[04]

203 30 25
                                    

"Saat dirimu menderita dan putus asa,
kau hanya membutuhkan satu hal. Orang yang sayang kepadamu, karena jika orang yang peduli, bukan berarti dia sayang."
-Im Sang Mi-

...

Episode drama Save Me ini masih tetap berlanjut. Semakin bertambah episodenya maka semakin bertambah pula puncak kemarahan sang penikmat drama ini.

Dong Cheol dan Sang Mi belum kunjung berhasil merubuhkan Goosunwon. Sementara itu, sejauh ini Dong Cheol masih tetap bertahan dengan samarannya.

Kali ini, dalam panggung sedang ditampilkan Dong Cheol yang sedang makan siang di ruang makan Goosunwoon. Ia memilih duduk di meja panjang yang juga ditempati oleh seorang wanita paruh baya dan seorang kakek tua.

"Permisi, apa saya boleh duduk disini?" Tanya Dong Cheol sopan, tentu saja karena keramahannya mereka membolehkan Dong Cheol duduk di hadapan mereka.

Setelah memasukan sesuap nasi ke dalam mulutnya, Dong Cheol merasa sedikit salah fokus oleh orang-orang di sekitarnya yang sebelum makan memasukan sebuah cairan bening dari sebuah botol kecil.

Karena memang Dong Cheol di Goosunwon sendiri dikenal sebagai orang luar yang memang sering bertanya saat melakukan kunjungan atau bahkan sepulang kunjungan, dia tanpa segan bertanya..

"Permisi ahjuma, apa yang kau dan orang-orang itu masukan ke dalam makananmu?" Tanya Dong Cheol yang menunjukan sikap polosnya.

"Oh ini?" Sang ahjuma itu mengangkat botol kecilnya dan Dong Cheol mengangguk semangat, "ini adalah air suci keselamatan, semua orang disini harus memilikinya untuk menghilangkan iblis yang ada dalam makanan agar tak masuk ke dalam tubuh, selain itu ini juga bisa menghindari kami dari berbagai penyakit." Lanjut ahjuma itu dengan ramah, merasa tak keberatan membagi informasi kepada Dong Cheol.

"Eoh, tapi kenapa punyamu dengan kakek ini berbeda?" Tanya Dong Cheol saat menyadari bentuk botol sang kakek berbeda dengan milik ahjuma di depannya.

Sang kakek yang hampir menuangkan cairan yang mirip dengan air itu pun urung, dan tersenyum melihat Dong Cheol.

"Tentu saja berbeda anak muda, harganya saja sudah berbeda. Yang aku gunakan ini adalah air suci yang berasal dari air bekas basuhan kaki bapak spiritual." Sang kakek tanpa segan menuangkannya ke dalam makanan miliknya.

Sedang Dong Cheol? Ah, rasanya menulan ludah saja susah. Ini sangat menjiikan.

"Nah, jika punyaku ini, adalah air yang berasal dari bekas basuhan wajah bapak spiritual jadi lebih mahal." Ahjuma itu melahap makanannya seperti tanpa masalah.

Dong Cheol sebenarnya ingin menghentikan mereka, namun bagi Dong Cheol yang paling penting sekarang adalah kantong untuk dia muntah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dong Cheol sebenarnya ingin menghentikan mereka, namun bagi Dong Cheol yang paling penting sekarang adalah kantong untuk dia muntah.

-klik-

Behind The SceneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang