Chapter 26

4.1K 316 16
                                    

Hinata membuka matanya dengan susah payah karena bengkak, ia menggeliat kecil, ia merasakan rasa hangat pada tubuhnya dan terasa berat.
"Hai" ucap Sasuke yang memperhatikan Hinata.
"S-S-Sasuke-kun" ucap Hinata merona.

Sasuke melepaskan pelukannya dari Hinata agar Hinata bisa bergerak bebas.
"Sudah baikan?" Tanya Sasuke.
"Hum" angguk Hinata.
"Baguslah, sebaiknya kau makan malam" Sasuke mendudukkan dirinya.
"Makan malam?" Tanya Hinata dan melihat jam dinding, matanya membulat terkejut.
"P-pukul 19:00" lirih Hinata.
"Hn, mandilah, ku tunggu di dapur" Sasuke mencium kening Hinata, lalu menuruni tempat tidur dan berjalan keluar kamar.
"H-ha'i" Hinata merona, lalu ia bergegas untuk mandi.

Setelah Hinata selesai mandi, ia langsung turun ke dapur dan mendapati Sasuke duduk sendiri di kursi, di atas meja sudah ada segelas air putih, sepiring nasi, ayam goreng, dan sayur brokoli.

Hinata duduk di kursi samping Sasuke.
"D-dimana yang lain, S-Sasuke-kun?" Tanya Hinata.
"Di kamar, kami sudah makan" jawab Sasuke.

Hinata menarik piring agar lebih dekat dengannya, tapi Sasuke malah menarik piring itu kehadapannya.
"Eh?" Hinata menoleh ke arah Sasuke.

Sasuke menyendokkan sesendok nasi beserta lauk, lalu mengarahkannya pada Hinata.
"Eh?" Lagi Hinata terkejut.
"Buka mulutmu" ucap Sasuke.
"A-aku bisa makan sendiri, S-Sasuke-kun" ucap Hinata merona.
"Tidak, aku yang menyuapimu, buka mulutmu" perintah Sasuke dan Hinata pun segera membuka mulutnya dan melahap nasi yang disiapkan Sasuke, lalu Sasuke menyendokkan sayur brokoli pada Hinata.

Setelah selesai makan, Sasuke dan Hinata kembali ke kamar, mereka berdua duduk bersender di tempat tidur.
"Hinata, mulai besok kau akan home schooling" ucap Sasuke yang memangku laptopnya.

Mendengar kata home schooling, Hinata kembali teringat dengan kejadian sekolah hari ini, ia menundukkan kepalanya.
"H-ha'i" lirih Hinata.
"Aku akan mencarikan guru private untukmu" Sasuke mengelus puncak kepala Hinata.
"Ha'i, arigatou S-Sasuke-kun" Hinata menoleh dan tersenyum lembut pada Sasuke dan membuat jantung Sasuke berdetak cepat.
"Hn" Sasuke mengalihkan pandangannya pada laptopnya.

Hinata melihat Sasuke yang fokus pada laptopnya, sesekali juga ia akan melihat layar laptop Sasuke yang menampilkan deretan kata, angka, kolom, dan grafik yang membuatnya pusing sendiri.
"A-apa S-Sasuke-kun tidak lelah dengan p-pekerjaan kantor?" Tanya Hinata.
"Tentu saja lelah" ucap Sasuke tanpa melihat Hinata.
"Hum" Hinata mengangguk.

Selang beberapa menit, Sasuke menyenderkan kepalanya pada senderan tempat tidur, ia memejamkan matanya, lalu jari telunjuk dan ibu jarinya menekan pelan matanya dan hal itu tak luput dari amethyst Hinata.

Hinata berlutut di atas tempat tidur, lalu menepuk bahu Sasuke dan membuat Sasuke menoleh padanya.
"Hn" gumam Sasuke.
"B-boleh a-aku memijat, S-Sasuke-kun?" Tanya Hinata lirih.
"Hn" Sasuke meletakkan laptopnya ke atas meja.

Hinata bersender pada senderan tempat tidur, tangannya ia rentangkan ke arah Sasuke.
"Kemarilah, S-Sasuke-kun" ucap Hinata.

Sasuke segera duduk di depan Hinata dan bersender pada Hinata dengan kepalanya diletakkan di dada Hinata.

Hinata mulai memijat kening Sasuke dan sisi kiri dan kanan kepala Sasuke dengan lembut. Sasuke memejamkan matanya merasakan lembutnya pijatan Hinata.

Selang beberapa menit, kedua tangan Sasuke memegang kedua tangan Hinata dan sontak pijatan Hinata terhenti.

Onyx menatap dalam amethyst, tangan Sasuke menelusup ke tengkuk Hinata, menariknya dengan perlahan untuk mendekati wajahnya, kemudia ia memagut bibir Hinata dengan lembut. Dirasa butuh oksigen, Sasuke melepaskan pagutannya, mereka terlihat tersengal-sengal.

My Little Baby (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang