32

980 92 29
                                    

Vote dan komennya dong biar lebih semangat lagi ಥ⌣ಥ













"Kekuatan seseorang bukan dinilai dari raga nya, tetapi dari cara dia berusaha tetap tegar menghadapi orang-orang yang menyakitinya"









-yolan pov-

Tiga jam berlalu sudah gue mencoba dan berusaha untuk tidur dengan berbagai macam posisi yang nyaman agar dengan mudah gue tertidur, namun sia-sia gue ga bisa tidur apa lagi teman se-tenda gue tidur nya pada berisik

Pada ngorok anjirr, mana kaki gue masih kerasa sakit

Tidur tanpa bantuan obat yang biasa gue minum membuat gue memegang dan menarik rambut gue, merasa kesal karena obat yang gue bawa tidak ada di tas

Padahal kemarin gue jelas-jelas inget klo itu obat gue masukin ke tas, ga mungkin ketinggalan di rumah

Gue mencari ponsel gue yang tergeletak di dekat kepala gue, "jam 3 pagi anjirr"

Gue langsung bangun dan membuka tenda, memakai jaket sebelum gue keluar. Berjalan pelan-pelan kaki gue yang luka dengan tumit belakang, tidak jauh gue pun mendudukkan diri di tempat sebelumnya di kayu besar yang nyaman untuk dijadikan tempat duduk

Gue terkejut dan hampir teriak saat mata gue tidak sengaja melihat seseorang yang membelakangi gue, lantas gue menutup mulut yang hampir teriak ini

Kaget anjirr, kirain gue hantu kembaran dongpyo

Tapi gue seperti mengenali seseorang yang ada di depan gue itu, "itu kan yohan, ngapain dia duduk disitu bukannya tidur. Gue samperin ah"

Gue pun berdiri dan berjalan pelan-pelan tanpa mengeluarkan suara sedikitpun untuk menghampiri yohan yang sedang duduk di atas bebatuan, entah apa yang sedang ia lihat sampai tidak menyadari klo gue sudah duduk di sebelahnya walaupun tidak terlalu dekat

"Yohan" panggil gue dan ia pun menengok kearah gue dengan santai nya, lantas gue pun bergeser lebih dekat dengan yohan

"Lo belum tidur?" tanya nya melihat gue yang sedang berusaha duduk lebih dekat dengan nya, cape juga anjirr luka gue nyusahin banget asuu

"Lo sendiri kenapa belum tidur?" tanya gue kembali tanpa menjawabnya

"Di tenda pada berisik ga bisa tidur gue" ujarnya kembali melihat ke depan

Gue menganggukkan kepala mengerti, "sama gue juga, pada berisik. Cantik-cantik tidurnya pada ngorok, buseet"

Yohan tidak menggubris perkataan gue sampai akhirnya gue dan yohan saling terdiam

"Tadi sore gue telpon bunda, katanya dari kemaren bang wooseok ga pulang ke rumah" ucap gue memecah keheningan dan ingat akan sesuatu

"Di rumah dia sendiri, pastinya nginep di rumah temennya"

Gue menganggukkan kepala mengerti, sebenernya gue udah lama pengen nanya sesuatu ke yohan tapi gue tidak berani untuk bertanya dan merasa ga berhak untuk tau

"Yohan, gue boleh nanya sesuatu ga ke lo?" tanya gue memberanikan diri

Pemuda disamping gue pun menggerakkan kepalanya menatap gue, "nanya apa?"

"Emmm, selama gue jadi tetangga lo. Gue belum pernah liat bokap lo di rumah" ucap gue dengan pelan

Duuh, bodoh banget lo choi yolan. Kenapa gue harus nanya itu coba, gue melihat sorot mata yohan yang langsung berubah, lantas ia mengalihkan pandangannya menatap kembali lurus ke depan

Es gula batu | kim yohan (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang