23¹ . Hogwarts Express

1.1K 237 67
                                    

      𝗟𝗜𝗕𝗨𝗥𝗔𝗡 𝗠𝗨𝗦𝗜𝗠 panas benar-benar telah berakhir dan tahun ajaran baru di tahun  1993 akhirnya dimulai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

      𝗟𝗜𝗕𝗨𝗥𝗔𝗡 𝗠𝗨𝗦𝗜𝗠 panas benar-benar telah berakhir dan tahun ajaran baru di tahun  1993 akhirnya dimulai. Murid-murid mulai kembali ke Hogwarts, memulai sekolah dengan tingkat lebih tinggi di sekolah itu.

Langkah pertama yang dilakukan untuk sampai ke Hogwarts adalah dengan menempuh perjalanan menaiki Hogwarts Express dari stasiun King's Cross, London.

Kondisi stasiun sama seperti tahun-tahun sebelumnya, ramai dan hangat dengan lambaian tangan serta ucapan perpisahan yang saling bersahutan di udara.

[ . . . ]

Sesampainya di dalam kereta, Camellia, Harry, Hermione, dan Ron mulai mencari kompartemen kosong untuk mereka tempati selama perjalanan.

"Aku tak bermaksud untuk memperbesar dia. Aku hanya ... hilang kendali." Harry mencoba menjelaskan alasan mengapa ia mengembungkan Bibi Marge kepada Hermione dan Ron di sela-sela mencari kompartemen.

"Brilian!" puji Ron yang membuat Hermione memutar matanya malas.

"Honestly, Ron, itu tak lucu. Harry beruntung tidak dikeluarkan."

"Kurasa aku beruntung karena tidak ditangkap, sebenarnya." Harry berucap dengan nada putus asa.

"Aku masih berpikir itu brilian. Kamu juga berpikir begitu kan, Lia?" tanya Ron.

"Yeah, itu brilian." Camellia menjawab dengan malas.

Hermione membuka salah satu kompartemen yang diisi satu orang asing yang terlihat tengah tertidur. "Terserah kalian. Ayo, tempat yang lain sudah penuh."

"Memangnya cukup untuk kita berempat?" tanya Ron.

"Cukup, jika kalian bertiga duduk bersama," jawab Hermione.

Camellia menjinjitkan kakinya, melihat ke dalam kompartemen. "Hm ... kurasa ini tak akan cukup, ini terlalu sesak. Lebih baik aku mencari kompartemen lain."

Harry menoleh cepat. "Jangan! Lebih baik aku dan Ron yang pergi, atau aku dan kamu yang akan mencari kompartemen lain."

"Tidak, Harry. Kalian di sini saja," kata Camellia. Bahaya jika dementor mendatangi Harry dan tidak ada yang menolongnya. Karena dirinya saja belum mampu untuk menggunakan mantra Patronus.

Harry menggeleng dan menatap Camellia. Tatapannya terlihat sedikit khawatir. "Tidak."

"Hei, tenang. Aku tadi sempat melihat kompartemen Ginny, kalau tidak salah tersisa satu tempat. Aku akan duduk di sana. Boleh, ya?" Camellia mencoba meyakinkan Harry. Ia tersenyum dengan menatap mata sepupunya dalam-dalam, mencoba menyalurkan perasaan bahwa dirinya akan aman walau mereka tidak bersama.

Menghembuskan napasnya sebentar, Harry kemudian mengangguk. "Jika ada sesuatu yang terjadi, panggil aku. Kita akan bertemu saat turun nanti."

Camellia mengangguk, menutup pintu kompartemen dan segera melangkahkan kakinya menuju kompartemen Ginny.

CHANCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang