Chapter 38

2.6K 238 13
                                    

"Sasu-kun, a-aku ingin melihat Naruto-kun mencium Gaara-kun dan Sai-kun" ucap Hinata manja pada Sasuke sambil memainkan kancing kemeja Sasuke.
'Tamatlah riwayatku' batin Sasuke miris dengan wajah pucatnya.

Jder
Jguar
Duar
Brak
Bruk

Naruto, Gaara, dan Sai yang mendengar ucapan Hinata langsung pucat pasi.

Sasuke terlihat menghela napas.
' ah nyawaku selamat, ku pikir dia akan menyebut namaku' batin Sasuke lega.

Mikoto, Kushina, Minato, dan Itachi pun terlihat sedang menahan tawa mereka.

Sasuke menatap tajam Naruto, Gaara, dan Sai.
"Cepat lakukan" perintah Sasuke.
"Kau gila? Aku tidak mau" ucap Naruto menolak sambil berdiri.
"Tidak, kalian pikir aku pria gay?" Tolak Gaara berjalan mundur selangkah.
"Aku pria normal" ucap Sai mundur.

Hinata yang melihat Naruto, Gaara, dan Sai menolak langsung menangis meraung.
"Huaaaa hiks.... mereka tidak mau melakukannya hiks.... Sasu-kun, mereka tidak menurutiku hiks" tangis Hinata menunjuk ketiga pria yang menjadi bahan idamnya.
"Tenang sayang, jika mereka menolaknya, akan ku buat mereka melakukannya dengan cara apa pun" ucap Sasuke mengelus surai indigo Hinata.

Naruto, Gaara, dan Sai langsung bergidik ngeri.
"Hinata-chan, kumohon jangan seperti ini, akan ku lakukan apa pun asal tidak mencium si panda dan si mayat ini" ucap Naruto memelas.
"Brengsek kau rubah bodoh" ucap Gaara.
"Lakukan apa yang diinginkan Hianta atau Kaa-san akan menghajar kalian" ucap Kushina sudah siap dengan untuk menghajar ketiga pria itu.
"Tou-san, tolong aku" ucap Naruto menatap Minato.
"Maaf Naruto, aku tidak bisa" ucap Minato menahan tawa.
"Hime, beri hukuman yang lain saja" ucap Gaara.
"Tidak, aku tidak mau, adik bayi inginnya itu" ucap Hinata marah.
"Lakukan atau kalian tahu akibatnya" ucap Sasuke dengan wajah serius.
"OH SHIT, KAMI-SAMA, KU MOHON TOLONG HAMBAMU INI" teriak Naruto menari surai pirangnya frustasi.
"Menjijikkan" gumam Gaara.
"Gaara" ucap Naruto melihat Gaara.
"Hn" gumam Gaara dan menatap Naruto dengan malas.

Naruto pun melangkahkan kakinya mendekati Gaara, lalu ia memegang kedua bahu Gaara dengan kepala tertunduk.

Hinata menarik lengan kemeja Sasuke dan membuat Sasuke menoleh padanya.
"Videokan mereka" bisik Hinata.

Sasuke pun segera mengambil handphone dan memvideokan mereka.

Naruto mengangkat wajahnya menatap Gaara dengan sendu dan membuat Gaara menatap heran.
"Gaara, aku minta maaf dan semoga kita tenang di surga" ucap Naruto dan dengan gerakan cepat ia langsung mencium pipi Gaara.

Gaara yang sadar langsung mendorong Naruto hingga jatuh dan segera mengusap pipinya yang terkena bibir Naruto dengan dasinya.
"Hahahahaha" meledak sudah tawa semua orang yang ada di ruangan itu.

Naruto kembali berdiri sambil mengusap bibirnya kasar. Lalu, ia berjalan mendekati Sai.

Sai yang tahu langsung berjalan mundur dan berbalik untuk keluar dari ruang rawat Hinata.

Namun, sebelum itu terjadi, Kushina dan Mikoto langsung menangkap Sai.
"Ba-san, kumohon lepaskan aku, aku tidak mau kesucianku hilang" ucap Sai takut melihat Naruto yang berjalan mendekat.
"Kau bukan anak perempuan bodoh, jadi kesucianmu tidak akan hilang hahahha" tawa Kushina.

Naruto berjalan pelan dengan tangan terulur ke depan, wajahnya memasang senyum menyeramkan.
"Datanglah padaku sayang" ucap Naruto.

Sai melihat tingkah Naruto semakin memberontak dengan tatapan horor.
"B-Ba-san, kumohon.... Menjauh kau Naruto- Kaki Sai berusaha menendang Naruto -kumohon lepaskan aku Ba-san" pinta Sai ketakutan.
"Aku datang" ucap Naruto menangkup pipi Sai.
"Hu... Hua... HUAAAAAA PERSETAN KAU NARUTO" teriak Sai saat Naruto menciumnya.
"Hoeeeekkk" Naruto berakting muntah.
"MATI SAJA KAU NARUTO BRENGSEK" teriak Sai mengusap wajahnya setelah Kushina dan Mikoto melepaskannya sambil tertawa terbahak-bahak.

My Little Baby (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang