Chapter 30

4.4K 328 37
                                    

Duk Duk Duk
"KYAAA KELUARKAN AKU" Sakura memukul pintu bagasi mobil dengan kuat.

"Cih, berisik sekali" decih Gaara.
"Hn" gumam Itachi dan Shisui bersamaan.

Sesampainya di kantor polisi. Itachi, Shisui, dan Gaara keluar dari mobil. Lalu, Itachi berjalan ke arah bagasi dan membukanya, lalu ia menarik Sakura dengan kasar keluar dari bagasi.
"Lepaskan aku" Sakura memberontak.

Itachi mengacuhkannya, ia menarik Sakura untuk masuk ke dalam kantor polisi.
"Lepas" Sakura semakin memberontak.

Itachi yang kesal langsung menarik surai Sakura.
"Diam atau nyawamu berakhir" ancam Itachi membuat Sakura terdiam.

Namun, hal itu tak bertahan karena Sakura kembali memberontak.
"HAHAHAHA KALIAN SEMUA GILA" teriaknya kuat.
"Shisui, panggipkan Asuma" perintah Itachi mengeratkan pegangannya pada Sakura dan dibantu Gaara.
"Hn" Shisui pun segera pergi memanggil Asuma.

Beberapa menit kemudian, Asuma dan Shisui datang.
"Ada apa, Itachi-sama?" Tanya Asuma sambil melihat Sakura yang memberontak dan terus tertawa.
"Aku ingin kau menghukumnya seberat-beratnya" ucap Itachi dingin.
"Tunggu, apa masalahnya?" Asuma menatap Itachi.
"Jalang ini menabrak adik iparku hingga nyawanya hampir melayang, aku tidak mau tahu, urus dia" jelas Itachi.
"Tapi, sepertinya dia gila" Asuma melihat Sakura yang tertawa.
"Hn" gumam Itachi.
"Sepertinya dia harus dibawa ke rumah sakit jiwa" jelas Asuma.
"Aku tidak peduli, siksa dia. Buat dia merasakan sakit yang dialami adik iparku. Jika kau tidak melakukannya, kau tahu apa yang terjadi" Itachi mendorong Sakura dengan kuat hingga Sakura tersungkur.

Asuma langsung berjongkok dan memborgol tangan Sakura.
"Baiklah, Itachi-sama" angguk Asuma.
"Masalah uang, akan ku kirim secepatnya" setelah mengatakan itu, Itachi, Gaara, dan Shisui pergi meninggalkan kantor polisi.
"Ternyata Uchiha memang kejam" sindir Gaara.
"Hn" Itachi dan Shisui menyeringai puas.
.
.
.
Mebuki sadar saat malam telah tiba.
"Uugghh" lenguhnya membuka mata.

Ia berusaha mendudukkan dirinya, tangannya mengusap tengkuknya yang masih terasa sakit. Tak lama kemudian, bola matanya membulat sambil mencari keberadaan Sakura.
"Sakura" panggilnya khawatir.

Ia berdiri dengan susah payah, berjalan keluar kamar Sakura, mengelilingi setiap sudut rumahnya dengan rasa khawatir yang membuncah.
"SAKURA, DIMANA KAU, NAK?" teriaknya kuat.

Ia berlari keluar mansion, langit sudah gelap, air matanya mengalir membasahi pipi dan jatuh menyentuh tanah, tubuhnya bergetar hebat, amarahnya memuncak.
"KAU AKAN MEMBAYAR SEMUANYA, UCHIHA" teriaknya kuat.
.
.
.
Malam ini Ken datang ke rumah sakit, terlihat jika Ken sedang menangis minta digendong Hinata.
"Ken, mama belum bisa menggendong Ken" ucap Hinata sedih saat melihat Ken yang terus menangis.
"Sebaiknya kami kembali saja" ucap Mikoto sambil berusah menenangkan Ken.
"K-Kaa-san, b-baringkan saja Ken di sampingku" ucap Hinata.
"Apa kau yakin?" Tanya Mikoto.
"Y-yakin Kaa-san" senyum Hinata.
"Tidak" tolak Sasuke yang sedari tadi memperhatikan mereka dari sofa.
"T-tidak apa, S-Sasuke-kun" ucap Hinata.
"Dia lasak" ucap Sasuke.
"Sudahlah, hanya sebentar sampai Ken tertidur" Mikoto membaringkan Ken di samping Hinata.

Baru saja berbaring, Ken langsung berhenti menangis dan memeluk Hinata.

Mikoto dan Hinata tersenyum melihat Ken. Berbeda dengan Sasuke yang mendengus kesal.

Tangan kanan Hinata menelusup ke belakang leher Ken sebagai bantal Ken, tangan kirinya mengelus surai raven Ken.
"Tidurlah" bisik Hinata tersenyum lembut menatap Ken.

Tangannya tak henti mengelus surai raven Ken. Tak lama kemudian, Ken mulai terlelap dalam pelukan Hinata, begitu pun Hinata yang mulai terlelap.

Sasuke mendekati tempat tidur Hinata, ia menggendong Ken dengan perlahan agar Ken dan Hinata tidak terganggu, lalu ia memberikan Ken pada Mikoto.
"Kaa-san pulanglah" ucap Sasuke.
"Kau mengusirku?" Tanya Mikoto menyipit menatap Sasuke.
"Tidak, ini sudah malam" jelas Sasuke.
"Ya, ya, ya" ucap Mikoto malas.

My Little Baby (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang