43

630 90 25
                                    

Vote dan komennya dong biar lebih semangat lagi ಥ⌣ಥ














"Saat kamu sudah merasa muak, tunjukkan pada mereka kamu tidak akan tinggal diam. Itulah yang paling mereka takuti"








-yolan pov-

"Lo serius ga mau balik bareng kita, gue anterin sampe depan rumah lo"

"Heh ketua osis, sok-sokan mau nganterin yang nganterin itu supir gue bukan lo" dongpyo tiba-tiba nyaut gitu kan sambil berkacak pinggang

Hari sudah menjelang sore, gue, yohan, junho dan dongpyo sedang berada di parkiran. Supir yang biasa menjemput dongpyo dan junho sudah datang dan menunggu mereka masuk ke dalam mobil, tapi mereka belum juga naik karena junho yang lagi-lagi menawarkan dirinya untuk mengantarkan gue pulang ke rumah

"Ga usah jun, lo ballik duluan aja. Gue balik bareng yohan ini ko, lagian rumah gue kan berlawanan arah"

Junho cuma ngelirik yohan sekilas, "yaudah kalo gitu, gue sama dongpyo duluan"

Setelah melihat dongpyo dan junho naik ke dalam mobil, mereka pun pergi menyisakan gue dan yohan yang masih diparkiran. Begitu pula dengan gue dan yohan yang akan pulang menuju rumah berjalan kaki, di tengah perjalanan gue baru inget sesuatu

"Oh ya, gue baru inget. Sekarang-sekarang ini, gue belum liat sepeda lo lagi. Sepeda lo kemana?"

"Rantai nya putus, belum sempet gue benerin lagi" jelasnya tanpa menolehkan kepalanya

Gue hanya menganggukkan kepala mengerti "sejak kapan? Waktu lo ga bareng gue, lo tiap hari ke sekolah pake sepeda"

Ucapan gue membuat yohan menoleh melihat gue
"Waktu lo masih di rumah sakit"

Gue kembali menganggukkan kepala mengerti, "oh, pantesan"

Tiba-tiba yohan berhenti dan langsung jongkok gitu kan, tangannya bergerak mengikat tali sepatunya yang terlepas. Gue pun ikut berhenti dan menunggunya selesai, setelah selesai kini yohan mengikat tali sepatunya sebelahnya lagi membuat gue cukup lama menunggu

"Gue jalan duluan pelan-pelan ya" ucap gue lantas melangkahkan kaki sedikit melambat

Baru saja beberapa saat gue melangkah, gue terkejut seseorang entah muncul dari mana. Gue langsung terdiam melihat seorang pria yang tidak gue kenal sama sekali, tangannya langsung bergerak dan dengan bodohnya gue ikut melihat apa yang sedang ia lihat sekarang



-author pov-

Yohan kembali berdiri setelah selesai mengikat kedua tali sepatunya, ia melihat yolan yang masih berdiri dari arah depannya. Yohan melangkahkan kakinya menghampiri yolan yang tidak bergerak sedikitpun membuatnya kebingungan, yohan yang sudah berada disamping yolan pun tidak berkutik sama sekali

Yohan yang melihat itu pun, ia beralih melihat seorang pria yang ada dihadapannya. Ia sangat terkejut dengan apa yang dilihatnya, dengan cepat yohan menarik pundak dan menuntun yolan berjalan tanpa memperdulikan pria itu yang sedang menunjukkan tubuh telanjang nya  tanpa sehelai kain pada mereka berdua

Pria gila itu pun hanya terdiam, lantas pria gila itu pun menutupi kembali tubuhnya dengan jaket panjang yang ia pakai dan pergi begitu saja

Yohan dan yolan saling berhadapan ke belakang melihat orang gila tersebut sudah pergi menjauh, lantas yohan pun kembali menuntun yolan untuk berjalan. Langkah demi langkah kaki yolan bergerak, sampai akhirnya yolan tidak kuat menahan kakinya yang sudah bergetar lemas

Es gula batu | kim yohan (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang