Di kediaman Haruno, Mebuki dan Sakura duduk di sofa. Mereka terlihat sangat marah dengan kejadian di sekolah.
Kemudian Mebuki mengambil handphonenya dari dalam tasnya dan lalu ia mencari kontak Sasori dan menghubunginya.
'Halo, Haruno-sama'
"Sasori-kun, aku ingin kau melakukan sesuatu untukku"
'Ha'i, apa itu Haruno-sama?'
"Singkirkan Hyuga Hinata, Sai, dan beri pelajaran pada Uchiha"
'Ha'i, Haruno-sama'Setelah selesai menelepon Sasori, Mebuki tersenyum sinis memandang Sakura yang juga tersenyum.
Seharusnya mereka sudah tahu kalau Uchiha tidak akan pernah bisa jatuh, dan Hyuga Hinata tidak akan bisa disentuh oleh orang-orang jahat seperti mereka.
.
.
.
Hinata duduk di atas di lantai beralaskan karpet berbulu domba, ia tengah menemani Ken bermain dengan mainannya.Kedua tangan Ken memaju mundurkan mobilannya, lalu salah satu mobilannya ia ulurkan pada Hinata.
"Ma.... Ma.... bumbum" ucap Krn menatap Hinata. Hinata tersenyum dan mengambil mobilan Ken dan ikut memainkannya bersama Ken.Selang beberapa menit mereka bermain, Hinata yang merasa haus meletakkan mobilan itu.
"Ken, Kaa-chan minum dulu ke dapur ya. Ken, jangan kemana-mana" setelah menagatakan itu, Hinata pergi dan tak lupa menutup pintu kamarnya.Ken menatap pintu kamar yang tertupn dengan pandangan polos, lalu ia kembali sibuk dengan mainanya.
Beberapa saat kemudian, Ken berdiri dan berjalan menaiki tempat tidur. Ia mengambil boneka panda yang terletak di tengah tempat tidur.
Di dapur, Hinata sedang menenggak air putih. Setelah rasa hausnya hilang, ia pergi meninggalkan dapur.
Saat sudah di lantai dua, ia melihat Mikoto yang baru saja keluar dari kamarnya.
"Hinata-chan, dimana Ken?" Tanya Mikoto.
"Ken ada di Ka-
"HUAAAA hiks hiks HUAAA" tangis Ken keras membuat Mikoto dan Hinata berlari ke kamar Hinata.Mikoto membuka pintu kamar Hinata dan mereka berdua terkejut melihat Ken yang terbaring di atas lantai dengan boneka panda yang tergeletak di sampingnya.
"KEN" teriak mereka berdua khawatir.Mikoto dan Hinata langsung menghampiri Ken. Hinata dengan sigap menggendong Ken yang masih menangis keras, pipi kanannya ia tempelkan pada pipi kiri Ken, salah satu tangannya mengusap-usap tubuh Ken.
"Sstt... Cup, cup, cup, Ken maafkan Kaa-chan meninggalkanmu terlalu lama" ucap Hinata lirih dengan mata berkaca-kaca.Mikoto mencari minyak kayu putih di laci Hinata, setelah ia menemukannya, ia menyuruh Hinata membaringkan Ken ke atas tempat tidur dan ia pun langsung mengoleskan minyak kayu putih itu pada tubuh Ken.
"Bagaimana dia bisa jatuh?" Tanya Mikoto.
"S-sepertinya Ken naik ke tempat tidur untuk m-mengambil boneka K-Kaa-san" ucap Hinata melihat boneka panda tergeletak di lantai.
"Itu bahaya" ucap Mikoto.
"M-maaf Kaa-san" ucap Hinata menyesal.
"Sudah, tidak apa" Mikoto tersenyum memandang Hinata.
.
.
.
Langit hitam berhias bintang dan bulan membuat langit semakin indah. Ramainya jalan Konoha tetap ramai, kendaraan berlalu-lalang, bahkan pejalan kaki pun masih ada.Sai berjalan di trotoar kota Konoha dengan memakai kaos hitam dan celana jeans, telinganya iya pasang earphone, tangan kananya menenteng sekantong plastik belanjaan. Ia baru saja membeli beberapa cemilan dari minimarket yang berjarak 30 meter dari apartemannya.
"Huh~ dingin sekali, harusnya aku pakai jacket" ucapnya mengusap lengan kanannya.Sai berbelok ke kanan, sebentar lagi ia sampai ke apartemannya. Namun, tiga orang pria menghadangnya.
"Permisi Tuan, aku ingin lewat" ucap Sai melewati ketiga pria itu.
"Cih, hey, kau yang bernama Sai?" Tanya salah satu pria yang berambut merah dan membuat Sai berhenti dan berbalik.
"Uhm, ya" jawab Sai.Pria berambut merah itu melihat ke arah keduan temannya dan memberi kode untuk langsung menghajar Sai.
Ketiga pria itu berlari ke arah Sai, tapi Sai tetap santai dan memasang senyum palsunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Little Baby (Tahap Revisi)
Ficção GeralHyuga Hinata gadis berusia 17 tahun yang saat ini duduk di bangku SMA kelas XII di KHS, sekolah elit yang berada di Konoha. Hinata yang hidup sendiri di sebuah apartemen bobrok lantai dua, tiba-tiba menemukan seorang bayi di dalam kardus yang terlet...