45

781 88 25
                                    

Vote dan komennya dong biar lebih semangat lagi ಥ⌣ಥ












"Apakah kamu hidup setiap hari menyakitkan sepertiku?"










-author pov-

*flashback*

Di jam istirahat ini di saat semuanya makan di kantin, berbeda lagi dengan kang daniel yang lebih memilih di lapangan indoor untuk berolahraga bermain bola basket seorang diri. Ia bermain sambil berpikir penuh tanda tanya, mengingat kembali percakapannya dengan yolan kemarin

Sedangkan disisi lain, kim yohan yang baru saja masuk ke dalam lapangan dan tidak sengaja melihat daniel yang sedang bermain basket sendirian. Tanpa memperdulikannya, ia mengalihkan pandangannya mencari keberadaan earphone kesayangannya yang tertinggal setelah pelajaran olahraga selesai

Penglihatannya berhenti tepat dibawah tiang ring basket, lantas ia pun melangkahkan kakinya menuju tempat dimana earphone nya yang ia letakan begitu saja ditempat tersebut

Daniel yang sedang memainkan bola basketnya pun melihat yohan yang berjalan kearah tiang basket, melihatnya yang hanya mengambil sebuah earphone miliknya tanpa ikut menoleh kearahnya

Yohan yang sudah mengambil barangnya pun lantas pergi tanpa memperdulikan daniel yang melihat gerak-geriknya dari tadi, begitu pula dengan daniel yang melanjutkan memainkan bola basketnya. Tiba-tiba yohan berhenti tepat bersebelahan dengan daniel, ia berdiri tanpa menolehkan kepalanya

"Apa harus di depan perpus" ucap yohan mengeluarkan suaranya lebih dulu

Daniel yang mendengar itu pun langsung menolehkan kepalanya sambil berkerut kening, "maksud lo?"

Menyadari daniel yang menolehkan kepalanya dan menatap dirinya, begitu pula dengan yohan yang juga menolehkan kepalanya membalas tatapannya
"Lo harusnya tau, kalo yolan sama gue itu lebih suka ke perpus dari pada ke kantin. Kenapa lo ga mikir kesitu-"

Sebelum selesai bicara, daniel lebih cepat menarik kerah seragam milik yohan membuat tubuhnya sedikit terhuyung
"Jadi lo yang kasih tau yolan semuanya"

Yohan hanya terdiam dan menatap mata daniel yang tajam dengan santainya, "gue kira lo cowo baik yang ngelindungin yolan, dan gue yang hampir percaya sama lo"

"Tanpa lo ngomong gitu pun, gue yang akan lindungin dia" jelas daniel tanpa melepaskan cengkraman tangannya

Yohan menarik sebelah sudut bibirnya, tersenyum tipis menatap remeh kakak kelasnya itu sambil menggeleng pelan
"Setelah lo buat kecewa yolan untuk yang kedua kalinya?"

Merasakan cengkraman tangannya yang melonggar, yohan mengibaskan tangan daniel darinya dengan kasar. Merapihkan kembali seragamnya yang berantakan, lantas menatap daniel dengan tajam
"Gue yang akan lindungin yolan, mulai sekarang gue ga akan biarin yolan berjuang sendirian"

Daniel hanya tersenyum remeh mendengarnya, "jadi sekarang lo mulai suka sama yolan?"

Cukup lama yohan terdiam sebelum menjawab daniel, "iya, gue suka sama yolan"

Tangan daniel kembali bergerak cepat mencengkram seragam yohan, menatapnya dengan penuh amarah tanpa mengeluarkan sepatah kata pun

"Awalnya gue percaya, kalo lo cowo baik yang akan lindungin yolan. Tapi setelah lo jadiin dia taruhan dan sekarang, lo cuma manfaatin keadaannya demi mendapatkan apa yang lo mau. Sekarang gue yang akan lindungin yolan"

Es gula batu | kim yohan (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang