[17]

230 42 11
                                    

"Aku tidak ingin menjadi orang yang dibutuhkan lagi."
-Moon Gang Tae-

...

Suara motor menggema menerima dengkuran ombak di pagi hari yang terasa dingin namun juga hangat. Hangat bagi Gang Tae karena Moon Young memeluknya dari belakang. Aaaa tidak, Moon Young hanya berpegangan agar tak jatuh.

Sesuai janji Gang Tae, lelaki itu akan mengantar Moon Young pulang karena Moon Young bilang ia harus mengambil pakaiannya yang tertinggal di kastil, seusai panggungnya dengan Sang Tae tadi berakhir. Moon Young masih takut untuk tinggal di kastil itu, jadi dia masih mau tinggal bersama nyonya Kang.

Gang Tae membelokan motornya ke sebuah dermaga dengan bebatuan besar mengitarinya, ditambah bangunan pemantau yang berdiri gagah.

"Kenapa kesini?" Tanya Moon Young saat Gang Tae lebih dulu turun.

"Umm... ingin saja." Gang Tae pun berjalan meninggalkan Moon Young lebih dulu.

"Yha! Kau bilang mau mengantarku pulang!!" Seru Moon Young yang belum turun dari motor, sedang Gang Tae yang memunggungi Moon Young tertawa kecil. "Aisshh... menyebalkan." Moon Young pun menyusul langkah kaki Gang Tae yang mendekati bangunan pemantau.

Karena tempat ini biasanya juga dikunjungi orang-orang, tersedia sebuah bangku panjang diujung sana. Gang Tae pun duduk sembari menopang tubuhnya sendiri dengan lengan kekarnya.

Gang Tae tersenyum simpul melihat Moon Young yang berjalan malas mendekati Gang Tae.

"Sayang cepat kemari!!" Teriak Gang Tae yang membuat mata Moon Young membulat sempurna.

"Aisshh... dia minta dihabisi." Gerutu Moon Young yang melepas satu sandalnya dan diangkat seolah ingin menimpuk Gang Tae dengan itu, ia berlari cepat menuju Gang Tae.

"Kenapa kau mengatakan itu!!" Moon Young memukulkan sendalnya pada tubuh Gang Tae yang sudah dilindungi oleh si empunya tubuh. Gang Tae justru tertawa senang, membiarkan Moon Young memukulinya. Ia tak merasa kesal sedikit pun.

Lalu pukulan itu berhenti, karena Gang Tae menahan tangan Moon Young. Menyingkirkan tangan Moon Young yang menghalangi wajah Moon Young terlihat olehnya. Namun tangan Gang Tae masih mencekal pergelangannya.

"Sudah, sakit." Moon Young diam memandangi wajah Gang Tae yang tersenyum tipis menatapnya.

T-tapi, Moon Young seperti terhipnotis untuk memandangi wajah itu. Meski dengan tatapan penuh emosi, namun hati Moon Young melunak hanya dengan tatapan teduh Gang Tae.

"Ck, aisshh.." Moon Young yang sadar telah hanyut dalam tatapan Gang Tae, segera menghempas tangan Gang Tae yang mencekal pergelangannya dan kembali memakai sandalnya yang kembar dengan milik Gang Tae.

"Kau berjalan sangat lama, jadi aku memanggilmu dengan panggilan itu. Lihat, kau bahkan langsung berlari penuh semangat." Moon Young mengabaikan ucapan Gang Tae yang baginya itu alasan tak masuk akal, meski dapat diterima oleh akal.

Melihat dirinya terabaikan lantas membuat Gang Tae kembali berucap, "apa mulai sekarang aku memanggilmu 'sayang' saja?"

Moon Young siap melayangkan pukulan lagi kepada Gang Tae, namun tangannya sendiri seperti tertahan. Padahal Gang Tae memberikan tatapan menantang yang menyebalkan.

"Benar-bebar kau ini..." Moon Young menurunkan lagi tangannya dan beralih menatap lurus kedepan.

Keduanya sama-sama terdiam, mendengarkan dengkuran ombak yang setiap detiknya menghempaskan tubuhnya ke bibir pantai dan dermaga. Sebenarnya Moon Young bosan, namun sayang juga dilewatkan view bagus dari tempat ini.

Behind The SceneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang