Stela berdiri di depan cermin, memoleskan bedak bayi di wajahnya. Stela memakai sweetshirt berwarna lavender, dengan celana kulot berwarna putih. Stela mengikat rambutnya menjadi satu. Tak lupa, Stela membawa Sling bag rajut nya yang berwarna abu-abu.
Stela turun ke bawah. Dia melihat Nenek nya yang sedang menyiapkan makanan di dapur. Stela menaruh Sling bag nya di sofa dengan sembarang, lalu mendekati Neneknya.
"Makan dulu sebelum main." ujar Amara –Nenek Stela– sambil mencuci piring.
Stela meminta izin untuk pergi bersama teman-teman nya dengan alasan ingin bermain, dan Amara menyetujuinya. Amara tahu bahwa cucunya ini jarang sekali main. Dan Amara ingin membahagiakan cucunya.
Stela mulai mengambil nasi, dan mengambil tumis kangkung dengan tempe goreng. Lalu Stela memakan makanan itu dengan lahap. Amara tersenyum, dia menarik kursi di depan Stela. Ikut melahap makanan yang telah di masaknya.
"Stela main sama Ezra?" tanya Amara, lalu menegukkan minumannya.
Stela mengangguk. "Iya, tapi gak cuma Ezra doang."
"Sama siapa lagi?"
"Sama Kak–"
Perkataan Stela terhenti saat suara klakson mobil berbunyi di depan rumahnya. Stela bergegas keluar rumah. Stela membuka pagar rumahnya, dan muncullah mobil Avanza berwarna hitam yang dikendarai oleh Bima.
Kaca mobil terbuka, menampakkan Nadine yang sedang mengoles bedak di wajahnya. Dan Ezra yang sedang memakan snack.
"Udah siap?" tanya Bima.
"Udah kok, aku ambil tas dulu ya." jawab Stela, lantas dia masuk lagi ke rumahnya mengambil Sling bag nya.
"Nek, Stela mau main dulu ya, Stela udah di jemput." pamit Stela menyalimi Amara.
"Hati-hati di jalan ya Nak," ujar Amara sambil mengelus kepala Stela.
Stela mengangguk. "Assalamualaikum!" ujarnya.
Stela masuk ke dalam mobilnya Bima. Nadine memakai t-shirt crop top berwarna coklat, dengan celana kulot berwarna hitam. Nadine menoleh ke arah Stela.
"Rumah lo sepi amat. Siapa aja yang tinggal disini?" tanya Nadine kepo.
"3 orang." jawab Stela pendek.
Nadine mengangguk-angguk sambil ber-oh ria.
"Langsung ke rumahnya nih?" tanya Bima memastikan.
"Yoi!" seru Ezra.
Lalu mobil Bima bergerak, pergi dari kawasan perumahan Stela, lalu melintasi jalan raya yang padat karena weekend.
Beberapa menit kemudian, mobil melewati beberapa ruko-ruko besar. Alamat yang tertera di kertas merupakan perumahan dengan kawasan elite. Di pintu gerbang perumahan ada satpam yang berjaga. Untungnya, satpam yang berjaga sedang tidur di bangkunya. Dengan topi yang menjadi alat pengusir sinar matahari dari matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SOUND GAZE [END]
Mystery / ThrillerStela, seorang remaja yang memiliki kemampuan abstrak nya. Stela mampu membaca pikiran orang lain, dan juga Stela mampu membaca tatapan mata. Tatapan dan Suara-suara itu terngiang ngiang di gendang kepala Stela. Stela dikira gila oleh orang orang te...