Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[Great Britain. August 31th, 1992.]
𝗠𝗔𝗧𝗔𝗛𝗔𝗥𝗜 𝗠𝗨𝗟𝗔𝗜 memunculkan cahaya dari ufuk timur, memberikan sinarnya yang baru bagi setiap orang untuk memulai hari dengan bersemangat. Tak terlepas bagi seorang gadis yang saat ini tengah bersiap untuk memulai aktifitas di pagi harinya.
Gadis yang semalam menemukan kartu tanda pengenal yang bertuliskan Camellia Evans sebgaai identasnya itu kini tengah bersiap untuk mengenakan pakaian pemberian dari McGonagall. Hanya sebuah sweater kebesaran dan rok selutut yang kata Madam Pomfrrey miliknya kemarin telah dikeringkan. Sarapan dengan bubur yang tak ada rasa dan ditutup dengan ramuan menyehatkan.
Uuuh tak sabarnya ingin ke Diagon Alley, batin Camellia tak sabar.
Saat dirinya selesai bersiap, suara langkah kaki terdengar dari pintu masuk Rumah Sakit Sayap. Camellia menoleh, matanya menangkap Dumbledore, McGonagall dan Snape yang datang menghampirinya.
Camellia bertanya begitu ketiga professor itu berada di dekatnya, "Ada apa, Professor?"
"Ini galeon dari kami untuk membeli perlengkapanmu di Diagon Alley," kata McGonagall sembari memberi sekantung galeon.
Camellia tercengang. "Sungguh, Professor?"
Dumbledore dan McGonagall mengangguk, sedangkan Snape hanya diam dengan wajah datarnya yang khas.
"Wah, terima kasih banyak!" Camellia berkata tulus, ia memilih untuk memeluk Dumbledore dan McGonagall sebagai tanda terima kasih. Saat di hadapan Snape, ia hanya membungkuk hormat.
"Saya pamit dulu, sepertinya Hagrid sudah siap."
Ketiga penyihir yang lebih tua darinya itu menganggukkan kepala. Setelah itu, Camellia mulai menjauh dengan berlari kecil.
"SEKALI LAGI TERIMA KASIH! NANTI AKAN SAYA KEMBALIKAN GALEONNYA SAAT SAYA SUDAH PUNYA UANG! SAMPAI JUMPA LAGI!" teriak Camellia, lalu tubuhnya mulai hilang dari pandangan ketiganya.
[ . . . ]
Setelah bersusah payah selama beberapa menit, Camellia akhirnya sampai di depan gubuk Hagrid dan ia mulai mengetuk pintunya. Lorong Hogwarts terlalu panjang dan membingungkan pada kenyataannya, jadi ia menjadi sedikit kesulitan dalam mencari lokasinya. Namun, dia berhasil karena beruntung berkat peta Hogwarts pemberian dari McGonagall.
"Permisi, Mr. Hagrid," panggil Camellia sembari mengetuk pintu.
Hagrid muncul dari balik pintu. "Oh, selamat pagi!"