46

588 83 13
                                    

Vote dan komennya dong biar lebih semangat lagi ಥ⌣ಥ














"Kau itu persis seperti kaktus. Walaupun luarnya berduri dan keras, tapi ternyata hatimu penuh dengan air mata" 










-yolan pov-

Setelah apa yang terjadi pada yohan, akhirnya yohan tenang dan tertidur di kasurnya. Gue dan bang wooseok pun langsung keluar dan menutup pintu, mata gue tidak lepas menatap bang wooseok sambil berjalan

"Bang" panggil gue pada bang wooseok

Pemuda disamping gue pun berhenti melangkah, "tunggu, dari ekspresi muka kepo lo. Pasti lo mau gue cerita, iya kan?"

Mendengar tebakannya yang sangat jelas dan benar, gue hanya tersenyum lebar sambil menganggukkan kepala

"Gue ceritain di ruang tamu" ucapnya lantas melangkah menuju ruang tamu yang diikuti oleh gue

"Lo mau gue cerita dari mana?" tanya nya setelah gue dan bang wooseok duduk diruang tamu berhadapan

Sebenernya banyak yang pengen gue tanyain tentang yohan, sosoknya yang dingin dan pendiam membuat gue selalu berpikir kalo yohan itu cowok misterius yang pernah gue temukan. Tapi setelah melihat apa yang baru saja terjadi pada yohan, dan gue lebih kaget lagi ternyata yohan punya trauma juga sama seperti gue

"Kalo lo ga keberatan ceritain semuanya ke gue tentang yohan"

"Dulu kehidupan kita damai-damai aja, sampai akhirnya semua berubah drastis. Waktu umur yohan pas 5 taun, tiba-tiba aja ibu berubah, emosi nya seketika langsung meledak dan suka ngamuk sampe hilang kendali. Dokter bilang ke nenek gue kalo ternyata ibu di diagnosa Intermittent Explosive Disorder atau yang disebut Gangguan Ledakan Marah. Awalnya gue kaget kenapa ibu bisa jadi gitu dan ternyata setelah gue cari tau, selama hidupya ibu memendam perasaan marahnya dan emosinya sendirian karena papah"

Penjelasan dari bang wooseok membuat rasa penasaran gue semakin besar, "emangnya papah lo kenapa bang?"

"Papah selingkuh, gue tau mungkin ibu masih mau bertahan demi gue dan yohan. Walaupun dia harus menahan dirinya dan seolah-olah ga tau kalo papah selingkuh, gue ga tau sejauh apa papah bikin kesalahan sampai emosi ibu meledak gitu. Kalo emosi ibu udah meledak benda ataupun barang yang ada disekitar dia dilempar sampe rusak, bahkan gue pernah liat kalo ibu ngelukai dirinya sendiri. Akhirnya papah bawa ibu ke rumah sakit jiwa dan dirawat selama 3 bulan, gue ikut tinggal sama nenek tapi yohan ga mau ikut. Yohan ga mau jauh dari ibu dan dia malah milih tinggal bareng ibu di rumah sakit, gue juga ga tau kalo itu bisa berdampak juga sama yohan. Selama ibu dirawat dan kalo emosi ibu meledak lagi, yohan yang jadi pelampiasan ibu"

Kenapa hati gue sakit banget mendengar penjelasannya, badan gue seketika lemas mengetahui masa lalu yohan tentang ibu nya

"Ibu ga segan-segan memarahi, membentak, berteriak, memukul, bahkan mendorong yohan ke dinding. Sampai berakibat fatal kayak gini, yohan jadi trauma dan jadi lebih dingin. Yohan dulu anak yang ceria dan hiperaktif, dia berubah seperti yang lo liat sekarang dia lebih dingin dan tidak peduli sama lingkungan disekitarnya. Waktu itu ibu dirawat baru sebulan dan berhasil kabur dari rumah sakit jiwa itu, ibu lari ke jalan tanpa sendal ataupun sepatu sampai akhirnya ibu kecelakaan ditabrak mobil truk. Tepat dihadapan yohan yang lagi ngejar ibu, gue ga bisa bayangin anak sekecil yohan harus ngalamin trauma berat. Bodohnya lagi gue yang ga mau ngerawat adik gue sendiri, karena gue udah cape liat ibu yang ga ada perubahan"

"Disitu ibu koma selama lima hari, mungkin ibu udah cape dan lelah sama semuanya. Ibu meninggal waktu yohan ketiduran sambil pegang erat tangan ibu, sejak kejadian tentang ibu. Itu yang bikin yohan merubah semuanya, dia jadi lebih pendiem, dingin, dan ga peduli"

Es gula batu | kim yohan (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang