35 . The Four Champions

904 179 122
                                        

˖◛⁺⑅ ❁ 🅒🅗🅐🅝🅒🅔 ❁ ⑅⁺◛˖

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

˖◛⁺⑅ ❁ 🅒🅗🅐🅝🅒🅔 ❁ ⑅⁺◛˖

[♥︎][♥︎]

Great Hall begitu penuh, dengan banyak orang yang telah duduk tenang di masing-masing tempat.

"Sekarang, momen yang sudah kalian nantikan." Sebuah suara dari salah satu guru menggema. "Pemilihan pejuang."

Dumbledore adalah orang yang baru saja bersuara. Professor dengan janggut putih panjangnya itu mengulurkan tangan, mengecilkan api obor yang berkobar. Karena itu, ruangan aula menjadi setengah gelap.

Harry terkesima, sedangkan orang di sampingnya, Camellia, mulai bergerak tak nyaman.

Dumbledore berjalan mendekati piala api. Piala api yang sekarang bersinar lebih terang. Lidah apinya yang kebiruan bersinar begitu menyilaukan. Semua memandangnya, dan menunggu. Nyala api di dalam piala mendadak menjadi merah. Lidah api mulai menyembur. Detik berikutnya lidah api meluncur ke atas, melontarkan sepotong perkamen setengah gosong. Seluruh ruangan hening, tak bersuara.

Dumbledore menangkap, dan membacanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dumbledore menangkap, dan membacanya. Ia kemudian berkata, "Pejuang Durmstrang adalah Viktor Krum!"

"Tidak mengejutkan, sih," bisik Ron sembari bertepuk tangan.

Tepuk tangan riuh dan sorak ramai memenuhi aula. Viktor bangkit dengan bangga dan berjalan melewati meja guru menuju ke suatu ruangan.

Piala api kembali menjadi merah. Semuanya hening dan menunggu dengan tak sabar. Perkamen kedua kembali keluar dari sana.

 Perkamen kedua kembali keluar dari sana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
CHANCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang