˖◛⁺⑅ ❁ 🅒🅗🅐🅝🅒🅔 ❁ ⑅⁺◛˖
Hari ini pertandingan Quidditch antara Gryffindor melawan Hufflepuff. Hujan turun sangat deras, disertai angin kencang dan kabut awan yang sangat gelap. Tapi hal itu tak menghentikan semangat para pemain Quidditch untuk meraih juara. Para penonton bersorak riuh dengan tubuh mereka yang dibalut mantel hujan.
Camellia, Hermione, dan Ron duduk di tribun penonton dengan perasaan cemas, tapi masih berusaha untuk terus menyemangati. Cuaca hari ini terlalu beresiko untuk para pemain terutama Harry. Untung saja Hermione sudah memberi mantra pada kacamata Harry agar dapat menolak air, memberikannya lebih banyak kesempatan untuk melihat dengan jelas dalam hujan.
"Ayo, Harry!" seru Hermione dan Ron dengan kompak.
"Mione, apakah seharusnya Harry tak ikut? Cuacanya terlalu menyeramkan," ucap Camellia khawatir. Membayangkan Harry yang terjatuh dari sapu beberapa menit lagi membuatnya merasa tak bersemangat.
Hermione menoleh. "Harry pasti bisa. Aku juga sudah memberikan mantra pada kacamatanya. Ayo, kita harus memberikan semangat padanya."
Itu tak mungkin, Mione. Camellia membatin sendu.
Dengan pasrah Camellia mengangguk. Andai saja ia ikut tim Quidditch, dirinya pasti dapat menolong Harry dari kejadian itu.
Harry dengan sapunya semakin terbang tinggi, sangat tinggi sampai melewati gelapnya kabut awan, dan menghilang dari pandangan penonton.
Beberapa menit dalam hilangnya, Harry tiba-tiba terjatuh, menembus kabut awan yang sedingin es.
"Harry!" Itu suara terakhir yang menggema di telinga Harry. Lalu perlahan matanya menutup sempurna, dan kesadarannya mulai hilang.
●●●
Hospital Wing's.
KAMU SEDANG MEMBACA
CHANCE
Fanfiction╰┈➤ ❝𝐠𝐢𝐯𝐞 𝐭𝐡𝐞𝐦 𝐚 𝙘𝙝𝙖𝙣𝙘𝙚 𝐭𝐨 𝐜𝐨𝐦𝐞 𝐛𝐚𝐜𝐤,❞ 𝐬𝐚𝐢𝐝 𝐬𝐨𝐦𝐞𝐨𝐧𝐞 𝐢𝐧 𝟏𝟗𝟗𝟐. 𝐈ni tentang gadis yang terbelenggu takdir, takdir yang tak memberinya pilihan lain sel...