45 . Almost

362 74 33
                                    

           𝗦𝗘𝗞𝗨𝗠𝗣𝗨𝗟𝗔𝗡 𝗠𝗔𝗡𝗨𝗦𝗜𝗔 bertopeng perak kini terlihat semakin jelas di penglihatan Camellia dan Cedric yang tengah diiikat dan ditarik paksa oleh dua manusia bertopeng perak lain dengan tubuh besar, yang berhasil menangkap m...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

           𝗦𝗘𝗞𝗨𝗠𝗣𝗨𝗟𝗔𝗡 𝗠𝗔𝗡𝗨𝗦𝗜𝗔 bertopeng perak kini terlihat semakin jelas di penglihatan Camellia dan Cedric yang tengah diiikat dan ditarik paksa oleh dua manusia bertopeng perak lain dengan tubuh besar, yang berhasil menangkap mereka di gereja kecil beberapa menit lalu. Seperti yang telah Camellia perkirakan, Voldemort tentu tak akan melepaskan mereka dengan mudah. Apalagi setelah penyihir dengan sebutan Kau-Tahu-Siapa itu melihat bagaimana Camellia dalam wujudnya yang lain dapat melakukan wandless magic, dan gadis Evans itu hanya berharap agar rencana yang telah ia siapkan bersama Cedric dapat berjalan lancar.

"Duh!" Camellia bersuara setelah beberapa kali kakinya tersandung bebatuan akibat tak bisa berjalan dengan benar. "Tidak bisakah kalian membawa kami dengan lebih hati-hati?!" desisnya.

"Kau tak apa?" Cedric berbisik untuk menanyakan kondisi Camellia setelah lama bungkam.

"Diam!"

Camellia menoleh dan mengisyaratkan pemuda itu untuk diam dengan menggelengkan kepalanya.

Ketika Camellia, Cedric dan kedua sosok besar berkerudung itu berada dekat dengan sekumpulan manusia berkerudung lainnya, yang pertama kali dapat gadis oranye itu dengar hanyalah satu suara desisan pelan yang terdengar seperti desis ular. Pada saat sepatu mereka bergesekan dengan dedauan kering dan timbul suara gemerisik itulah yang membuat pemilik suara desisan tadi menoleh.

"Ah, dan inilah." Sosok seperti ular dengan kulit pucat, licin dan celah mata itu bersuara. Dia, Voldemort, yang telah bangkit kembali. "Crabbe dan Goyle, kalian akan berbuat lebih baik kali ini, kan?"

Kedua sosok berkerudung dengan tubuh paling besar yang membawa Camellia dan Cedric membungkuk dengan canggung dan bergumam patuh.

"Ya, Tuan ...."

"Lebih baik, Tuan ...."

Sekumpulan manusia dengan topeng perak itu---para Pelahap Maut bergerak, dan Camellia melihat mata mereka saling memandangnya bingung di balik topeng mereka.

"Tuan, kami ingin mengetahui siapa yang Crabbe dan Goyle bawa kemari ...."

"Benar, Tuan ... siapakah mereka?"

"Kalian pasti penasaran," kata Voldemort, seringai menghiasi mulutnya yang tak berbibir ketika banyak mata di sekeliling tertuju ke arah Harry lalu Camellia. "Harry Potter telah berbaik hati bergabung dengan kita untuk pesta kelahiranku kembali. Dan kita juga kedatangan tamu lain yang tak diundang. Karena itulah kita bisa mengatakan bahwa mereka adalah tamu kehormatanku malam ini."

Semuanya sunyi, tak ada lagi di antara mereka yang berbicara. Kemudian Pelahap Maut di sebelah kanan Wormtail maju, dan bersuara---suara yang Camellia pastikan adalah milik Lucius Malfoy.

"Tuan, kami ingin sekali tahu. Kami memohon Anda menceritakan kepada kami bagaimana Anda berhasil melakukan ... keajaiban ini. Bagaimana ... Anda berhasil kembali kepada kami ...."

CHANCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang