[39]

224 39 8
                                    

"Kumohon, jangan pergi dulu."
-Ko Mun Yeong-

...

Ko Mun Yeong dan Sang Tae benar-benar datang untuk foto meski tanpa Gang Tae. Ini karena Mun Yeong yang tak mau mematahkan semangat Sang Tae yang memang sudah bersiap dari kemarin dan sangat senang dengan ajakan foto keluarga ini.

Mereka menunggu giliran tiba untuk mengambil foto. Mun Yeong juga menunggu akankah Gang Tae juga datang? Lantaran dia dan Sang Tae sudah memberikan secarik alamat di saku jas Gang Tae barangkali dia berubah fikiran, dan dia sendiri sudah memberikan pesan khusus di kantong Mang Tae.

Sang Tae melihat wajah Mun Yeong yang melempar sedih, tak seperti biasa. Lantas bertanya,

"Ka-kau tidak apa? Ka-kau terlihat ti-tidak baik-baik saja hari ini." Tanya Sang Tae yang memang gemar memperhatikan ekspresi seseorang.

"Aku memang selalu tidak baik-baik saja oppa, tidak usah khawatir." Jawab Mun Yeong yang memang merasa begitu.

"Na-nanti fo-foto kita a-akan ada di bu-buku? Sebagai pe-penulis dan i-ilustrator kan?" Tanya Sang Tae meyakinkan dugaannya.

"Tentu saja, kau kan ilustratorku."

"A-aku sudah me-membuat po-pose untuk foto." Ungkap Sang Tae.

"Benarkah? Coba kulihat."

Tanpa berlama-lama lagi Sang Tae pun menunjukan gaya berfotonya yang memang sudah ia siapkan dari semalaman. Beberapa pose yang menunjukan senyuman lebar dengan ekspresi tanpa kebebasan dan dihiasi dua jari diangkat.

"Oppa... itu palsu, senyummu itu palsu jangan dipaksakan, senyum saja yang asli. Seperti Moon Sang Tae yang sesungguhnya." Peringat Mun Yeong lembut membuat Sang Tae sedikit tersadar.

Tiba waktunya mereka mengambil foto. Kamera telah disiapkan untuk membidik kedua orang tersebut. Mun Yeong yang duduk di sebuah kursi dan Sang Tae yang berdiri di sisi kirinya dengan latar belakang berwarna putih.

"Satu... dua..." hitungan sang photografer terpotong oleh ucapan Sang Tae.

"Tu-tunggu. I-itu a-dikku, a-adikku sudah datang." Fokus Mun Yeong dari kamera pun beralih ke arah yang dilihat Sang Tae.

Disanalah Gang Tae berdiri dengan jas gagah, rambut rapi dengan poni diangkat yang melihatkan jidat mulusnya. Perlahan Gang Tae mendekat ke arah mereka dan Mun Yeong berdiri dari duduknya.

"Aku... belum terlambat kan?" Tanya Gang Tae seraya tersenyum lebar, meski sorot matanya justru terlihat menyedihkan.

Tentu saja Mun Yeong menjawab tidak, dan Sang Tae mengimbuhkan dengan memuji penampilan Gang Tae yang terlihat semakin tampan.

Akhirnya kini mereka bertiga telah siap dibidik oleh kamera dengan Gang Tae yang berada di sisi kanan Mun Yeong.

Hitungan ketiga kilatan flash kamera memenuhi ruangan dan mencetak foto mereka.

Hitungan ketiga kilatan flash kamera memenuhi ruangan dan mencetak foto mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Behind The SceneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang