12

1.3K 127 9
                                    

Vote dan komennya dong biar lebih semangat lagi ಥ⌣ಥ


"Kadang, seseorang seakan-akan terlihat mencintaimu. Namun, disisi lain ia sebenarnya mencintai orang lain."




- yolan pov -

Setiap ukiran pensil gue lukis dengan hati-hati dan gue buat sesempurna mungkin mirip dengan aslinya, gue ikut tersenyum saat hasil gambaran hampir selesai

Dengan lukisan terakhir tepat dibagian mata dari seorang kim yohan yang gue gambar dibelakang buku tulis, ini salah satu rutinitas gue ketika bosan dengan pelajaran dan hampir semua bagian belakang buku tulis gue melukis wajah yohan yang sedang memperhatikan setiap guru mengajar

"Choi yolan"

Gue menghapus dan menggambar kembali saat bagian mata yohan yang keliatan teleng sebelah

"Psst psst, yolan" panggil dongpyo yang mengganggu konsentrasi gue, dan gue males untuk meladeni nya

"Yolan, budek ya lo"

Gue berhenti dan langsung menatapnya sinis
"Apaan sih, ganggu aja lo"

"CHOI YOLAN!"

Gue tersentak kaget dan membeku, melirik ibu soyu tanpa menggerakkan tubuh gue

"Saya dari tadi manggil kamu" ucap ibu soyu melipat kedua tangannya di dada

"Ehehe, ada apa bu?" gue menggaruk tengkuk yang tidak gatal sambil cengengesan cengar cengir

"Tugasnya udah dikerjain?"

Tugas?

Tugas apa?

Gue mengernyitkan dahi bingung, lalu melihat kearah papan tulis di depan yang sudah dipenuhi dengan beberapa soal yang belum terisi

"Pasti udah, dari tadi kamu sibuk sama buku terus" tambah bu soyu membuat gue reflek mengangguk dengan cepat

Dasar bodoh, kenapa lo malah ngangguk sih choi yolan

"Klo gitu, sekarang ke depan, salin jawaban yang ada di buku kamu"

Semuanya makin hening kan, dan gue pun langsung berdiri
"Oke bu"

Setelah gue berdiri dan terdiam, melirik sekilas kearah ibu soyu yang masih sibuk dengan buku nya

Gue langsung menengok kearah yohan kan, mengisyaratkan bahwa manusia bodoh seperti gue membutuhkan bantuan

Cowo yang lagi gue liatin sekarang malah diem aja kan menatap gue dengan muka datarnya, namun ada yang lebih menarik perhatian gue dan menaikkan sebelah alis melihatnya

Junho mengangkat tangannya menunjukkan angka tiga, tapi sedetik kemudian yohan pun ikut mengangkat tangannya menunjukkan angka lima

Jadi mana yang benar?

Setelah mengetahui jawabannya, gue mengangguk mengerti lalu berbalik arah menghadap papan tulis dan menulis jawabannya

"Sudah bu" kata gue semangat sambil meletakkan spidolnya

Ibu soyu yang sedang memeriksa bukunya teralihkan mendengar suara gue, lalu keningnya berkerut melihat hasil jawaban dari gue

"Kamu yakin jawabannya itu?" tanya ibu soyu yang kurang yakin dengan jawaban gue

Gue mengangguk mantap dan tersenyum senang
"Yakinlah, pasti betul"

"Jawabannya berapa anak-anak?" tanya ibu soyu ke semua murid yang ada di kelas

Es gula batu | kim yohan (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang