Chapter 28

3.8K 317 10
                                    

"HINATA-CHAN" teriak Mikoto mendekati Hinata.

Sasuke yang masih menjambak rambutnya, langsung menoleh ke arah Hinata. Ia langsung berlari mendekati Hinata, begitu juga dengan Naruto dan Gaara.
"Hime, sayang, syukurlah" Ucap Sasuke bahagia sekaligus khawatir saat Hinata sudah sadar.
"A-aku ah" Hinata merintih sakit saat kepala dan pahanya terasa sakit.
"Ada apa, Hime?" Tanya Sasuke khawatir mengelus puncak kepala Hinata.
"K-kepala dan k-kaki s-sakit hiks" tangis Hinata.

Mikoto langsung menekan tombol untuk memanggil dokter.

Sasuke terus mengelus puncak kepala Hinata dengan khawatir.
"Semua akan baik-baik saja" ucap Sasuke dengan mata berkaca-kaca.

Beberapa saat kemudian, dokter dan dua perawat datang ke ruangan Hinata.
"Permisi, saya akan melihat kondisi istri anda" ucap dokter itu.

Sasuke tidak menjauh atau pun melepaskan tangannya dari Hinata, ia membiarkan dokter bekerja dengan dirinya yang menenangkan Hinata.
"Apa keluhannya?" Tanya dokter itu menatap Hinata yang memejamkan matanya kuat-kuat.
"Kepala dan pahanya sakit" ucap Sasuke.
"Itu hal biasa saat baru sadar, kondisinya juga sudah mulai stabil. Tapi, tolong untuk tidak ribut, hal itu bisa menggangu kesehatan pasien" jelas dokter.
"Hn" gumam Sasuke.
"Kalau begitu, kami permisi" dokter dan dua perawat itu keluar dari ruang rawat Hinata.

Hinata membuka matanya dengan napas yang terengah-engah.
"Kau kuat sayang, kau kuat" bisik Sasuke mencium punggung tangan Hinata.

Hinata mengalihkan pandangannya ke sekelilingnya dan amethystnya menangkap Mikoto yang menggendong Ken, Naruto dan Gaara yang melihat ke arahnya.
"Hai, bagaimana kabarmu Hinata-chan?" Tanya Naruto nyengir.
"A-aku b-baik, N-Naruto-kun" jawab Hinata sedikit serak.

Sasuke menuangkan air ke dalam gelas, lalu ia mengambil sendok dan menyuapkan air itu pada Hinata.

Hinata saat ini memang belum bisa mengangkat kepalanya karena sakit di kepalanya, maka dari itu Sasuke menyuapkan sesendok demi sesendok air pada Hinata.

Naruto dan Gaara yang melihat Sasuke bersikap OOC setiap bersama mendengus kesal.

Gaara berjalan mendekati Hinata sambil memegang bunga Krisan.
"Ini untukmu, lekas sembuh Hinata" ucap Gaara memberi sebuket bunga Krisan yang sedikit rusak pada Hinata.
"A-arigatou, G-Gaara-kun. Demo, sudut b-bibir Gaara-kun k-kenapa?" Tanya Hinata melihat luka sobek di sudut bibir Gaara.

Gaara memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celananya, matanya menatap dingin ke arah Sasuke yang memegang tangan Hinata.
"Insiden kecil" ucap Gaara dingin.

Hinata yang melihat Gaara menatap Sasuke, langsung melihat Sasuke yang menunduk. Hinata membalas genggaman tangan Sasuke, membuat Sasuke melihat Hinata.
"A-ada apa, S-Sasuke-kun?" Tanya Hinata lirih.
"Maaf" lirih Sasuke.

Naruto yang mendengar kata 'maaf' keluar dari mulut Sasuke melongo dengan mulut sedikit terbuka.

"M-maaf untuk a-apa, S-Sasuke-kun?" Hinata mengernyit.
"Maaf membuatmu seperti ini, maaf karena telah salah paham" Sasuke menatap Hinata penuh sesal.
"T-tidak apa" Hinata tersenyum lemah.
"T-Teme, k-kau b-baru s-saja mengatakan..... M-maaf?" Ucap Naruto masih tidak percaya dan mengundanh gelak tawa Mikoto.
"Urusai, baka Dobe" ucap Sasuke kesal.
"Aku tidak percaya" Naruto menggeleng.
"Cih, pergi kau" usir Sasuke.
"Tega sekali kau, Teme" Naruto mengerucutkan bibirnya.
"Kau menjijikan" Sasuke menatap jijik Naruto.
"Hinata-chan, lihatlah Teme, dia mengatakan aku menjijikkan" adu Naruto pada Hinata.
"S-Sasuke-kun" tegur Hinata.
"Hn" gumam Sasuke.

Tok tok tok
"Permisi, saya membawa makan siang untuk nona Hinata" ucap seorang perawat sambil mendorong meja beroda berisi makanan.
"Hn" gumam Sasuke.

Perawat itu pun segera mendorong meja beroda itu ke samping tempat tidur Hinata. Setelah selesai, perawat itu pamit undur diri.

Sasuke membuka penutup makan itu dan melihat semangkuk bubur dan segelas air putih.
"Saatnya makan" ucap Sasuke.

Sasuke segera mendudukkan Hinata dengan hati-hati, sesekali Hinata akan meringis saat kepala dan pahanya kembali sakit. Perilaku Sasuke tak luput dari pandangan Mikoto, Gaara, dan Naruto.

Sasuke mengambil bubur itu, lalu ia duduk di pinggiran tempat tidur Hinata.
"Buka mulutmu" ucap Sasuke menyodorkan sesendok bubur.

Hinata terlihat sangat tidak berselera makan makanan khas rumah sakit, tapi apa boleh buat, ini untuk kesembuhannya. Hinata membuka mulutnya dan melahap bubur yang disiapkan Sasuke.
"Hoek" Hinata mendadak ingin muntah saat bubur itu memasuki mulut dan melewati tenggorokannya.

Sasuke dengan cepat mengambil air minum dan memberikannya pada Hinata. Hinata pun langsung menerima air minum itu dan menenggaknya hingga setengah.
"S-sangat tidak enak" ucap Hinata menutup mulutnya dengan tangan kanannya.
"Apa tidak seenak itu?" Tanya Sasuke dan diangguki Hinata.

Sasuke melihat bubur yang ia pegang, lalu ia menyendokkan sedikit bubur itu dan memakannya, mendadak wajahnya pucat pasi dan ia merebut gelas yang dipegang Hinata dan meminumnya hingga habis.

Naruto yang melihat Sasuke seperti itu tidak bisa menahan tawanya, bahkan suara tawanya memenuhi isi ruang itu.
"Teme, kenapa hahaha kau menjadi hahahaha bodoh hahahaha" ucap Naruto yang tidak bisa menahan tawanya.
"URUSAI, BAKA DOBE" bentak Sasuke.
"Hahahaha hah... hah...." Naruto terengah-engah.
"Makanan apa ini?" Gumam Sasuke kesal, lalu ia mengambil handphone dari atas meja dan menghubungi maidnya.
'.....'
"Buatkan istriku makanan bergizi" ucap Sasuke, lalu memutuskan sambungannya.

Gaara dan Naruto tak habis pikir jika Sasuke akan bertindak seperti ini saat bersama Hinata.
"Aku harus pergi, cepat sembuh Hinata" ucap Gaara.
"H-ha'i, arigatou G-Gaara-kun" Hinata tersenyum pada Gaara.

Gaara lantas pergi meninggalkan Hinata dengan rasa pedih di hatinya.

Naruto yang melihat Gaara pergi, mendekati Hinata.
"Aku juga harus kembali ke kantor" ucap Naruto.
"Ha'i, Naruto-kun" ucap Hinata.
"Lekas sembuh, Hinata-chan" dengan gerakan cepat, Naruto langsung memeluk Hinata dan berlari meninggalkan ruang inap Hinata.
"NARUTOOOO" teriak Sasuke murka.
"S-Sasuke-kun" tegur Hinata, Sasuke langsung melihat Hinata dengan tatapan tajam.
"Rentangkan tanganmu" perintah Sasuke dan Hinata pun menurut.

Setelah Hinata merentangkan tangannya, Sasuke langsung memeluk Hinata dan membuat Hinata terkejut.
"Virus itu harus hilang dadi tubuhmu" ucap Sasuke kesal.
"Virus?" Heran Hinata.
"Si Dobe itu memelukmu" ucap Sasuke.
"Dia tidak m-mengandung virus, S-Sasuke-kun" ucap Hinata tertawa pelan dan membalas pelukan Sasuke.
"Aku ku hajar dia" kesal Sasuke.
"Ehem, ku harap kalian ingat jika Kaa-san masih di sini" tegur Mikoto membuat Sasuke dan Hinata melepaskan pelukan mereka dengan wajah Hinata yang merona.
"Hn" gumam Sasuke.
"Hah~ Kaa-san pulang dulu" ucap Mikoto, lalu ia berlaku pergi bersama Ken.

Lima belas menit setelah kepergian Mikoto, seorang supir datang ke ruang inap Hinata sambil membawa dua kotak makan.

Sasuke menerimanya, lalu supir itu berlalu pergi. Sasuke dan Hinata pun segera makan dengan Sasuke yang menyuapi Hinata sekali-sekali.

Setelah selesai, Sasuke memberikan obat untuk Hinata dan Hinata segera meminumnya.

Sepuluh menit kemudian, Sasuke membantu Hinata untuk berbaring. Ia pun ke tempat tidur Hinata dan berbaring di samping Hinata.
"Tidurlah" ucap Sasuke memeluk Hinata.
"Hu'um" gumam Hinata merona.

Beberapa saat kemudian, Hinata tertidur dalam pelukan Sasuke. Sasuke dengan senantiasa menatap istrinya tertidur, kembali ia mengingat kejadian Hinata yang tertabrak karena kesalahannya. Tak terasa air matanya menetes. Entah sudah keberapa kalinya air matanya keluar sejak kemarin.
"Aku mencintaimu, Hinata. Sangat" lirih Sasuke mengecup bibir Hinata. Namun sangat disayangkan Hinata tidak mendengar pernyataan cinta dari Sasuke karena Hinata sudah tertidur pulas.



































TBC

My Little Baby (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang