Chapter 41

2.4K 208 22
                                    

Gaara yang melihat Hinata sedikit memundurkan tubuhnya ke arah Naruto yang ia belakangi.
"Sepertinya kau dalam bahaya, rubah" bisik Gaara menyeringai, membuat tubuh Naruto menegang seketika.

Naruto melirik Hinata yang masih melihatnya, lalu ia melambai pada Hinata.
"Ahahaha sepertinya aku harus kembali ke kantor, ada pekerjaan yang aku lupakan" ucap Naruto tertawa paksa.
"Naruto-kun, jadi kucing ya" ucap Hinata melepaskan pelukannya dari Gaara dan langsung duduk di samping Naruto.
"Aku harus pergi hahaha" ucap Naruto tertawa dengan wajah pucat.
"Tidak, Naru-kun tidak b-boleh pergi" ucap Hinata dengan mata berkaca-kaca.
"M-maaf H-Hinata-chan" ucap Naruto menggeser tubuhnya.

Hinata yang melihat Naruto mundur, langsung melihat Sasuke yang juga melihatnya.
"Hiks S-Sasu-kun, N-Naruto-kun t-tidak mau jika jadi kucing hiks huaaaa" adu Hinata menangis pada Sasuke.
"Dobe, turuti atau kau ku bunuh sekarang" ucap Sasuke dingin.
"Hn, mayatmu akan ku potong-potong" ucap Gaara.
"Sepertinya potongan tubuhmu sangat enak untuk para burung predator" ucap Sai tersenyum palsu hingga matanya tertutup.

Glek

Naruto menelan ludah susah payah mendengar ucapan tiga pria itu. Lalu ia melihat ke arah Hinata yang masih menatapnya dengan pandangan berharap.
"J-jangan m-menatapku seperti itu, H-Hinata-chan" ucap Naruto gugup.
"Naru harus jadi kucing" perintah Hinata.
"Ada apa ini?" Tanya Mikoto yang baru datang dari halaman belakang bersama Ken.
"Kaa-san, Naru tidak m-mau jadi kucing" ucap Hinata menunduk sambil mengelus perutnya.
"Na-ru-to" ucap Mikoto mendekat ke arah Naruto dengan memasang wajah seramnya.
"H-ha'i, Ba-san" ucap Naruto tegas, namun gugup, lalu ia mengambil handphonenya dari saku celananya, lalu ia menghubungi anak buahnya untuk membelikan kostum kucing.

Hinata yang melihat Naruto mennyuruh anak buahnya membeli kostum kucing, langsung berdiri dan berjalan melompat-lompat ke arah Sasuke.
"Hinata, jangan lompat-lompat, nanti jatuh" ucap Sasuke.

Bruk

Hinata langsung duduk memeluk Sasuke dengan erat dan di balas oleh Sasuke.
"Loli" ucap Hinata.
"Apa?" Tanya Sasuke.
"Aku mau Naru jadi loli kucing betina" ucap Hinata.

Naruto membulatkan matanya, sedangkan semua yang ada di ruang tamu itu tertawa terbahak-bahak.
"Hinata-chan-
"HARUS" teriak Hinata.
"B-baiklah" Naruto pun kembali menghubungi anak buahnya.

Beberapa saat kemudian, anak buah Naruto datang membawa dua buah paper bag berukuran sedang ke ruang tamu Uchiha.
"Ini pesanan Naruto-sama" ucap pria itu.
"Terima kasih" ucap Naruto.

Anak buahnya pun membungkuk hormat, lalu berlalu pergi.

Naruto mengambil paper bag itu, lalu melihat isinya, kemudian melihat Hinata yang menatapnya penuh binar bahagia.
"Silahkan ke kamar mandi itu" ucap Hinata menunjuk kamar mandi di dekat dapur.
"B-baiklah" ucap Naruto berdiri sambil membawa paper bagnya.

Tap
Tap
Tap
Tap
Tak
Tuk
Tak
Tuk

Suara langah kaki pria berbalut sepatu kerja dan suara langkah kaki seorang wanita berbalut sepatu high heels hitam.

Sepasang manusia itu berlari di teras Mansion Uchiha, lalu masuk ke dalam ruang tamu.
"TUNGGU" teriak mereka berdua membuat semua yang ada di ruang tamu itu menoleh, begitu juga dengan Naruto yang memegang handle pintu kamar mandi.
"Hah.... hah.... Apa Naruto s-sudah berubah menjadi hah.... kucing?" Tanya wanita itu yang tak lain adalah Kushina dan suaminya Minato.
"Belum, Kushi-chan" ucap Mikoto.
"Ah, syukurlah" lega Kushina mengeluarkan tali kamera yang menggantung di lehernya.
"Silahkan duduk" ucap Mikoto.

Kushina dan Minato pun segera duduk di sofa.

Naruto terkejut bukan main saat kedua orang tuanya turut datang untuk melihatnya mengcosplay seekor kucing.
'APA SALAHKU KAMI-SAMA' batin Naruto teriak frustasi.

My Little Baby (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang