Hinata sedang menemani Ken tidur siang di kamarnya. Ia menepuk-nepuk punggung kecil Ken dengan pelan.
Setelah dipastikan kalau Ken benar-benar sudah tidur, Hinata beranjak dengan hati-hati dari tempat tidur Ken agar Ken tidak terbangun.
Setelah berhasil turun dari tempat tidur, Hinata segera pergi dari kamar Ken. Ia menuruni tangga sambil mengelus perutnya yang mulai membuncit.
Usia kandungan Hinata saat ini memasuki bulan keempat, tubuhnya pun menjadi gampang lelah, emosinya tidak stabil, terutama jika Sasuke tidak menuruti kemauannya.
Hinata melangkahkan kakinya menuju halaman mansion.
"Hinata-chan, kau mau kemana?" Tanya Mikoto yang sedang menggeser pot bunga.
"Ah, Kaa-san, aku ingin berjalan-jalan di dekat sini" ucap Hinata melihat Hinata.
"Bersama Shizuka saja" ucap Mikoto.
"Tidak perlu, Kaa-san" tolak Hinata.
"Ya sudah, jangan lama-lama, kalau lelah langsung istirahat" peringat Mikoto.
"Ha'i, Kaa-san" angguk Hinata dan ia pun pergi keluar mansion dan tersenyum pada penjaga yang menyapanya di gerbang.Hinata berjalan santai sambil melihat sekelilingnya. Cuaca siang ini tidak begitu panas, jadi ia tidak takut jika gaun yang ia pakai akan basah oleh keringat.
Amethystnya melirik ke taman bermain di dekat mansion, ia tersenyum saat beberapa anak sedang bermain dengan ceria dan semangat. Tangannya pun mulai mengelus perutnya sambil tersenyum.
"Kaa-san menyayangimu" ucap Hinata menatap perutnya yang ia elus.Ia melangkahkan kakinya memasuki taman dan menduduki bangku yang ada di bawah pohon. Ia terus memperhatikan anak-anak yang sedang bermain itu.
Salah satu anak perempuan bermata biru dengan surai hitam melihat Hinata, lalu berbisik pada temannya yang lain. Temannya pun terlihat setuju dengan yang dibisikkan gadis itu. Lalu, mereka pun menemui temannya yang lain dan mereka menyetujuinya. Lalu, mereka berbondong-bondong menghampiri Hianta.
Hinata yang dihampiri oleh sekumpulan anak kecil itu merasa senang.
"Hai, Ba-chan" sapa anak-anak itu riang.
"Hai juga semuanya" sapa Hinata tersenyum lembut.
"Ne, Ba-chan, apa yang Ba-chan lakukan disini?" Tanya salah satu anak laki-laki berambut coklat dengan mata hitam.
"Ba-chan sedang melihat kalian bermain" ucap Hinata tetap menampilkan senyum manisnya dan membuat anak-anak itu ikut tersenyum lebar.
"Ba-chan, Ba-chan sangat cantik" ucap seorang anak perempuan berambut merah dengan mata hitam.
"Terima kasih sayang, kalian juga cantik dan tampan. Siapa nama kalian?" ucap Hinata.
"Namaku Ryosuke, Ba-chan"
"Aku Hana, Ba-chan"
"Aku Yuki, Ba-chan"
"Namaku Tsuki"
"Yachi, Ba-chan. Nama Ba-chan siapa?" Tanya Yachi.
"Nama Ba-chan, Hinata sayang" ucap Hinata tersenyum.
"Salam kenal Hinata Ba-chan" ucap anak-anak itu serentak.
"Hihihi salam kenal sayang" ucap Hinata terkekeh.
"Ne, Ba-chan, kenapa perut Hinata Ba-chan besar?" Tanya Tsuki.
"Perut Mama Yachi juga seperti itu, kata mama ada adik di dalam" ucap Yachi menunjuk perut Hinata.
"Apa benar, Ba-chan?" Tanya Tsuki.
"Wah, Yachi pintar. Iya, di dalam ada adik bayi" ucap Hinata.
"Adik bayi pasti akan lucu" ucap Ryosuke.
"Iya, adik bayi akan lucu seperti kalian" ucap Hinata mengelus surai mereka satu persatu.
.
.
.
Mobil Sasuke, Naruto, Gaara, dan Sai memasuki halaman Mansion Uchiha. lalu, mereka keluar dari dalam mobil dengan kompak.
"Apa yang kalian lakukan disini?" Tanya Sasuke dingin.
"Aku ingin melihat Hinata-chan dan Ken" ucap Naruto enteng.
"Hn" gumam Gaara dan Sai.
"Kalian gila" ucap Sasuke masuk ke dalam mansion diikuti oleh Naruto, Gaara, dan Sai.Mikoto dan Ken baru saja menuruni tangga dan melihat Sasuke,Naruto, Gaara, dan Sai sudah duduk rapi di sofa.
"Wah, ada apa datang kemari?" Tanya Mikoto ikut bergabung.
"Hanya ingin melihat keadaan Hinata-chan dan Ken, Ba-san" ucap Naruto nyengir.
"Parasit" cibir Sasuke.
"Hai anak tampan" sapa Naruto.
"Hai Naluto Ji-chan" sapa Ken melambaikan tangannya pada Naruto.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Little Baby (Tahap Revisi)
Fiksi UmumHyuga Hinata gadis berusia 17 tahun yang saat ini duduk di bangku SMA kelas XII di KHS, sekolah elit yang berada di Konoha. Hinata yang hidup sendiri di sebuah apartemen bobrok lantai dua, tiba-tiba menemukan seorang bayi di dalam kardus yang terlet...