39 . Grey & Onyx

789 147 87
                                    

˖◛⁺⑅ ❁ 🅒🅗🅐🅝🅒🅔 ❁ ⑅⁺◛˖

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

˖◛⁺⑅ ❁ 🅒🅗🅐🅝🅒🅔 ❁ ⑅⁺◛˖

Bulan demi bulan telah berlalu. Setelah Pesta Dansa Yule pada malam itu, banyak pasangan yang melanjutkan hubungan mereka ke status yang lebih serius, Colin Creevey dan Jessica Steward adalah salah satunya.

Berkat ilmu mencomblangkan tingkat tinggi milik Camellia, mereka akhirnya menjadi sepasang kekasih. Hubungan Camellia dengan Ryuichi juga kini semakin dekat, keduanya sering terlihat berjalan bersama, walau kebanyakan Camellia yang mengintili pemuda Jepang itu. Tetapi setidaknya, Ryuichi tak lagi berjalan ke setiap kelas hanya seorang diri.

"Tugasnya dua hari lagi!"

"Benarkah? Aku tidak tahu."

Camellia melirik sebentar pada dua sahabatnya yang tengah berbincang serius. Setelah itu ia kembali memposisikan tangannya di depan mata, melihat pemandangan menggunakan teleskop yang terbuat dari dua telapak tangannya yang membulat.

"Maksudku, dia tak terlalu suka berbicara." Hermione tertawa kecil. "Dia lebih senang melihatku belajar. Sebenarnya itu sedikit menyebalkan."

"Tapi setidaknya dia lebih baik dari pemuda tak peka itu, kan, Mione?" celetuk Camellia.

Hermione memelototkan matanya dan menyenggol Camellia.

"Siapa?" tanya Harry.

"Tak ada, Rry. Lupakan saja." Camellia mengalihkan pembicaraan dan kembali berfokus pada kegiatannya.

Camellia benar-benar asik sendiri, gadis oranye itu sibuk mencoba berbagai macam gaya hanya untuk melihat pemandangan di depannya. Berjinjit, mencondongkan tubuh, bahkan gaya setengah kayang telah ia lakukan. Orang-orang yang melihat aksi gadis itu sampai lelah, sepertinya mereka akan terus melihat hal itu sampai beberapa tahun ke depan.

"Hei, Potter!" Cedric memanggil dan mendatangi Harry. Matanya tak sengaja melihat Camellia, tak lama sebuah senyum tipis terlihat di bibirnya.

Harry tak menjawab panggilan Cedric, ia malah memilih untuk pergi dari sana secepatnya.

"Potter!"

Setelah beberapa kali mencoba memanggil Harry, Cedric akhirnya bisa berbincang dengannya. Hermione yang tak tahu apa pun hanya memilih untuk diam di tempat.

"Lia, ayo pergi," bisik Hermione.

Camellia tak mendengarnya, ia masih saja sibuk melihat burung-burung yang berterbangan di langit.

Hermione mendengus. "Aku pergi," bisiknya lagi.

Hermione pergi dari sana, meninggalkan Camellia yang tengah sibuk menghitung.

"Satu, dua, tiga, empat, lima ...." Camellia berhenti berhitung, satu alisnya naik. "Tadi ada berapa, sih?! Duh, harus menghitungnya dari awal lagi!"

"Kau sedang apa, Camellia?"

CHANCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang