Chapter 48

1.5K 144 8
                                    

1 bulan kemudian.

Di sebuah ruangan, terlihat Sasuke sedang menandatangani beberapa dokumen penting. Ia terlihat serius hingga akhirnya, onyxnya melirik arloji yang melekat pada tangan kirinya.
"Apa mereka sudah makan siang?" Gumamnya kala ia melihat jam sudah menunjukkan pukul 12.00.

Tok tok tok

"Masuk" ucapnya melirik pintu sekilas.

Cklek

Pintu itu dibuka dan terlihatlah istrinya yang mengenakan gaun berwarna peace sebatas lutut sambil menggendong bayinya, lalu ia beralih melihat tangan kiri istrinya yang tengah membawa rantang berukuran sedang, dan ia juga melihat Ken yang ikut.
"Papa" ucap Ken semangat.
"Hai, jagoan" sapa Sasuke tersenyum tipis.
"Sasu-kun, sudah makan siang?" Tanya Hinata.
"Belum, kalian bagaimana?" Tanya Sasuke balik sambil berdiri dan berjalan ke arah sofa.
"Kami sudah" Hinata meletakkan rantang itu di atas meja, lalu berjalan memasuki kamar yang ada di dalam ruangan Sasuke dan meletakkan bayinya di tengah, tidak lupa ia juga membuat bantal di kanan kiri bayinya, lalu ia kembali pada Sasuke.

Hinata membuka rantang itu satu persatu dan diletakkan di atas meja.
"Makanlah Sasu-kun" ucap Hinata.
"Hn" gumam Sasuke.
"Mama, Ken mau susu" ucap Ken yang duduk di samping Sasuke.
"Seben- ahk... tertinggal di mobil, sebentar mama ambilkan" baru saja akan berdiri, Sasuke memegang tangan Hinata.
"Biar ku suruh supir yang membawanya" ucap Sasuke dan segera menghubungi supir Hinata.

Tak beberapa lama, susu yang dinanti pun tiba. Hinata pun segera membuat susu untuk Ken ke dalam dotnya.
"Ini" Hinata memberikan dot susu itu pada Ken.
"Aliato Mama" ucap Ken menerima dotnya dan segera melahap susu itu sambil bersandar pada Sasuke.

Hinata terkekeh melihat Ken yang begitu lahap dengan meminum susunya, lalu ia segera membereskan rantang-rantang yang telah kandas dimakan Sasuke. Kemudian, ia berjalan ke belakang Sasuke dan memijat pundak Sasuke dengan sedikit kuat dan lembut.

Sasuke lantas bersender pada senderan sofa dan sedikit merilekskan tubuhnya. Ia memejamkan mata kala sentuhan Hinata membuatnya jauh lebih baik.
"Sudah jauh lebih baik, Sasu-kun?" Tanya Hinata tetap memijat pundak Sasuke, lalu beralih memijat keningnya.
"Hn.... Tubuhku jauh lebih ringan sekarang" ucap Sasuke sedikit tersenyum.

Ooeeek....

Suara tangisan Keiko membuat Hinata berhenti memijat Sasuke dan pergi meninggalkannya untuk melihat Keiko di kamar.
"Oohh, anak mama sudah bangun, ya?" Tanya Hinata lembut sambil menggendong Keiko bayinya. Keiko yang sudah berada diperlukan ibunya pun berhenti menangis.

Hinata berjalan keluar kamar dan duduk di samping Sasuke.
"Hai, Papa" ucap Hinata menggerakkan tangan mungil Keiko untuk melambai pada Sasuke.
"Hai, sayang. Bagaiman tidur putri, Papa?" Tanya Sasuke menggendong Keiko dengan hati-hati.

Tangan mungil Keiko terangkat memegang kemeja biru dongker Sasuke, lalu ia tepuk dengan sangat pelan sambil membuka mulutnya seperti tertawa meski tidak terdengar suara apa pun.
"Ada apa, hm?" Tanya Sasuke memegang pipi bulat dan merah Keiko dengan ibu jari dan telunjuknya, lalu ia mendekatkan wajahnya pada Keiko dan mencium hidung dan bibir mungil putrinya.

Ken yang bersender pada Sasuke langsung berdiri di atas sofa melihat Keiko, bahkan dotnya ia jatuhkan begitu saja di sofa.
"Hai, adik bayi" sapa Ken dari atas kepala Keiko, membuat Keiko melirikkan matanya ke atas.
"Ah, Ken jangan melihat dari sana. Sini, dari semping mama saja, nanti mata adik Ken jadi sakit" ucap Hinata menggendong Ken dan meletakkannya di sampingnya dengan tetap berdiri menghadap Keiko.
.
.
.
Sore ini, Hinata tengah mengganti seprei di kamarnya menjadi warna biru dongker. Setelah itu, ia keluar rumah untuk menyiram tanamannya.
"Hinata" panggil seorang wanita, membuat Hinata sedikit kaget, ia pun langsung berbalik.
"Ah, Karin-san, ada apa?" Tanya Hinata lembut, lalu mematikan keran air dan kembali melihat Karin.
"Aku hanya ingin.... berkunjung" ucap Karin.
"Kalau begitu, mari masuk. Tidak baik jika kita berbicara di luar sambil berdiri" Hinata dan Karin pun segera masuk ke dalam rumah dan menduduki sofa yang ada di ruang tamu.

My Little Baby (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang