Hari menjelang sore, saatnya Hinata dan Sasuke pergi ke aparteman Gaara untuk mengambil barang-barang Hinata.
Mikoto menggendong Ken menuruni tangga, ia berjalan keluar menghampiri Sasuke dan Hinata yang akan pergi.
"Mama, Ken mau mama" Ken mengulurkan tangannya pada Hinata. Hinata pun mengambil alih gendongan Ken.Saat sudah digendongan Hinata, Ken langsung menyamankan dirinya pada tubuh Hinata, kedua tangan kecilnya memeluk bahu Hinata, lalu menepuknya pelan.
"Hihihi, Ken semakin manja" ucap Hinata terkikik pelan mengusap punggung Ken.
"Huh~ ayo" dengus Sasuke kesal melihat Ken yang begitu lengket dengan Hinata.
"Ken, mama pergi sebentar, Ken sama nenek dulu" ucap Hinata melihat Ken, lalu memberinya pada Mikoto.
"Mama tidak akan lama, Ken" ucap Mikoto saat melihat mata Ken berkaca-kaca.
"Sampai jumpa, sayang" Hinata mengecup pipi gembok Ken, lalu masuk ke mobil.Di perjalanan, Sasuke dan Hinata hanya diam seribu bahasa, tidak ada yang berani membuka mulut mereka.
Hinata sibuk menunduk memainkan jarinya, sedangkan Sasuke fokus menyetir.
"Ke arah mana?" Tanya Sasuke dingin, Hinata langsung melihat Sasuke dan melihat jalan.
"Ke kiri" ucap Hinata dan Sasuke pun langsung belok kiri.
"Aparteman yang berpagar putih itu" lanjut Hinata.
"Hn" gumam Sasuke, lalu ia mengerem mobilnya tepat di depan aparteman Gaara.Mereka berdua keluar dari mobil. Hinata membuka pagar, lalu mereka masuk bersama.
"Gaara-kun" panggil Hinata mengetuk pintu.
"Ya" ucap Gaara dari dalam dan membuka pintu aparteman. Ia terlihat terkejut ketika mendapati Hinata bersama Sasuke.
"G-Gaara-kun, a-aku i-ingin mengambil b-barang-barangku" ucap Hinata menunduk.
"Ada apa?" Tanya Gaara dingin menatap Hinata.
"Aku harus k-kembali" ucap Hinata.
"Masuklah" Gaara mempersilahkan Sasuke dan Hinata masuk.Tanpa meminta izin, Sasuke langsung menduduki sofa yang ada di ruang tamu dan tatapannya tak luput dari Hinata yang masuk ke kamar.
Gaara yang masih berdiri di pintu langsung bergabung duduk bersama Sasuke. Ia menatap Sasuke dengan tajam.
Sasuke hanya bersikap acuh, lalu ia berdiri dan masuk ke kamar, berniat untuk membantu Hinata merapikan barang-barangnya.
Di dalam kamar, Sasuke melihat Hinata berjongkok di depan lemari kecil memasukkan pakaiannya ke dalam tas, ia mendekati Hinata dan ikut berjongkok, tangannya terulur untuk membantu Hinata.
"Jangan menyentuh apa pun" ucap Hinata dan Sasuke pun langsung berhenti.
"Aku hanya membantu" ucap Sasuke mengambil pakaian Hinata sambil melihat Hinata dan sialnya Hinata melihat Sasuke memegang bra Hinata. Wajah Hinata sudah merah padam.
"Kau" ucap Hinata.
"Apa?" Tanya Sasuke mengalihkan pandangannya ke tangannya yang memegang bra, sontak wajahnya langsung merona tipis 'b-besar, cup D' pikir Sasuke dan semakin merona.
"AKU SUDAH BILANG JANGAN SENTUH APA PUN" teriak Hinata merebut branya dan langsung memasukkannya ke dalam tas dengan wajah merona.
"M-maafkan aku Hinata, aku tidak-
"Keluar" ucap Hinata pelan.
"Aku-
"Keluar"
"Maa
"KELUAR" teriak Hinata lagi dan Sasuke menatap Hinata ngeri.
"B-baiklah, baiklah" Sasuke keluar dari kamar dengan wajah bodoh merona dan apa itu? Sejak kapan dia menjadi gagap dan seperti orang bodoh?Gaara yang mendengar teriakan Hinata tertawa geli, namun saat ia melihat Sasuke keluar, wajahnya kembali dingin.
"Apa yang kau lakukan padanya?" Tanya Gaara mengintimidasi.
"Hn" gumam Sasuke.
"Cih" Gaara mendecih membuang wajah.Hinata keluar kamar sambil menenteng tasnya dan juga sambil menunduk.
"Kau sudah selesai?" Tanya Sasuke.
"Iya" ucap Hinata.
"Ayo" Sasuke mengambil alih tas yang dipegang Hinata.Gaara berdiri dan mendekati Hinata sambil menatapnya dalam.
"Hinata, kau serius ingin pergi?" Tanya Gaara lembut.
"Maaf Gaara-kun" ucap Hinata sedih.
"Tapi Hinata, kau bisa bertemu mereka setiap saat, walaupun tinggal disini" Gaara berusaha membujuk.
"Aku tidak bisa" lirih Hinata menggeleng.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Little Baby (Tahap Revisi)
BeletrieHyuga Hinata gadis berusia 17 tahun yang saat ini duduk di bangku SMA kelas XII di KHS, sekolah elit yang berada di Konoha. Hinata yang hidup sendiri di sebuah apartemen bobrok lantai dua, tiba-tiba menemukan seorang bayi di dalam kardus yang terlet...