Chapter 46

3.4K 243 15
                                    

HEY, HEY, HEY......

I'M COME BACK 😁
Maaf menunggu lama guys. Ini juga author sempatin buat next chap di tengah UAS xixixixi🤭
.
.
.
Sudahlah, selamat membaca😇😇
.
.
.
.
.
.
.
"Nyonya harus segera melahirkan karena ketubannya pecah lebih awal" jelas dokter itu.
"Kami-sama" Mikoto menutup mulutnya dengan kedua tangannya.
"Tetapi, kecil kemungkinan bayi dan ibunya selamat. Pendarahannya begitu banyak keluar. Jadi, kami butuh persetujuan dari suaminya untuk menyelamatkan ibu atau bayinya. Apa lagi, nyonya bersih keras untuk melakukan persalinan normal" jelas dokter itu.
"A-apa hiks.... kumohon hiks.... selamatkan keduanya, lakukan yang terbaik, dokter hiks...." Mohon Kushina.

Bruk

Sasuke membenturkan tubuhnya ke dinding, ia mengacak-acak dan menjambak rambutnya.
"Aaarrrgghhh brengsek" maki Sasuke pada dirinya sendiri.

Grep
Sasuke menarik jas dokter itu dengan kuat hingga wajahnya dan dokter itu berhadapan dengan jarak yang dekat.
"Selamatkan mereka berdua, jangan turuti kemauannya, lakukan saja persalinan caesar akan ku bayar berapa pun, jika perlu bius saja" lanjut Sasuke kalang kabut.
"Uchiha-sama, tenangkan diri anda. Baik, kami akan mengusahakan yang terbaik untuk mereka berdua. Tapi, aku tidak bisa berjanji jika keduanya bisa selamat karena pendarahan yang begitu banyak dan nyonya juga tidak ingin melakukan operasi. Takdir pada Kami-sama, maka berdoalah agar Kami-sama memberikan yang terbaik dan menolong mereka" jelas dokter itu melepaskan tangan Sasuke dari jasnya dan segera masuk ke dalam ruang ICU, tidak lupa juga ia menutup pintunya.

Mikoto pun langsung memeluk Sasuke dengan erat.
"Sasuke, Kaa-san tahu ini berat. Cobalah untuk menenangkan dirimu, jangan terlalu larut dalam penyesalanmu ini" nasehat Mikoto.
"Papa" Ken yang sedari tadi berdiri di belakang Mikoto, kini memeluk kaki Sasuke.
"Ken" Sasuke melepaskan pelukan dari Mikoto dan menggendong Ken.

Sasuke, Mikoto, dan Ken melihat Itachi datang dengan keadaan sedikit berantakan
"Bagaimana dengan Hinata dan bayinya?" Tanya Itachi.
"Kaa-san hiks... bingung cara menjelaskannya, yang jelas hiks.... Hinata dan bayinya sedang berjuang keras hiks.... di dalam" tangis Mikoto dan Itachi pun segera memeluk Kaa-sannya.
"Tenanglah Kaa-san, Hinata dan bayinya akan selamat" Itachi berusaha menenangkan Mikoto.
"Kenapa kau bertindak bodoh, Sasuke?" Lanjut Itachi menatap Sasuke. Namun, yang ditanya hanya bisa diam.
"Cih" decih Itachi.
.
.
.
Di dalam ruang ICU, dokter dan rekan-rekannya tengah berusaha menangkan Hinata yang berteriak dan meraung ingin persalinan normal.
"TIDAAAKK HIKS.... A-AKU INGIN NORMAL HIKS..... S-SASU-KUN HIKS.... A-AKU TIDAK MAU HIKS.... ahk" teriak Hinata dan tiba-tiba merintih.

BRAK

Sasuke mendobrak pintu ICU denga keras, lalu ia melangkah terburu-buru menghampiri Hinata yang belum bisa ditenangkan.

Tap

Tangan kiri Sasuke menyentuh dahi Hinata dan tangan kanannya menggenggam pergelangan tangan Hinata.
"Hiks.... ah.... S-Sasu hiks.... kun, a-aku ingin hiks.... melahir hiks.... kan normal hiks...." Ucap Hinata sesenggukan menatap Sasuke yang menunduk dan memejamkan matanya.

Beberapa detik kemudian, Sasuke membuka matany dan menatap dokter yang sedang memegang suntik.
"Lakukan" perintah Sasuke dingin.

Amethyst Hinata membola kala Sasuke tidak menuruti kemauannya.
"Hiks.... TIDAAAAK hiks....."Hinata kembali meronta.

Rekan-rekan dokter itu pun langsung menahan kaki, tangan, kepala, dan pinggang Hinata agar tidak bergerak.
"TIDAK, TIDAK, HIKS.... TIDAAAAKK" teriak Hinata dan akhirnya dokter pun berhasil menyuntikkan obat bius pada Hinata.

My Little Baby (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang