50

481 67 11
                                    

Vote dan komennya dong biar lebih semangat lagi ಥ⌣ಥ



"Tidak perlu berpura-pura baik-baik saja, merasa hancur bukan berarti penakut"


-yolan POV-

Ddddrrrrrtttttt....... Ddddrrrttt.........

"AAARRGGHHH!!"

Usaha gue buat bisa tidur ternyata sia-sia, gara-gara ponsel gue berbunyi gue tidak bisa tidur lagi. Rasanya sampai sakit kepala gue paksa mata gue merem buat tidur, gue ga mau ketergantungan obat dan sekarang gue harus belajar tidur tanpa minum obat

Gue mengacak-acak rambut, melampiaskan rasa kesal gue terhadap nada dering dari ponsel sialan itu
"Jadi cape sendiri gue"

Gue menoleh kearah jam dinding yang menunjukkan pukul 1 malam lantas mengambil ponsel yang masih berdering, "Bang wooseok? Ngapain nelpon jam segini"

Seketika gue pun teringat kejadian dimana waktu itu bang wooseok menelpon seperti jam sekarang, ia meminta gue untuk menemaninya mengerjakan tugas kuliahnya dengan video call yang dimana besoknya adalah hari gue sekolah

"Ga akan gue angkat"

Line!

Saat gue hendak meletakkan kembali ponsel gue, pergerakan gue terhenti saat ponsel gue kembali berbunyi dan membaca chat dari bang wooseok

-Yohan, abang lo mabok jemput sekarang-

"Hah?"

Gue terkejut saat membaca pesan tersebut, dengan cepat gue pun langsung turun menuju rumah yohan

"Pager rumahnya pasti dikunci" saat sampai di rumah yohan gue berjalan kesana-kemari tidak karuan, tapi firasat gue mengatakan untuk mencoba membuka pagar rumah yohan

"Yaudahlah, siapa tau ga dikunci" dan bener aja pagar rumah yohan tidak dikunci

Gue pun segera menekan tombol bel rumahnya beberapa kali dan sesekali mengetuk pintunya, akhirnya pintu terbuka dari dalam menampilkan yohan dengan khas bangun tidur nya sambil mengucek matanya

Gue terdiam sesaat melihat ketampanan wajah yohan, gue menggeleng-gelengkan kepala menyadarkan diri sendiri

Not now yolan

"Lo ga liat sekarang jam berapa"ucapnya sangat kesal

"Sorry, tapi ini..." gue tidak tau harus berkata apa dan hanya bisa memperlihatkan layar ponsel gue supaya yohan mengerti maksud gue

"Tunggu disini sebentar"

Melihat yohan yang tidak panik seperti gue, ia masuk kembali ke dalam rumah dan setelah menunggu beberapa menit yohan keluar dengan jaketnya yang sudah terpakai

Sebelumnya yohan sudah memesan taksi online, jadi gue dan yohan tidak menunggu terlalu lama. Gue baru kepikiran sesuatu dan lupa tidak bertanya pada yohan
"Lo tau dimana abang lo?"

Yohan menganggukkan kepalanya, "dia pasti ada di diskotik, sebelumnya gue juga pernah jemput dia disitu"

Gue sedikit terkejut mendengarnya, berarti yohan bukan cuma sekali jemput bang wooseok di tempat itu

Setelah sampai dan turun, gue melihat tempat ini dari ujung ke ujung. Pertama kali gue melihat tempat ini secara langsung, hanya diterangi lampu-lampu kecil dan berwarna-warni serta banyak perempuan dengan pakaian ketat dan seksi yang asik dirangkul dan dikerumuni oleh laki-laki

Es gula batu | kim yohan (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang