Panggil Mun Yeong membuat semua kini beralih menatapnya tak terkecuali Gang Tae yang dingin itu.

"Oi!" Panggil Mun Yeong membuat semua kini beralih menatapnya tak terkecuali Gang Tae yang dingin itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Minta maaf!" Pinta Mun Yeong menghadap lurus kepada Gang Tae. Gang Tae tentu merasa aneh, karena ia merasa bukan dirinya yang salah.

"Kau, Cepat minta maaf!" Kini Mun Yeong beralih menatap seorang pria yang tadi menjambak Sang Tae. Pria yang tadi bangga karena dibela pun sontak membela dirinya.

 Pria yang tadi bangga karena dibela pun sontak membela dirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa aku?"

"Minta maaf kepadaku, kau sudah mengacaukan acara penanda tanganan dongengku."

"Jelas-jelas orang bodoh ini yang-"

"Aaahh!!" Teriak semua histeris berbarengan dengan pria yang rambutnya ditarik kencang oleh Mun Yeong, hingga pria itu urung menghampiri Sang Tae.

"Siapa yang tak berteriak jika rambutnya ditarik seperti ini? Lihat? Bahkan kau saja berteriak kesakitan." Ucap Mun Yeong yang belum melepaskan tangannya dari rambut pria itu.

Behind The SceneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang