41

703 95 19
                                    

Vote dan komennya dong biar lebih semangat lagi ಥ⌣ಥ













"Teman bisa saja jadi musuh, karena mereka terlalu banyak mengetahui tentang satu sama lain."






-author pov-

Setelah yolan dipindahkan ke ruangan rawat inap, yohan dan wooseok sedang berdiri di depan ruangan. Menunggunya yang sedang diperiksa oleh suster

"Gimana keadaan yolan? Kenapa belum sadar juga" tanya yohan khawatir melihat sang suster yang baru saja keluar dari ruangan

"Lo tenang aja nanti juga dia sadar ko" jawab sang suster

"Gimana kabar lo? Udah lama banget ga ketemu" sapa wooseok menepuk pundak suster tersebut

"Kabar gue baik, selama gue magang dan akhirnya gue kerja disini. Kerja di rumah sakit jiwa bener-bener pengalaman yang hebat banget buat gue, makanya gue ga mau keluar" sang suster tersenyum lebar menunjukkan rasa senangnya

"Ngerawat mendiang nyokap gue termasuk pengalaman hebat lo juga kan" goda wooseok tersenyum simpul menatapnya

Senyuman suster itu pun langsung luntur, lantas menyenggol wooseok dengan tangannya sambil menggaruk tengkuk lehernya tidak enak menatap yohan

"Loh suster? Kenapa disini? Kalian saling kenal?" suara bunda mengalihkan perhatian mereka bertiga

Tidak ada yang menjawab diantara mereka yang hanya saling bertatapan, sampai akhirnya wooseok membuka suaranya

"Emm ini bun, suster baru aja selesai periksa keadaan yolan"

"Iya bu, kita cuma tunggu anak ibu sadar sebentar lagi. Kalo gitu saya permisi" sang suster pun langsung berjalan meninggalkan mereka

"Kalian kenal suster itu?" tanya bunda kembali

Wooseok hanya mengangguk pelan, "iya bun, dulu ada yang pernah dirawat disini juga"

Bunda menganggukkan kepala mengerti, "oh gitu, oh iya. Makasih ya buat hari ini udah bantuin bunda, kamu juga yohan jadi bolos sekolah gara-gara bunda"

"Gapapa ko bunda, untungnya tadi kita ga telat bawa yolan kesini"

Wooseok melihat kearah jam tangannya hampir telat untuk masuk kuliah, "kalo gitu, kita izin pulang dulu ya. Abang ada jam kuliah sekarang, nanti sore kita kesini lagi"

"Iya, makasih ya buat abang sama yohan. Hati-hati di jalan"

Mereka pun pergi setelah pamit dengan bunda, sampai akhirnya mereka berjalan menyusuri koridor rumah sakit tersebut. Dari arah depan yohan dan wooseok melihat mereka yang tiba-tiba datang seorang pasien dibawa paksa oleh petugas sambil berteriak dan memberontak, wooseok yang tidak sengaja melihat adiknya itu terdiam

Melihat kedua matanya yang perlahan mulai bergetar dan berkaca-kaca, tangannya yang mengepal erat. Wooseok yang menyadari itu pun memegang tangan yohan untuk menenangkannya, tubuhnya bergerak menghadap yohan menghalangi pandangannya yang ia lihat sekarang

"Tutup mata lo dan jangan di inget lagi, kita sekarang udah hidup tenang jadi lo ga perlu merasa bersalah. Ayo, kita jalan lewat sini" wooseok pun berjalan menarik tangan yohan menuntunnya berjalan kearah yang berbeda

ES GULA BATU



Istirahat sudah berlalu beberapa menit dan murid-murid mulai meramaikan kantin berkumpul di meja bersama temannya masing-masing, sama hal nya seperti dongpyo dan teman-temannya yang sedang berkumpul di kantin tempat biasa mereka berkumpul

Es gula batu | kim yohan (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang